Selasa, 17 Mei 2016

EMPAT CARA ALLAH SWT MEMBERI REJEKI

EMPAT CARA ALLAH SWT MEMBERI REJEKI

Pernahkah anda merasakan sempitnya jalannya rejeki dan lebih banyak menunggu rejeki dibandingkanber ikhtiar maksimal. Jika pernah ketahuilah bahwa menjemput rejeki Allah SWT kewajiban setiap mahluk. Yang harus kita yakini adalah semua rejeki yang ada itu berasal dari Allah SWT karena Allah memiliki sifat Ar Razaq atau Maha Pemberi rejeki. Allah memberikan kepada siapa saja yang dikehendakinya. Allah SWT berfirman yang artinya: “Allah melapangkan rejeki bagi siapa saja yang Dia kehendaki dan menyempitkan (bagi siapa yang Dia kehendaki).” (QS. Ar Ra’d 26).

Namun patut kita ketahui bersama bahwa sudah diterangkan dalam Al Quran ada empat tingkatan Allah SWT memberikan rejeki kepada mahluknya, empat cara tersebut adalah sebagai berikut. Tingkatan rejeki pertama yaitu yang dijamin oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman yang artinya: “Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak diatas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rejekinya.” (QS. Hud 6). Ini artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh mahluk hidup didunia ini. Ini adalah rejeki dasar sering kali diabaikan kedatangannya.

Tingkat rejeki kedua yaitu yang didapat sesuai dengan apa yang diusahakan. Allah SWT berfirman yang artinya: “Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya.” (QS. An Najm 39). Allah akan memberikan rejekinya sesuai dengan apa yang dikerjakan umatnya. Sebab Allah tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang tersebut tidak berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri.

Tingkat rejeki yang ketiga yaitu rejeki lebih bagi orang-orang yang pandai bersyukur. Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.” (QS. Ibrahim 7). Orang yang pandai bersyukur akan dapat hidup bahagia sejahtera dan tentram. Usahanya akan sangat sukses karena Allah tambahkan selalu. Itulah janji Allah SWT kepada setiap umatnya yang bersyukur.

Tingkat rejeki yang keempat yaitu rejeki istimewa dari arah yang tidak disangka-sangka bagi orang-orang yang bertakwa dan bertawakal pada Allah SWT. Allah SWT berfirman yang artinya: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rejeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Thalaq 2-3).

Peringkat rejeki yang keempat ini adalah rejeki yang istimewa sebab tidak semua orang bisa meraihnya. Rejeki ini akan Allah berikan mungkin disaat seseorang berada dalam kondisi yang sangat membutuhkan namun tak terputus berkahnya. Rejeki setiap orang memang berbeda-beda dan cara mendapatkannyapun berbeda. Meski kita tau rejeki datangnya dari Allah SWT namun jangan sampai kita terjebak pada rejeki yang tidak diberkahi Allah SWT. Karena rejeki yang berkah adalah rejeki yang disenangi Allah SWT. Ia tidak harus banyak sebab sedikit tapi berkah lebih baik daripada yang banyak tapi tidak berkah. Tentu saja untuk mendapatkan keberkahan rejeki cara yang digunakanpun harus halal karena Allah tidak mungkin memberi rejeki yang didapat cara haram.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu. Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah 100).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa tidaklah sama kualitas antara rejeki haram dan halal sekalipun rejeki yang haram begitu menakjubkan banyaknya. Secara mentalis dan psikologis harta mampu mempengaruhi dihati manusia. Harta haram apapun bentuknya yang diperoleh dari hasil mencuri, merampas rejeki orang lain, menipu, korupsi, hasil suap, dan lain sebagainya akan menuntun pemiliknya untuk menjadi rakus dan kejam. Ia akan mengalami kebutaan hati nurani karena tidak mampu lagi membedakan mana rejeki yang baik dan tidak baik. Ini diibaratkan ia akan memakan apa saja yang ada dihadapannya tanpa peduli siapa pemilik makanan tersebut. Seorang yang terbiasa mengkonsumsi rejeki haram jiwanya akan merontah-rontah dan merasa tidak tenang tanpa diketahui sebabnya. Kegelisahan demi kegelisahan akan terus menyeretnya kelembah yang semakin jauh lama kelamaan ia tidak merasa lagi berdosa dan kemaksiatannya berkata bohongpun menjadi akhlak.

Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari berbagai kejadian dalam kehidupan yang menunjukan harta menjadi musibah dan ujian bagi pemiliknya. Maka tidak ada jalan lain untuk meraih keberkahan kecuali dengan meraih rejeki halal sekalipun sedikit dan nampak tidak berarti. Ada beberapa ciri yang menunjukan keberkahan rejeki yaitu dengan rejekinya justru membawa seseorang menjadi semakin takwa, bisa memberikan rasa aman pada dirinya dan orang disekirarnya. Bisa mengantarnya pada amal saleh dan selalu mendorong dirinya untuk terus bersyukur. Jadi marilah senantiasa meningkatkan iman dan takwa serta ibadah kita kepada Allah SWT. Insyaallah berbagai kebaikan mengalir sejalan dengan usaha kita untuk terus mendekatkan diri kepadanya diantaranya utuk meraih rejeki yang berkah. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Bukhari dan Muslim).

TERTUNDANYA JODOH

TERTUNDANYA JODOH

Saat usia berjalan tak lagi dihentikan namun jodoh dan pendamping hidup tak kunjung datang. Saat itu pula kegundahan hati menyelimuti diri, padahal terkadang kita merasa sudah berupaya dan berdoa agar dipertemukan dengan jodoh kita. Hingga pertanyaan nikah pun menjadi momok menakutkan saat bertemu dengan orang lain. Namun sebagaimana manusia kita tak memiliki kuasa untuk menjawab kapan jodoh itu datang. Namun jangan berkecil hati selalu ada hikmah dari setiap hal yang diberikan Allah kepada hambanya. Berikut beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari tertundanya pemberian jodoh.

Mendapat jodoh yang baik tentu menjadi harapan setiap orang, mereka diharapkan bisa dengan totalitas menjalani hidup dengan kita serta berlaku baik dan setia. Namun jodoh itu ibarat cermin, siapa yang menjadi jodoh kita adalah cerminan dari kita. Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al Quran yang artinya: “Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.” (QS. An Nur 26).

Jika saat ini kita belum didekatkan jodoh cobalah instropeksi diri apakah perbuatan kita telah baik atau belum. Jika kita masih banyak menyimpang dari ajaran Allah maka ada baiknya memperbaiki diri karena kabar baik dari semua ini Allah mengizinkan kita berbenah menjadi pribadi yang lebih baik sehingga jodoh yang akan datang juga sama nilainya dengan kita. Karena bisa saja Allah, kita mendapatkan jodoh pada saat ini namun nilai kita masih tidak cukup mendatangkan jodoh yang baik sehingga jodoh yang datangpun mereka yang kualitas biasa saja.

Seperti kita ketahui ketika sudah menikah maka tanggungjawab lebih besar adalah untuk suami atau istri sehingga perhatian pada keluarga otomatis berkurang ketika sudah menikah. Untuk itu jika saat ini belum dipertemukan dengan jodoh berprasangka baiklah mungkin ada orang tua yang begitu membutuhkan kita. Ada adik-adik yang harus diselesaikan sekolah atau kuliahnya dengan begitu menunggu tentu tidak akan menjadi waktu yang sia-sia karena memberi dan membahagiakan mereka bernilai ibadah dan sedekah.

Ujian naik kelas, hikmah pemberian jodoh pun merupakan sebuah ujian. Ujian untuk menghadapi orang-orang yang kerap menentangnya, mengapa belum menikah, tidak hanya kepada diri seseorang yang belum menikah saja namun hal sama juga akan dihadapi oleh orang tua dan keluarga yang lain. Disinilah manusia diuji naik tingkat kekelas yang lebih tinggi, Allah hanya akan menguji kaum yang disenanginya. Jika mereka bersabar maka besarlah nikmat Allah kepadanya. Seperti dalam hadis yang berbunyi: “Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah SWT bila menyenangi sesuatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah.” (HR. Tirmidzi).

Belum dipertemukan jodoh mungkin menjadi hal yang menyakitkan, bahkan sebagian orang sering mengumpat dengan posisi tersebut. Namun siapakah yang paling tahu hal terbaik dari suatu barang? Tentu saja penciptanya bukan. Sama dengan manusia yang paling tau hal yang terbaik manusia tentu Allah SWT sebagai sang pencipta. Allah SWT berfirman yang artinya: “Boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal sesuatu itu amat buruk bagimu dan boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu amat baik bagimu. Kamu tidak mengetahui sedangkan Allah Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah 216).

Jadi jika saat kita masih belum dipertemukan jodoh ada baiknya tetap berprasangka baik dengan Allah SWT. Allah tentu paling tahu dengan kebaikan kita tidak akan mengsengsarakan hambanya sendiri diluar kemampuan hambanya tersebut. Ingat pula hal didunia ini terjadi dengan waktu-waktunya sendiri. Demikian pula dengan kedatangan jodoh yang tak kunjung datang dan bagi yang sudah dipertemukan jodoh atau yang melihat orang lain berjodoh baiknya tidak menyudutkan. Karena jodoh adalah misteri yang ditulis sendiri oleh Allah sehingga siapapun tak kuasa mendatangkan jodohnyasendiri.

Jumat, 13 Mei 2016

TANDA KIAMAT YANG MUNCUL DI MEKAH

TANDA KIAMAT YANG MUNCUL DI MEKAH

Benarkah ada tanda kiamat yang muncul di Mekah?

Beberapa waktu lalu kita pernah dikejutkan berita menarik mengenai turunnya salju di Mekah. Turunnya salju itu disebut-sebut sebagai salah satu tanda kiamat di Mekah. Mengapa demikian? Karena di Mekah Arab Saudi adalah sebuah wilayah yang terkenal dengan kondisi tanah yang kering dan tandus. Fenomena turunnya salju ini termasuk peristiwa yang amat langka maka dari itu hal ini dikaitkan dengan tanda kiamat di Mekah. Bicara mengenai tanda kiamat di Mekah ada pula beberapa artikel didunia maya yang menjelaskan bahwa ada 3 tanda kiamat lain yang sudah terjadi di Mekah. Apa saja itu?

Kegiatan mendirikan bangunan tinggi memang sudah terjadi di Mekah Saudi Arabiah. Kota yang terkenal dengan kota Nabi ini tidak luput untuk mempercantik dirinya dengan mendirikan bangunan tinggi. Sebuah bangunan bernama Mecca Royal Clock Hotel Tower, tower tersebut memiliki tinggi sekitar 600 meter yang memiliki luas berkisar kurang lebih satu juta meter persegi. Dapat terbayangkan berapa lahan bukit yang dibutuhkan untuk membangun tower tersebut. Kini lembah-lembah suci yang terjaga sejak zaman Nabi Ibrahim sudah berubah menjadi taman kota dengan gedung tinggi.
Hal ini disangkut pautkan dengan tanda kiamat yang telah diberitakan Rasulullah sebelumnya. Beliau bersabda: “Akan tetapi aku akan menyebutkan kepadamu tanda-tandanya (lalu beliau menyebutkan, diantaranya) jika para penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan maka itulah diantara tanda-tandanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Mengenai hadis terebut dijelaskan kembali dalam riwayat Imam Ahmad dari Ibnu Abbas beliau berkata dari mazab Ahmad 2926, Wahai Rasulullah siapakah para penggembala, orang yang tidak memakai sandal yang lapar dan miskin itu? Maka beliaupun menjawab, orang Arab.

Selain berlomba-lomba membangun bangunan tinggi ada pula tanda kiamat lainnya. Menurut kabar yang beredar jika gunung-gunung Mekah sudah mula berlubang maka itu pertanda kiamat. Benarkah itu? Sejak pembangunan besar-besaran oleh Dinasti Saud, Mekah dijuluki kota terowongan, karena jumlahnya yang hampir ratusan. Menurut riset yang dilakukan beberapa artikel mengatakan pada tahun 2011 Mekah sudah membuat 55 terowongan melalui gunungan dan sejumlah ruas jalan. Tetapi itu hanyalah pernyataan yang tidak berdasar, gunung-gunung di Mekah memang ada beberapa yang sudah dibuatkan terowongan. Namun bukan berarti itu tanda kiamat yang diberitakan Rasulullah SAW.

Tanda kiamat berikutnya yaitu bayangan ka’bah yang kini tidak terlihat lagi. Lagi-lagi ada kabar yang beredar, Rasulullah pernah bersabda bahwa kiamat akan terjadi jika Al Sa’ah telah membentangkan bayangannya sehingga bayangan ka’bah tidak lagi terlihat. Ada yang menafsirkan kalau Al Sa’ah merupakan salah satu kiasan untuk kiamat. Sementara dalam bahasa Arab Al Sa’ah diartikan sebagai jam. Karena itu mereka menyimpulkan secara langsung waktu kiamat bisa saja terjadi menara jam telah menutupi ka’bah, sehingga bayangan ka’bah tidak tampak lagi.

