Kamis, 05 Mei 2016

BELAJAR DARI RATU BALQIS

BELAJAR DARI RATU BALQIS

Satu-satunya wanita yang pernah mendapat pengakuan dari Allah SWT sebagai wanita yang memiliki pemerintahan super power sudah disebutkan dalam firmannya yang artinya: “Sesungguhnya aku menjumpai seseorang wanita yang memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgahsana yang besar.” (QS. An Naml 23).

Negeri yang dipimpin wanita tersebut dilukiskan dengan negeri yang subur, makmur, adil dan aman. Wanita yang memimpin negeri tersebut ialah Ratu Balqis. Lalu apa rahasia kesuksesan Ratu Balqis sampai diberitakan dalam dua surat dalam Al Quran yaitu An Naml dan An Anbiya. Mengapa dia mendapatkan pujian manajemen pemerintahan paling tinggi dalam Al Quran?

Ternyata rahasia keberhasilan Ratu Balqis yang ditonjolkan dalam Al Quran ialah kemampuannya didalam membangun etika politik didalam memimpin masyarakat Saba. Dia mempraktekan prinsip-prinsip demokrasi yang santun, transparasi yang beradab, keadilan yang bertanggungjawab, kejujuran yang sejati, diplomasi yang agung dan keteladanan yang tinggi. Sikap ini disambut santun oleh para pembesar dan rasa cinta dari masyarakatnya.

Ratu Balqis dari beberapa sumber diceritakan sebagaimana putri mantan Raja Yaman. Informasi keberadaan Ratu Balqis sebagai pemimpin yang tangguh dan solid oleh Nabi Sulaiman diperoleh dari burung hud hud. Melalui perantara burung ini Nabi Sulaiman mengirim surat mulia yang intinya mengajak Ratu Balqis untuk menjalin hubungan diplomatik.

Kisah tersebut diabadikan dalam firman Allah SWT yang artinya: “Berkata Sulaiman, “Akan kami lihat, apa kamu benar ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta. Pergilah dengan (membawa) surat ini, lalu jatuhkan kepada mereka. Kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan. Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS. An Naml 27-31).

Ketika pembaca surat tersebut, Ratu Balqis pun tidak secara langsung membalas surat Nabi Sulaiman meskipun dia ratu dan memiliki wewenang dan segala keputusan akan tetapi ia memberikan kesempatan kepada pembesarnya untuk memberikan saran dan opsi mengenai apa yang harus dilakukan terhadap pemerintahan Nabi Sulaiman AS. Ratu Balqis pun mengajak pembesarnya melukiskan dalam firman Allah yang artinya: “Wahai para pembesar berikanlah aku pertimbangan dalam urusan ini, aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kalian berada didalam majlisku.” (QS. An Naml 32).

Pelajaran yang bisa dipetik dari Ratu Balqis, pelajaran itu lebih kebijakan politik yang dijalankan Ratu Balqis tidak hanya itu ia juga mengajarkan bagaimana terjalin komunikasi yang baik. Diantara sang ratu dengan para elit politiknya sama sekali tidak tidak diceritakan hubungan negatif diantara berbagai pihak diantara elit politik. Tidak ada manufer yang mengarah pada sikap yang menjatuhkan satu sama lain meskipun ia seorang ratu ia selalu memberikan kepercayaan dan otoritas kepada pembesar lain untuk mengatakan pendapatnya. Sebaliknya hak dan kewenangan itu dipakai dengan baik oleh pembesar dengan berbagai segi tetapi bagaimana caranya agar mereka tidak merasa kalah dan merasa dipermalukan. Diplomasi dalam kondisi daruratpun dilakukannya tentu dengan berpikir jernih disaat-saat genting. Inilah yang Ratu Balqis diterima dan diperlakukan baik oleh Nabi Sulaiman.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda sehingga kita dapat memetik pelajaran dari hal-hal baik yang ada dalam kisah Ratu Balqis.

Amin ya robal ‘alamin