Rabu, 30 Maret 2016

KISAH IKRIMAH BIN ABU JAHAL

KISAH IKRIMAH BIN ABU JAHAL

Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu disemesta raya yang kita tinggali, baik hal yang tampak seperti manusia pada umumnya atau yang tidak bisa kita lihat seperti hati manusia. Terkadang sulit rasanya merubah sifat seseorang, bahkan segala cara dan upaya tidak mampu merubahnya menjadi lebih baik. Mengenai hal tersebut perlu diketahui bahwa hidayah atau petunjuk adalah milik Allah SWT.

Bagaimanapun upaya kita untuk merubah dan menyadarkan seseorang maka itu tidak ada artinya jika Allah tidak menghendaki hidayah kepadanya. Hal tersebut juga terjadi pada salah satu sahabat Rasulullah yaitu Ikrimah Bin Abu Jahal.

Berikut kisahnya!!!

Ikrimah merupakan putra Abu Jahal, lelaki yang kita ketahui sebagai junjungan kaumnya, lelaki terhormat, memiliki kekuasaan, namun memilih untuk menjadi musuh Allah dan Rasullullah. Ikrimah dikenal sebagai pemuda Qurais yang gagah berani dan merupakan penunggang kuda yang mahir dalam peperangan seperti ayahnya. Ikrimah Bin Abu Jahal tumbuh sebagai kaum Qurais yang membenci ajaran baru yang dibawa Rasulullah. Kebenciannya lahir tak lain karena didorong oleh sikap kepimpinan sang ayah yang begitu membenci Rasulullah SAW. Hal tersebut membuat turut memusuhi Rasulullah lebih keras dan menganiaya para sahabat lebih keras, kejam dan bengis untuk menyenangkan hati ayahnya.

Ketika perang Badar antara kaum muslimin dan Qurais, pada saat kaum Qurais dikalahkan dan Allah memberikan kemenangan bagi kaum muslimin diperang Badar.

Ikrimah mengetahui bahwa ayahnya turut menjadi korban pasukan islam dibawah pimpinan Rasulullah. Seketika kebencian beliau rasakan kepada kaum muslimin terutama Rasulullah semakin menjadi. Dan sikap Ikrimah pada kaum muslimin paska perang Badar pun berubah. Jika dulu kebencian yang dirasakannya pada niat menyenangkan ayahnya, hingga kebencian yang dirasakannya didasari oleh dendam atas kematian ayahnya. Hal ini beliau lampiaskan ketika pecahnya perang Uhud. Dimana beliau berada pada pasukan inti bersama Khalid Bin Walid yang kala itu belum masuk islam. Ikrimah mengendarai kudanya yang dikendalikan setan dan kebenciannya untuk memusuhui Allah dan Rasulullah. Dan meletakkan didepan matanya peristiwa tewasnya sang ayah dikarenakan kaum muslimin pada perang Badar sampai akhirnya perang berakhir kemenangan pada pasukan kafir.

Ikrimah masih memelihara kebenciannya pada perang hendak meletus. Kaum musrikin Qurais ataupun kota Madinah berhari-hari dan Ikrimah Bin Abu Jahal tak sabar dengan pengepungan yang membosankan itu. Lalu ia bertekad menyerbu benteng muslimin yang dikelilingi parit yang merupakan buah pemikiran Salman Alfarizi dan usahanya sia-sia bahkan merugikan ikrimah lari terbirit-birit dibawah hujan panah kaum muslimin.

Pertempuran besar maupun kecil kerap terjadi hingga akhirnya Allah memberikan kemenangan yang nyata bagi kaum muslimin melalui fathu Mekah. Ketika penaklukan kota Mekah terjadi, Ikrimah memutuskan untuk melarikan diri ke Yaman dan meninggalkan istrinya di Mekah. Istri Ikrimah Umu Hakim kemudian masuk islam dan memohonkan perlindungan bagi Ikrimah jika beliau kembali ke Mekah dan Rasulullah menyanggupinya. Umu Hakim kemudian mencari Ikrimah dengan tujuan menyampaikan kabar baik untuk mengajaknya kembali ke Mekah dan menerima agama islam. Pada akhirnya mereka bertemu ditepi pantai, kala itu Ikrimah siap menyebrang, kemudian terjadi pembicaraan dengan nahkoda kapal yang akan ditumpangi. Dengan perbincangan sang nahkoda hanya rasa kesal yang ia dapatkan dan sang nahkoda memintanya ikhlas dan mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai syarat mengangkutnya. Setelah perbincangan itu Ikrimah berbalik dan ditemuinya Umu Hakim yang menyampaikan jaminan Rasulullah serta mengajaknya kembali ke Mekah. Dalam perjalanan kembali ke Mekah bersama istrinya pikirannya kaco dan salah atau penyebabnya adalah ketika istrinya menolak berduaan dengannya karena istrinya muslimah dan Ikrimah masih musrik.

Saat Ikrimah dan istrinya kembali ke mekah Rasulullah SAW bersabda: “Ikrimah Bin Abu Jahal akan datang ke tengah-tengah anda sebagai mukmin dan muhajir karena itu janganlah anda memaki ayahnya. Sebab memaki orang yang sudah meinggal berarti menyakiti orang yang hidup. Padahal makian itu tidak terdengar oleh yang sudah meninggal.”

Setelah Ikrimah sampai pada kota Mekah, beliau menyadari bahwa Rasulullah mengajaknya pada kebenaran dan memerintah pada kebaikan. Maka tak lama kemudian menyatakan keislamannya dan meminta Rasulullah meminta ampunan kepada Allah atasnya. Setelah Rasulullah mengabulkannya Ikrimah Bin Abu Jahal berkata: “Wahai Rasulullah, tidaklah aku mengeluarkan satu hartapun yang telah aku gunakan untuk memusuhimu, kecuali juga aku akan  menginfakkan harta yang sama dijalan Allah.”

Setelah masuk islam Ikrimah Bin Abu Jahal yang dulu dikenal sebagai musuh Allah dan putra dari bapak kebodohan kini dikenal sebagai orang islam pemberani dan merupakan salah satu ahli ibadah serta pembaca Al Quran yang tekun di masjid.

Apa yang terjadi pada sahabat Ikrimah Bin Abu Jahal adalah bukti bahwa Allah berkuasa tiap-tiap manusia. Hidayah yang Allah berikan bahkan membuat orang yang begitu memusuhi kaum muslimin menjadi pahlawan yang menyesali perbuatannya. Begitu mencintai Allah dan Rasulnya hingga rela mati demi tegaknya panji-panji islam.

Semoga kisah tadi bisa memberikan manfaat dan tambahan ilmu serta dapat meningkatkan keimanan dan kecintaan pada agama yang Allah ridhoi yaitu islam.

Amin ya robal’alamin