CARA ROSULULLAH MENCEGAH UMATNYA DARI LGBT
Bagaimana cara Rosulullah mencegah LGBT?
Sekitar satu tahun yang tepatnya dibulan Juni 2015 kita dikejutkan oleh keputusan Amerika Serikat yang melegalkan pernikahan LGBT. Mungkin sebagian dari kita sudah paham mengenai apa itu LGBT. Tapi bagi yang belum paham apa itu LGBT, itu adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual dan Transgender. Pelegalan pernikahan sesama jenis ini mendapatkan antusisme yang luar biasa dari kelompok LGBT di seluruh dunia. Mereka merayakannya dengan mengibar bendera khas LGBT yang bernuansa pelangi. Golongan yang awalnya sayup inipun berani bersuara.
Tindakan penyimpangan seksual ini terus terjadi secara terang-terangan. Pelakunya tidak segan-segan membentuk komunitas untuk memploklamirkan dirinya dan ingin diakui sebagai anggota masyarakat pada umumnya. Mereka juga membentuk lembaga-lembaga, membuat buku-buku agar keberadaan mereka diakui oleh masyarakat luas. Namun perilaku menyimpang dari LGBT menampakan gaya hidup barat yang pada akhirnya diadopsi negeri-negeri muslim.
Sosialisasi dilakukan dengan gencar melalui media masa sehingga kerusakan moral sudah merambah keberbagai lingkungan. Namun pemenuhuhan kebutuhan seksual itu tidak sesuai tujuan Allah yang dijelaskan Al Quran. Karena itulah islam mengharamkannya, tetapi islam mengajarkan kita untuk mencegah sedini mungkin penyimpangan seksual.
Rosulullah SAW mempunyai cara untuk mencegah keluarga dan umatnya untuk berperilaku menyimpang.
Seperti apa cara beliau mencegah umatnya?
Virus LGBT ini sangat berbahaya dan mengancam generasi muda muslim dan terlebih lagi pelaku ini diduga terlihat pada usia 2 tahun dan semakin menguat menjelang remaja. Oleh karena itu orangtua harus bertindak cepat dan tegas ajakan dan terapan syariat islam dalam mendidik anaknya sejak dini. Mulai dari mengenalkan apa saja perbedaan pakaian laki-laki dan wanita, fungsi pakaian yang digunakan harus menutup aurat karena aurat laki-laki dan wanita berbeda.
Abu Hurairah berkata bahwa: “Rosulullah SAW telah melaknat seorang pria yang berpakaian menyerupai pakaian wanita dan melaknat seorang wanita yang berpakaian menyerupai pria”. (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Sekarang ini melihat wanita yang bertingkah laku seperti laki-laki atau tomboy rasanya sudah lumrah tidak ada komplain dari kita yang melihatnya. Tapi padahal sikap tomboy atau lemah gemulai bagi seorang pria dilarang dalam islam dan selain itu teman sepergaulan disekitar kita juga cukup berpengaruh dalam kehidupan kita. Karena dalam pandangan islam teman sejati bukan hanya seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama, seorang teman sejati adalah teman yang dapat membantu kita melakukan amalan dan hebat yang memicu pahala dan surga. Sebenarnya sangat mudah mengetahui carminan diri kita cukup melihat dengan siapa kita bergaul maka seperti itulah cerminan diri kita.
Rasulullah SAW bersabda: “Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin” (HR. Bukhari, Al Adabul Mufiad no 239 dan Abu Dawud no 4918, Ash Shahih no 926).
Sebagai orang tua selain mengawasi pergaulan anak, ada juga peran penting kita didalam rumah. Hal kecil memisahkan tempat tidur anak ternyata berpengaruh untuk mencegah adanya virus LGBT. Jika memiliki anak kembar baik sama sama laki-laki atau perempuan, tetapi harus dipisahkan tempat tidurnya. Karena ini membantu agar tidak timbul perasaan nyaman diantara keduanya.
Rosulullah SAW bersabda: “Perintahkan anak-anak kalian shalat pada usia 7 tahun, pukullah mereka jika meninggalkannya. Pada usia 10 tahun, pisahkan diantara mereka tempat tidurnya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Shahih Sunan Abu Dawud).
Islam mendorong para lelaki dan perempuan untuk menikah secara tanggungjawab. Jadi naluri seksual diharapkan terjadi jika sudah menikah saja, sebagaimana Rosulullah SAW bersabda: “Wahai pemuda, siapa saja diantara kalian mempu menanggung beban hendaklah segera menikah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hidup dijaman yang sudah serba canggih membuat kita tidak lepas dari teknologi. Seperti saat ini media masa begitu gencar menanyangkan tontonan memicu gejala seksual melalui dari sinetron, lagu, film bahkan sampai ke iklannya. Disinilah orangtua harus berperan aktif untuk menyeleksi tontonan dan bacaan anak agar anak tidak didominasi oleh naluri seksual. Dalam hal mencegah virus LGBT sebenarnya harus melalui dari diri kita dahulu, jangan sampai kita mengajarkan anak bersikap lebih baik tetapi justru diri kita tidak sejalan islam. Kasus LGBT ini tertuju kepada siapa saja tergantung pada kita bagaimana menyikapinya bahkan secara tidak sadarpun bisa kita menjadi salah satu bagian dari mereka. Karena itu perbanyak berdzikir dan dekatkanlah diri kita kepada Allah SWT seperti kita tau Allah melindungi kita dari hal-hal negative.
Insyaallah…