Namun pernyataan ini tidak memiliki dalil yang shahih untuk menguatkannya. Sehingga tanda ini bukan termasuk kedalam tanda kiamat yang diberitahukan Rasullulah. Dari tiga tanda kiamat yang diberitakan ternyata hanya satu yang memiliki dalil shahih. Yaitu orang berlomba-lomba untuk meninggikan bangunannya di Mekah. Tetapi kapan kiamat itu terjadi? Tidak satupun yang tau persis mengenai hal tersebut, tetapi kita wajib untuk mengimaninya. Karena telah diberitakan oleh Rasulullah sebelumnya, Allah SWT yang artinya: Al Quran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengtahui (kebenaran) berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi.” (QS. Sad 87-88).

Semoga kita semua berada dilindungi Allah SWT.

Amin ya robal ‘alamin

MENGAPA MAZAB ATAU ALIRAN DALAM ISLAM BERMACAM-MACAM

MENGAPA MAZAB ATAU ALIRAN DALAM ISLAM BERMACAM-MACAM

Hanya satu Al Quran tapi mengapa wajah umat islam bermacam-macam.

Manusia Allah ciptakan dengan beberapa perbedaan secara umum dilihat bermacam-macam ras, warna kulit, suku dan banyak lainnya. Dan tidak dipungkiri didalam islam sendiri perbedaan tersebut ekstimasi ada pertanyaan yang sering terlontar, mengapa umat islam disana sini banyak aliran dan mazab. Bahkan satu sama lain berkonflik sementara mereka hanya mengakui satu Al Quran dan hadis.

Bagaimana islam menanggapi ini?

Perlu kita ketahui perbedaan aliran lebih banyak berhubungan dengan masalah aqidah dan teologi sedangkan perbedaan mazab lebih banyak berhubungan dengan masalah fikih dan hukum islam. Al Quran memang hanya satu dan seluruh redaksinya diakui sama diseluruh belahan dunia islam. Sejak zaman dahulu hingga sekarang tidak ada sedikitpun penambahan ataupun pengurangan bahkan penulisannyapun tetap dipertahankan sekalipun diantaranya tak lagi sesuai dengan penulisan Arab modern. Dari hal ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya kami lah yang menurunkan Al Quran dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr 9).

Demikian pula dengan hadis meskipun periwayatannya lebih bersifat maknawi namun ulama hadis telah berhasil menetapkan kriteria pemeliharaan yang sangat ketat, jauh lebih ketet dengan metode ilmu-ilmu modern. Tingkat keadilan, doa, kejujuran dan ketakwaan menjadi penentu validitas sebuah hadis, dengan demikian sulit sekali terjadi pemalsuan hadis apalagi setelah dilakukan komputerisasi hadis. Perbedaan mazab dalam islam sangat dimungkinkan, bahkan Al Quran dan hadis sendiri mengisyaratkan kemungkinan itu. Allah SWT berfirman yang artinya: “Janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu dan masuklah dari pintu-pintu yang berbeda-beda.” (QS. Yusuf 67).

Dalam hadis Nabi yang pernah disabdakan perbedaan pendapat dikalangan umatku adalah rahmat. Al Quran dan hadis diisyaratkan perbedaan dan keanekaragaman sebagai manusiawi, namun meski demikian Al Quran dan hadis selalu menujuk manusia kearah titik temu. Bukan hanya sesama umat islam tetapi untuk semua agama dan berbagai etnik mengingat islam merupakan rahmat. Banyak faktor yang menyebabkan perbedan aliran dan mazab itu muncul dalam soal aliran misalnya yang berkenaan dengan aqidah terdapat berbagai isyarat yang berbeda-beda. Namun tidak bertentangan tentang kehendak manusia.

Aliran Jabariyah berpendapat perbuatan manusia sesungguhnya perbuatan tuhan manusia sama dengan robot. Aliran Asoriyah berpendapat perbuatan manusia berbagi dengan tuhan tetapi bagian dari kehendak manusia tersebut lebih sedikit menurut maturidi buhara dan lebih besar menurut maturidi samarkhan. Lain halnya Amran Multakjilah yang menganggap perbuatan manusia sepenuhnya adalah perbuatan sendiri karena tuhan telah menganugrahkan kekuatan memilih atau ikhtiar bagi manusia. Dari aliran fatalistick sampai ke aliran liberal semuanya sama-sama mengaku mendasarkan pandangan kepada Al Quran dan hadis.

Sedangkan pada perbedaan mazab dan hukum dunia islam lebih gampang terlihat dibanding dengan perbedaan aliran. Dibeberapa Negara Afika termasuk Mesir, Sudan serta Negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia kita akan menjumpai lebih banyak orang yang melakukan shalat subuh dengan menggunakan doa qunut dan membaca doa basmalah sebelum Al Fatihah karena Negara-negara ini lebih banyak dipengaruhi oleh mazab imam Syafi’i. Sementara Negara-negara lain ada yang bermazab Maliki yang tidak menekankan doa Qunut dan menganggap basmalah bukan bagian surat Al Fatihah sehingga tidak perlu dikeraskan dalam membacanya.

Mengenai posisi Al Quran bagi manusiapun mendasari perbedaan yang ada, namun perbedaan penempatan posisi Al Quran itu dipengaruhi pemahaman manusia bukan berarti Al Quran memiliki celah hingga kesempurnaannya pantas dipertanyakan. Ada yang memposisikannya sebagai sumber informasi yaitu hukum dan segala akibatnya diketahui sebelm adanya Al Quran. Jadi tidak ada efek hukum bagi mereka belum sampai dakwah Nabi atau nilai-nilai Al Quran kepadanya. Sedangkan kelompok lain memposisikannya sebagai faktor konfirmasi yaitu sebelum ada Al Quran atau sebelum dakwah Nabi sampai dalam diri seseorang sudah harus taat pada hukum-hukum kemanusiaan.

Manusia melalui akal naluri intuisi bisa tau membedakan mana baik dan buruk. Al Quran datang sebaai sumber konfirmasi apakah hasil output nalar yang melahirkan nilai dan formalitas dalam masyarakat itu benar atau salah. Kedua kelompok ini merasa didukung juga oleh sebuah ayat dan hadis. Perbedaan aliran dan mazab dalam islam sebanyak apapun dapat ditolerir sepanjang tidak keluar dari prinsip-prinsip ajaran islam yang berpangkal pada rukun iman dan rukun islam. Selama sebuah aliran atau mazab tidak keluar dari koridor ini maka itu pula tidak bisa disebut aliran sesat. Kita tidak boleh mudah menyesatkan apalagi mengkafirkan seseorang karena mereka berbeda degan apa yang selama ini kita amalkan. Namun yang menjadi masalah adalah ketika suatu aliran keluar dari rukun iman dan rukum islam tersebut. Contohnya mengakui adanya Nabi setelah Rasulullah SAW maka dikatakan sudah berada diluar jalur keislamannya.

Penting untuk digaris bawahi sekalipun disana sini ada perbedaan pendapat bahkan perbedaan agama sekalipun islam tidak pernah mentolerir tindakan anarkis. Dari sejak awal Al Quran dan hadis memperkenalkan adanya agama lain selain islam adanya kitab suci lain selain Al Quran dan adanya beragam aliran dan mazab. Mengenai perbedaan Allah juga telah berfirman: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainnan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Ar Rum 22).

Terlepas dari perbedaan yang ada pada umat manusia pada umumnya serta umat islam pada khususnya. Al Quran telah Allah turunkan melalui Rasulullah SAW sebagai sebenar-benarnya petunjuk dan berasal dari manusia-manusia pemahaman dan keterbatasannya.

Semoga apa yang telah disampaikan bisa bermanfaat serta menambah ilmu dan semoga kita senantiasa menjadi hamba-hamba Allah yang selalu bersyukur dan belajar dari segala Allah hadirkan disemesta alam ini.

Amin ya robal ‘alamin

Kamis, 12 Mei 2016

AMBERGRIS PARFUM RASULULLAH SAW YANG SANGAT WANGI

AMBERGRIS PARFUM RASULULLAH SAW YANG SANGAT WANGI

Rasulullah SAW memang merupakan panutan untuk semua umat muslim apapun yang beliau lakukan pasti itu baik untuk kita. Bahkan hal detail, hal kecil saja sangat menarik untuk dibahas termasuk dalam urusan memilih aroma parfum. Bagi Rasulullah parfum adalah salah satu kesenangan dunia yang membahagiakan bahkan beliau menganjurkan umatnya untuk memakai parfum karena senangnya dengan wewangian. Beliau bersabda: “Siapa yang dipelawa minyak wangi janganlah dia menolak.” (HR. Muslim).

Menyemprotkan parfum kebadan menurut Rasulullah SAW itu adalah sunah. Beliaupun mempunyai ciri khas wewangian tersendiri dimana beliau mempunyai tubuh yang baunya wangi dan segar. Wewangian ini melebihi wanginya yang ada didunia. Anas mengatakan bahwa: “Aku tidak pernah menghirup wangian anbar kasturi dan apa jua wangian yang lebih wangi dari bau Rasulullah SAW.” (HR. Bukhari dan Muslim, Shahih).

Ternyata Rasulullah mempunyai selera tinggi terhadap wewangian untuk tubuhnya. Rasulullah memilih wewangian ambergris untuk membuat dirinya wangi. Ambergris adalah wangian terbaik setelah minyak kasturi. Dalam bahasa arab ambergris disebut juga dengan anbar. Aisyah pernah ditanya terkait parfum yang dipakai beliau, dan ia pun menyebutkan bahwa anbar menjadi salah satunya. Dari Muhammad Bin Ali, ia berkata: aku pernah bertanya kepada Aisyah, apakah Rasulullah SAW memakai perfume? Ia menjawab: iya, dengan minyak wangi misk dan anbar.” (HR. An Nasa’i).

Bicara mengenai ambergris atau anbar beberapa waktu lalu ada seseorang anak laki-laki asal Inggris bernama Charlie Naysmith yang baru berumur 8 tahun. Anak lelaki tersebut sempat menuai kehebohan karena menemukan sebongkah batu yang bernilai 6500$. Ketika itu Charlie dan ayahnya sedang mengajak hewan peliharaanya berjalan-jalan dipantai di Inggris. Tapi tiba-tiba ia tersandung pada sebongkah batu yang mirip seperti lilin, ketika diambil oleh ayahnya batu itu cukup ringan dan seketika ayahnya ingat melihat model batu seperti itu sebelumnya. Lalu Charlie dan ayahnya mencoba mencari tahu mengenai batu tersebut dan mereka berdua terkejut pada hasilnya karena batu itu ternyata adalah ambergris dengan berat 0,45 kilogram yang bila diuangkan bisa bernilai lebih dari 600 juta.

Tapi mengapa ambergris sangat mahal? Menurut Claire Payne ahli aroma terapi dan parfum mengatakan bahwa satu tetes ambergris bisa mengubah parfum. Ambergris adalah apa yang kita sebut wangi khas hewan, wangi ini berbeda dengan wangi jeruk atau aroma buah. Ambergris seperti misk dan biasanya memang digunakan untuk wewangian atau parfum. Ambergris merupakan zat mirip bubur yang dikeluarkan oleh paus sperma. Para ilmuwan mengatakan zat tersebut dikeluarkan ketika paus memakan cumi-cumi dan ia melapisi bagian cumi-cumi yang dapat mengiritasi lalu paus membuangnya keluar dari tubuh. Dari ambergris yang telah mengeras biasanya akan terdampar dipinggir pantai.

Selain itu ambergris sangat langka maka itu sangat wajar apabila harganya sangat mahal. Untuk satu ons saja perusahaan parfum bisa merogoh kocek hingga ribuan dollar dan ini sebanding dengan harga dan kualitas parfum yang akan dihasilkan. Berbagai merk parfum internasional sering memanfaatkan ambergris untuk meningkatkan aroma parfum-parfum mereka. Namun seiring menurunnya populasi paus membuat beberapa Negara melarang ambergris untuk dijadikan bahan baku industry parfum. Bahkan di Amerika sudah berlaku 1972, pasalnya status paus sperma sudah terancam punah.

Meskipun begitu beberapa Negara Prancis masih mengejar parfum aroma ini. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam demi bisa mendapatkan wanginya aroma parfum yang pernah dipakai Rasulullah tersebut. Sudah terbukti berkali-kali bahwa apa yang dilakukan oleh Rasulullah merupakan hal yang baik untuk kita. Sampai-sampai hal kecil seperti parfum pun ternyata telah dibuktikan kebenarannya. Ambergris dan misk merupakan bahkan bahan baku utama untuk industry parfum. Susuai dengan yang disukai Rasulullah SAW.

SISA-SISA PASUKAN FIRAUN DAN JASAD FIRAUN

SISA-SISA PASUKAN FIRAUN DAN JASAD FIRAUN

Kemajuan teknologi dijaman logis dan canggih sekarang ini membuat berbagai kisah mengenai mukjizat dan apa-apa yang dicerikan Al Quran makin dipertanyakan. Namun dengan kemajuan ini pula kebenaran mengenai kisah tersebut justru terbukti kebenarannya. Salah satunya adalah mengenai kejadian pelarian Nabi Musa bersama umatnya dari kejaran bala tentara firaun. Kisah bermula dari kekafiran, kesombongan dan keingkaran bangsa Mesir yang mengikuti firaun dalam menentang Allah SWT dan Nabinya Musa AS. Padahal telah nyata petunjuk bagi mereka dan telah diperlihatkan kejadian-kejadian luar biasa kepada mereka sebagai tanda kekuasaan Allah SWT tetapi mereka tidak mau sadar tidak mau kembali kebenaran dan beriman kepada Allah. Karena firaun dan bangsanya ingkar dan sombong, Nabi Musa AS meminta kepada firaun untuk diizinkan pergi meninggalkan Mesir beserta umatnya namun firaun menolak permintaan ini.

