Minggu, 24 April 2016

PENIPUAN YANG DIPERBOLEHKAN DALAM ISLAM

PENIPUAN YANG DIPERBOLEHKAN DALAM ISLAM

Tiga penipuan yang diperbolehkan dalam islam

Seperti semua yang kita ketahui berbohong merupakan sebuah dosa yang harus kita hindari, karena dapat merugikan orang lain maupun diri sendiri. Namun tetapi tidak semua hal dalam berbohong tersebut mendatangkan dosa karena ternyata terdapat tiga penipuan atau tiga kebohongan yang diharuskan dalam islam dan tidak mendatangkan dosa. Sesungguhnya agama islam telah mengatur segala aspek kehidupan manusia mulai dari acara berpakaian hingga adab antara laki-laki dan perempuan selain itu kita bisa mengetahui segala perintah dan segala larangan yang Allah SWT sampaikan tersebut dalam Al Quran dan hadis agar kita terhindar dari segala hal yang mendatangkan dosa termasuk salah satu perangan yang harus kita hindari adalah berbohong.

Dalam sebuah ayat Allah berfirman yang artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diterima pertanggungjawabannya.” (QS. Al Isra 36).

Berbohong termasuk perbuatan dosa karena sekali saja berbohong maka kita berbohong lagi untuk menutupi kebohongan lainnya. Inilah merupakan hukum menipu dalam islam, meskipun demikian terdapat sebuah dalil yang menuliskan bahwa terdapat tiga perkara yang diperbolehkan kita untuk berbohong bahkan diharuskan.
Diantara perkara tersebut yang pertama adalah berbohong dalam situasi perang.

Dalam kondisi ini seorang laki-laki diperbolehkan untuk melakukan penipuan karena biasanya dalam sebuah peperangan memerlukan tipu daya agar berhasil mengalahkan musuh. Dan perang dimaksud disini adalah berjihad membela kebenaran pada strategi tersebut kita harus pintar untuk membuat tipu muslihat agar musuh terkecoh dan dapat dikalahkan. Oleh karena itu dalam peperangan tersebut tipu daya diperbolehkan asalkan untuk membela kebenaran agama.

Selain itu perkara selanjutnya yang diperbolehkan bahkan diharuskan dalam agama islam adalah berbohong demi menyenangkan istri. Pada dasarnya perkelahian kecil didalam sebuah pernikahan merupakan hal yang wajar terjadi. Namun jika perkelahian itu semakin besar dan dapat menimbulkan perpecahan harus mengupayakan untuk mengembalikan kebahagiaan pernikahan tersebut. Seperti yang kita ketahui didalam sebuah keluarga biasanya seorang wanitalah yang sering marah. Namun dalam kondisi seperti ini seorang boleh berbohong pada istri demi kelangsungan keluarga agar lebih baik. Tetapi bukan berarti seorang suami boleh selingkuh kemudian berbohong karena keutuhan hubungan lain. Penting untuk kita semua kita ketahui berbohong hal ini dapat kita lakukan dengan cara memuji seorang istri apapun keadaannya.

Perkara penipuan selanjutnya yang diperbolehkan bahkan diharuskan dalam islam adalah berbohong dengan tujuan mendamaikan dua orang yang sedang berkelahi atau bertengkar. Sesungguhnya islam menyukai perdamaian dan kesejahteraan. Sesungguhnya sebuah perkelahian hanya membuat perpecahan diantara manusia. Apabila jika kita menemukan ada dua saudara sedang bertengkar maka sebagai umat muslim kita wajib untuk mendamaikannya.

Seperti yang diriwayatkan dari Ummu Kaltsum Binti Uqbah dalam sebuah hadis Rasulullah SAW  bersabda yang artinya: “Bukan seorang pendusta, orang yang berbohong untuk mendamaikan antar sesama manusia. Dia menumbuhkan kebaikan atau mengatakan kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan perkara berbohong yang didengarkan islam tersebut menunjukan bahwa Allah telah memberikan kesempatan untuk berbohong dengan syarat. Jika dengan keadaan diatas karena jujurpun tak selamanya baik. Dalam ketiga kondisi tersebut kita membutuhkan berbohong demi kebaikan namun diluar hal tersebut berbohong tetaplah dosa yang harus ditinggalkan.

Sebagai seorang muslim kita harus pintar-pintar memilah mana perintah Allah dan larangan Allah agar tidak salah dalam bersikap. Karena hal tersebut akan membuat kita semakin bijaksana dalam menjalani hidup ini. Dari penjelasan tadi sesungguhnya seseorang diberi kesempatan untuk berbohong tentu dalam hal kebaikan. Namun kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan tiga perkara tersebut agar kebohongan yang kita lakukan tidak mendatangkan dosa ataupun kerugian bagi diri kita sendiri maupun orang lain.

Semoga dengan penjelasan diatas dapat menambah pengetahuan kita terhadap perkara-perkara yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam islam.