Selasa, 26 April 2016

HUKUM MENGAWETKAN JENAZAH DALAM ISLAM

HUKUM MENGAWETKAN JENAZAH DALAM ISLAM

Kasus pembekuan jenazah menurut islam

Tentu kita sudah sering mendengar kata formalin yang biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah. Biasanya formalin digunakan karena adanya kemungkinan penundaan penguburan jenazah seperti pengangkutan jenazah dari satu tempat ke tempat lain atau karena adanya anggota keluarga yang akan datang beberapa hari setelah jenazah meninggal. Sehingga jenazah perlu diberi formalin untuk menghindari pembusukan.

Beberapa tahun belakangan dunia diemparkan dengan teknologi ditemukan pembekuan jenazah menggunakan teknik Cryonic penemunya Robert Ettinger yang baru-baru ini meninggal dan menjadi pesien ke-106 yang memanfaatkan teknologi ini. Jenazah Robert yang meninggal diusia 92 tahun langsung diproses beberapa menit setelah dinyatakan meninggal dengan diberi lapisan gas selanjutnya jaringan tubuhnya diisi dengan senyawa tertentu lalu dibekukan dengan nitrogen cair.

Setelah itu jenazah dimasukan peti khusus dinamakan Cryostat menjaganya dibawah titik beku. Dalam kondisi demikian diharapkan sel-selnya tidak rusak sehingga jika teknologinya sudah memungkinkan jenazahnya dapat dibangkitkan lagi.
Robert Ettinger adalah ilmuwan Amerika dan juga veteran perang dunia kedua, ia menemukan teknologi pembekuan jenazah ini pada tahun 1976. Kemudian dia mendirikan yayasan bernama Cryonics Institute dari yang semula anggotanya dapat dihitung dengan jari hingga tahun 2000 sudah mencapai 900 orang. Meskipun demikian tidak semua anggota mengawetkan jenazahnya sendiri setelah meninggal dunia, sebagian hanya mengawetkan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) atau organ tertentu bahkan ada yang ingin mengawetkan binatang peliharaannya terutama anjing dan kucing.

Hingga kini Cryonic Institute tercatat telah membekukan 64 bangkai binatang peliharaan termasuk anjing, kucing, burung dan hamster. Sementara untuk jenazah manusia Robert Ettinger merupakan pasien ke-106 yang dibekukan dengan teknik temuannya tersebut. Jenazah pertama yang dibekukan dengan teknologi ini adalah ibu kandung Robert Ettinger, Rhea Ettinger yang meninggal tahun 1977, jenazah kedua istrinya sendiri Elaine sedang istri keduanya yakni Mae Ettinger menjadi pasien ke 34 yang jenazahnya dibekukan dengan Cryonic.

Selain Cryonic Institute ilmuwan yang tinggal di Detroit ini juga mendirikan Immortalist Society yakni sebuah organisasi untuk ilmuwan yang mendalami Cryonics teknik lain untuk memanjangkan umur setelah kematian. Robert sendiri sebelum meninggal berpesan agar tidak ada upacara pemakaman untuk dirinya karena ia meyakini suatu saat nanti akan hidup kembali.

Menurut David yang merupakan anak Robert, ayahnya sangat menginspirasi Cryonic ribuan orang diseluruh dunia mencarinya dan pasti sedih mendengar kematiannya. David pun berharap suatu saat nanti ayahnya akan kembali lagi.

Lalu seperti apakah pembekuan mayat dengan metode Cryonic tersebut?

Teknik Cryonic adalah teknik pembekuan jenazah dengan cara pembekuan sirkulasi darah dan pernafasan secara artificial yang dikembangkan dan serangkaian obat yang diberikan untuk melindungi otak dari kekurangan oksigen. Pendinginan cepat juga dimulai yang selanjutnya melindungi otak tujuannya adalah untuk mempertahankan otak tetap hidup selama mungkin dalam prosedur. Secara singkat Cryonic merupakan teknik pembekuan jenazah agar selnya tidak rusak sehingga jenazah diharapkan bisa dibangkitkan lagi suatu saat nanti.

Lalu bagaimana islam menyikapi teknologi pembekuan mayat dengan metode seperti ini?

Meski teknik pembekuan jenazah berbeda-beda namun islam mengajarkan pada umatnya untuk menguburkan jenazah didalam tanah menggunakan kain kafan. Islam juga mengajarkan umatnya suatu saat nanti memang jenazah akan dibangkitkan kembali itulah yang dinamakan hari kebangkitan. Dimana setiap manusia akan dibangkitkan lagi dari kubur melalui tulang ekornya.

Rasulullah SAW bersabda:”Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang yaitu tulang ekor. Darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no 4935).

Dalam islam tidak pernah ada ajaran membekukan jenazah sebab jenazah harus dimakamkan secara syariat. Apabila jika ada teknologi bisa menghidupkan manusia kembali, menganai hal ini Allah telah menjanjikan kepada kita bahwa akan ada masanya manusia akan bangkit kembali yaitu ketika datangnya kebangkitan dan semata-mata Allah SWT yang sanggup membangkitkan segala ciptaannya kembali.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan dia membuat perumpamaan bagi kami dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata: “Siapakah yang dapat dihidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh? Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali pertama dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yasin 78-79).