Maka Allah berfirman: “Dan sesungguhnya telah kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hambaKu (Bani Israil) pada malam hari dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering dilaut itu, (engkau) tidak perlu takut akan disusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam).” (QS. Taha 77).

Setelah turun perintah tersebut Nabi Musa bersama pengikutnya segera pergi, hingga dipagi harinya tak ada seorangpun kaum dari Nabi Musa yang tinggal di Mesir. Mengetahui hal ini firaun mengumpulkan tentaranya dan berencana mengejar Nabi Musa bersama pengikutnya. Ketika pengikut Nabi Musa dalam keadaan ketakutan akan segera tersusul, turunlah firman Allah yang artinya: “Lalu kami wahyukan kepada Musa: Pukullah laut itu dengan tongkatmu. Maka terbelahlah lautan itu dan setiap belahan seperti gunung yang besar.” (QS. Asy Syu’ara 63).

Maka melintaslah Nabi Musa bersama kaumnya dan firaun beserta pasukanya menyusul dibelakangnya. Ketika Nabi Musa dan pengikutnya sampai didaratan yang tinggi dan firaun dan pasukannya masih ditengah-tengah lautan maka datanglah pertolongan Allah SWT kepada Nabi Musa dan kaumnya. Laut yang terbelah kembali menyatu maka tenggelamlah firaun beserta pasuknnya dan tak seorangpun terselamatkan nyawanya termasuk firaun.
Pembuktian kejadian penyebrangan Nabi Musa AS bersama umatnya dahulu dilaut merah dibuktikan oleh seorang arkeolog bernama Ron Wyatt yang mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa roda tempur kuno dibawah laut merah pada tahun 1988. Menurut pengakuannya selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno, Wyatt bersama krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda dilokasi yang sama serta roda dengan empat jeruji yang terbuat dari emas yang diyakini sebagai kereta yang ditunggangi firaun.

Mengenai penemuan ini didalam Al Quran Allah berfirman: “Dan kami selamatkan Musa dan orang-orang yang beertanya semuanya. Dan kami tenggelamkan golongan yang itu.” (QS. Asy Syu’ara 65-66).

Lokasi ditemukan bangkai roda kereta beserta tulang belulang pasukan tersebut diyakini lokasi penyebrangan Nabi Musa bersama kaumnya berada diteluk Aqaba Nuwayba. Kedalaman lokasi penyebrangan adalah 800 meter disisi kearah Mesir dan 900 meter disisi kearah Arab. Sementara itu disisi utara dan selatan perlintasan penyebrangan garis merah kedalamannya mencapai 1500 meter. Kecerungan laut Nuwayba sekitar satu per empatbelas atau empat darjah sementara itu dari teluk Nuwayba kedaratan Arab sekitar satu per sepuluh atau enam darjah. Diperkirakan jarak dataran Nuwayba ke Arab sekitar 1800 meter dan lebar lintasan laut merah terbelah diperkirakan 900 meter.
Stockhlom university melakukan penelitian lebih lanjut tentang tulang belulang ditemukan dan diketahui usianya sekitar 3500 tahun dan menurut sejarah kejadian pengejaran itu juga dalam kurun waktu yang sama. Dari penemuan Wyatt tersebut mungkin bertanya-tanya dimanakan jenazah firaun yang turut tenggelam saat kejadian itu terjadi. Ternyata pada tahun 1975 Prancis menawarkan bantuan untuk meneliti mempalajari dan menganalisis mumi firaun yang memiliki kondisi lebih baik dibandingkan mumi lainnya. Mumi tersebut dibawa keruang khusus dipusat purbakala Prancis untuk diteliti dibawah pimpinan ahli benda sekaligus penanggung jawab proyek ini Prof Dr Maurice Bucaille setelah dilakukan penelitian diketahui bahwa didalam tubuh mumi ini ditemukan kandungan garam sebagai bukti bahwa firaun yang dijadikan mumi tersebut mati tenggelam. Kondidi jasad yang lebih baik disbanding mumi lainnya menjadi perhatian peneliti.

Kemudian terjawab oleh ayat Allah yang artinya: “Maka pada hari itu kami selamatkan jasadmu, agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) kami.” (QS. Yunus 92).

Penemuan arkeologi ini sekali lagi membuktikan kebenaran akan apa yang sampaikan dalam Al Quran. Sehingga kita sebagai umat islam bisa mengambil pelajaran dari apa yag Allah serta Rasulnya sampaikan.

Semoga pemaparan kami membari manfaat dan semoga Allah senantiasa melindungi kita semua. Amin Ya Robal ‘alamin

Rabu, 11 Mei 2016

SILATURAHMI DENGAN BENDA MATI

SILATURAHMI DENGAN BENDA MATI

Bersilaturahmi dengan sesama umat manusia pasti sudah sangat lazim terutama pasca hari raya idul fitri. Bahkan sudah menjadi sebutan sendiri di Indonesia sebagai halal bihalal. Akan tetapi bersilaturahmi dengan alam raya sebagai makhluk ciptaan tuhan atau ukhuwah makhlukyah termasuk masih langka disekitar kita. Padahal sebelum ini Rasulullah SAW telah mencontohkan silaturahmi dan menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan hidup ataupun benda mati. Lingkungan alam yaitu tanah, air dan langit atau lingkungan hidup seperti flora dan fauna atau dengan lingkungan mahluk spiritual seperti bangsa jin, malaikat dan para arwah manusia terdahulu.

Contohnya saja Nabi Sulaiman bersahabat dengan binatang seperti burung dan ikan liar, ia juga bersahabat dengan angin, jin dan malaikat dan mereka semua membantu penyelesaian masalah dan tantangan yang dihadapi Nabi Sulaiman AS. Dalam istilah agama islam tidak ada kata benda mati, istilah benda mati hanya ada dalam kamus manusia biasa. Hal ini ditegaskan dalam Al Quran yang artinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada satupun melainkan bertasbih dengan memujiNya. Tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.” (QS. Al Isra 44).

Lalu mengapa kita juga harus bersilaturahmi dengan benda mati? Bersilaturahmi dengan benda mati tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan manusia. Gagal membangun silaturahmi dan keakraban dengan mereka bisa membawa marabahaya bagi umat manusia. Dalam firmannya Allah SWT telah mengingatkan manusia bahwa: “Telah tampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia.” (QS. Ar Rum 41).

Bersilaturahmi dengan benda-benda mati telah banyak dicontohkan Rasulullah SAW diantaranya adalah Rasulullah SAW melarang keras mencemari air baik genangan air maupun air yang mengalir, suara tasbih pasir ditangan Rasulullah, batu keras yang menjadi lunak pada perang khandaq dan kasus didinding dan daun pintu yang berbicara pada Nabi. Dalam sebuah riwayat dijelaskan pada suatu waktu Rasulullah SAW menerima pemberian mimbar dari seoarang ibu yang terbuat dari kayu untuk mengantikan mimbar dari batang kurma. Ketika mimbar itu dibongkar pada hari jumat, tiba-tiba batang kurma tersebut menangis dalam riwayat lain Rasulullah SAW turun dari mimbar dan mengajak berdialog batang pohon kurma bekas mimbar tersebut. Pohon ini menangis karena tak lagi mendengar rahasia hati yang biasa disampaikan disampingnya, ujar Rasul setalah memeluk pohon tersebut. Setelah Rasulullah SAW memeluknya sipohon bahagia dan ia tak lagi menangis dan dirundung kesediahan.

Selain itu pada riwayat lain Rasulullah SAW mencontohkan silaturahmi dengan benda mati dengan memberi nama peralatan sehari-hari beliau seperti nama cangkir, sisir, cermin dan pedang beliau. Ini semua menunjukan bahwa benda mati juga memiliki nilai dihadapan Allah dan Rasulnya. Karena tak ada satupun ciptaan tuhan didunia ini yang sia-sia. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “Ya tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka. “ (QS. Ali Imran 191).

Lalu bagaimana kita bersilaturahmi dengan benda mati sedangkan mereka tidak berbicara. Cara kita bersilaturahmi dengan benda mati cukup dengan tak melakukan kerusakan dan kehancuran apa yang ada disekitar kita. Lingkungan alam yang sehat akan berperan penting bagi kesehatan lingkungan manusia. Namun jika kita tidak bisa bersahabat dengan mereka, maka mereka pun tidak bersahabat dengan kita. Jika pada dasarnya silaturahmi adalah menyambung hubungan rohim khusus kerabat atau umat manusia namun yang dimaksud silaturahmi dengan benda mati disini adalah sebuah kiasan untuk menghargai benda-benda dan lingkungan disekitar kita dengan tidak merusaknya.

Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah keimanan kita terhadap Allah SWT. Amin ya robal ‘alamin.