Sabtu, 27 Februari 2016

CARA MENYEMBUHKAN LGBT

DIAGNOSA DAN TERAPI PENYEMBUHAN LGBT SECARA ISLAMI

Dalam setiap proses pengobatan, langkah pertama yang akan ditempuh oleh dokter atau tenaga medis adalah mengadakan diagnosis. Diagnosis bertujuan mengetahui penyebab penyakit yang sedang diderita. Dalam dunia medis modern, diagnosis dapat ditempuh dengan berbagai cara melalui wawancara dengan pasien, hingga tes laboratorium menggunakan teknologi canggih. Sedang dalam syariat islam Allah SWT telah mengabarkan kepada kita bahwa diantara diagnosis datangnya penyakit adalah perbuatan dosa kita sendiri.
Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan musibah apapun yang menimpamu, maka itu adalah akibat dari ulah tanganmu sendiri.” (QS. As Syura : 30).

Singkat kata, penyakit yang menimpa kita tidak terkecuali suka sesama jenis dimungkinkan dari perbuatan dosa, baik dosa yang kita lakukan atau yang dilakukan oleh orang-orang disekitar kita.

Berikut diagnosis kesalahan yang mungkin menyebabkan seseorang mempunyai  ketertarikan terhadap sesama jenis.

Pertama peranan pakaian dan perhiasan, islam melarang kaum lelaki untuk menyerupai kaum wanita, kaum lelaki dilarang untuk mengenakan pakaian dan perhiasan ciri khas kaum wanita. Kaum lelaki juga dilarang menyerupai suara, cara berjalan dan seluruh gerak gerik kaum wanita. Syariat untuk membedakan akan lawan jenis ini juga ditekankan kepada kaum wanita, sehingga mereka dilaang melakukan hal-hal yang menyerupai kaum lelaki. Diantara hal yang dapat menunjukan identitas kewanitaan seseorang ialah dengan cara merubah warna kuku jarinya dengan hena. Sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah SAW kepada wanita pada jamannya.

Kedua, peranan makanan tidak dapat dipungkiri bahwa kepribadian manusia terpengaruh dari jenis makanan yang dia konsumsi. Oleh karena itu Rasulullah SAW memerintahkan untuk berwudhu sebelum memakan daging unta guna untuk menghilangkan pengaruh buruk seperti unta yang kasar dan berjiwa kaku. Hal ini yang dialami oleh orang pedalaman terdahulu. Diantara makanan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang hingga suka sesama jenis ialah daging babi dan keledai. Ibnu Syirin berkata: ”Tidaklah ada binatang yang melakukan perilaku kaum Nabi Luth selain babi dan keledai.” Sehingga bila seseorang membiasakan dirinya dan juga keluarganya memakan daging babi atau keledai lambat laun berbagai peringai buruk kedua binantang itu dikhawatirkan dapat menular.

Ketiga, peranan pergaulan dan pendidikan sedikit banyak cara berpikir kita terpengaruh oleh keluarga, teman bergaul atau masyarakat sekitar. Itulah mengapa Rasulullah SAW memerintahkan kita agar memilihkan kawan yang baik untuk anak kita agar terpengaruh oleh kebaikannya dan terhindar dari pengaruh buruknya. Melalui diagnosa tersebut dapat menemukan penyebab seseorang suka sesama jenis.
Maka terapi penyembuhan pertama yang harus dilakukan ialah dengan membenahi kesalahan dan bertaubat dari kekhilafan. Pengobatan selanjutnya adalah dengan berdoa kepada Allah SWT. Perbuatan dosa dan khilaf karena kita menuruti bisikan kotor, baik bisikan yang datang dari iblis atau dari jiwa yang tidak suci. Oleh karena itu dahulu Rasululllah SAW senantiasa memohon doa: “Ya Allah, limpahkanlah ketaqwaan kepada jiwaku dan sucikanlah. Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang mensucikan jiwaku.” (HR. Muslim).

Yakinlah dengan doa-doa yang sungguh-sungguh dan tidak terburu-buru Insyaallah akan dikabulkan. Dalam sebuah hadist disebutkan doa kalian pasti akan dikabulkan selama ia tidak terburu-buru yaitu dengan berkata aku telah berdoa akan tetapi tidak kunjung dikabulkan, Mutafakun Al Lain. Diantara cara yang dapat kita tempuh untuk memupuk subur jati diri ialah dengan melakukan kegiatan sesuai dengan jenis kelamin, misalnya kaum wanita dengan memasak, berdandan, menjahit, dan lain-lain. Untuk kaum laki-laki melakukan olahraga, angkat besi, beladiri, berenang, dan sejenisnya. Sebisa mungkin menjauhi segala perbuatan dan perilaku yang biasa dilakukan oleh lawan jenis.

Terapi terakhir membesarkan harapan dan mengobarkan semangat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa kita semua terlahir kedunia dalam keadaan normal dan berjiwa suci. Hanya karena pengaruh dunia luarlah kita mengalami perubahan, Allah SWT berfirman dalam hadis kuthsi: “Sesungguhnya aku telah menciptakan seluruh hambaKu dalam keadaan lurus lagi suci kemudian mereka didatangi oleh syetan dan kemudian syetan yang menyesatkan mereka dari agamanya.” (HR.Muslim).

Maha suci Allah yang telah menciptakan setiap makhluknya berpasang-pasangan. Ketentuan ini berlaku seluruh makhluknya tanpa kecuali.

Semoga informasi diatas bisa menambah wawasan kita dan semoga Allah selalu melindungi kita dari berbuat doa.

Amin amin ya robala’lamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar