Jumat, 29 April 2016

BERBISNIS DENGAN ALLAH SWT



BERBISNIS DENGAN ALLAH SWT

Dalam menjalani suatu bisnis untung atau rugi merupakan hal yang biasa terjadi sebagai seorang pengusaha tentu kita tidak ingin bisnis yang telah dibangun musnah begitu saja. Mengingat betapa susahnya kita untuk membangun bisnis tersebut maka disinilah pentingnya seseorang menjadi spiritual entrepreneur atau disebut juga pengusaha kesayangan Allah SWT yang selalu melibatkan Allah dalam segala tindak tanduk usahanya. Dan sejak awal memulai bisnis tidak lain untuk memperoleh rejeki yang halal dari Allah semata.

Sebenarnya bagaimana cara memulai bisnis dengan Allah SWT?

Perubahan ekonomi Indonesia semakin cepat mengakibatkan jumlah pengangguran didalam negeri bertambah. Mengenai hal tersebut badan pusat statistik atau BPS sudah mengkonfirmasi hingga Februari 2015 saja jumlah pengangguran di Indonesia bertambah dan menyentuh angka 7,45 juta jiwa. Jumlah pengangguran ini dirasakan makin memprihatinkan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu sebagai pengusaha selalu ingin berbisnis dengan Allah, hendaknya ia membuat bisnis atau usaha tersebut tidak lain untuk menolong para saudara kita yang sedang mencari kerja. Karena Allah SWT menyukai seserang yang menolong orang lain.

Dalam sebuah hadis Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannnya didunia dan diakhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya didunia dan diakhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama ia gemar menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

Jadi kita harus membenahi niat bisnis kita untuk membantu dan bukan hanya mencari keuntungan semata. Dengan begitu kita dapat membuka jalan rejeki bagi orang lain yang belum dapat lapangan pekerjaan, niscaya niat yang tulus untuk menolong orang lain akan mendapat keridhoan Allah SWT. Jika kita ingin menjadi orang pembisnis kesayangan Allah SWT rasa takut tentunya harus ditanam dalam diri kita. Namun bukan takut karena kerugian melainkan rasa takut memulai melaksanakan sesuatu yang mengundang dosa. Seperti contohnya tidak jujur dalam berbisnis, menipu, korupsi dan kegiatan sejenisnya yang membuat bisnis kita ternodai oleh dosa.

Adapun bentuk kezoliman lainnya yang dilakukan pada pembeli ialah dengan meletakkan harga berkali-kali lipat lebih tinggi sehingga membuat pembeli merasa terbebani dan juga menimbun barang yang mendapat permintaan tinggi agar dapat dijual lagi kemudian hari pada saat barang tersebut susah dicari, seperti contohnya menimbun beras atau bahan bakar. Seseorang yang mencintai Allah akan senantiasa merasa takut jika mereka ingin melakukan hal tersebut. Mereka takut apa yang dilakukannya menjadi tidak berkah dan tidak diridhoi Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan. Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.” (QS Al Qamar 52-53).

Sebagai seorang muslim tentunya kita tidak lupa bahwa terdapat hak orang lain yang juga dalam rejeki kita. Seperti contohnya hak orang miskin, yatim piatu dan saudara-saudara kita lainnya yang membutuhkan. Jangan sampai kita lupa akan hal tersebut karena berbisnis dengan melibatkan Allah berarti kita tidak melupakan kewajiban kita sebagai hamba Allah yang bertakwa.

Dan selalu ingat akan firman Allah SWT yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian adari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan menicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al Baqarah 267). Begitulah cara yang dapat dilakukan untuk menjadi pembisnis yang diridhoi Allah dan melibatkan bisnis kita dengan keridhoan Allah SWT.

Semoga informasi diatas menjadi pembelajaran berharga bagi pembisnis baik yang telah lama memulai bisnis atau yang baru saja akan memulai bisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar