Rabu, 02 Maret 2016

CARA MENENTUKAN JODOH DENGAN SHALAT ISTIKHARAH

MENENTUKAN JODOH DENGAN SHALAT ISTIKHARAH

Dalam ajaran agama islam kita diwajibkan untuk berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. Karena hidup berrumah tangga tidak hanya untuk satu atau dua tahun saja, akan tetapi diniatkan untuk selama-lamanya sampai akhir hayat. Karena itu kriteria memilih pasangan hidup harus sesuai dengan syariat islam. Namun proses penentuan siapa yang terbaik yang akan menjadi pasangan hidup kita. Tidaklah semudah membalikkan telapak tangan dan tak jarang pula seseorang menghadapi berbagai pilihan dalam memilih pasangan hidupnya. Hingga bingung memilih yang terbaik bagi diri, agama, kehidupan dunia serta bagi kehidupan akhiratnya.

Jika sudah begini lalu apakah yang seharusnya dilakukan?

Jika kita merasa bimbang tidak bisa menentukan pilihan apakah orang itu jodoh baik atau tidak. Maka islam mensyariatkan untuk melakukan shalat isthikharah. Shalat Isthikharah adalah shalat sunnah dua rakaat dan dilakukan untuk meminta kepada Allah agar diberi petunjuk serta kemantapan menolak atau menerima sesuatu yang terbaik diantara berbagai pilihan yang dihadapi.

Dari Jabir ra. berkata bahwa: “Rasulullah SAW mengajari kami isthikharah dalam setiap urusan yang kami hadapi, sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al Quran. Beliau bersabda: jika seorang dari kalian mengahadapi masalah maka ruku’lah (shalat) dua rakaat yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah. (HR. Al Bukhari).

Namun sebelum kita melakukan isthikharah, hendaklah kita mengosongkan hati kita dari kecondongan kepada salah satu pilihan. Dengan kata lain kita tidak berpihak kepada salah satu pilihan dan jangan memaksakan diri harus mendapatkan orang yang kita inginkan. Akan tetapi kita melepaskan diri dari pilihan tersebut dan betul-betul pasrah menyerahkan nasib dan pilihan kita hanya kepada Allah SWT.

Imam Kurtubi berkata: “Para ulama mengatakan, Hendaklah dia mengosongkan hatinya dari semua pikiran (berkenaan dengan urusan yang akan dia hadapi) agar hatinya tidak condong kepada salah satu urusan (sebelum dia isthikharah) (Al-Jami’li Ahkam Al Quran : 13/206).

Kita juga sebaiknya menenangkan hati dan pikiran kita. Karena apabila hati sudah dipenuhi emosi dan ketidaksabaran tentu tidak akan bisa berpikir secara jernih dan lapang dada dan akhirnya isthikharah kita tidak bermanfaat.
Setelah selesai melakukan shalat isthikharah hendaknya kita berdoa. Doa yang diajarkan Rasulullah SAW setelah selesai shalat isthikharah adalah sebagai berikut: “ Ya Allah, aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmuMu. Dan memohon kemampuan dengan kekuasanMu dan aku memohon karuniaMu yang agung karena engkau Maha Mampu sedang aku tidak mampu. Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui. Engkau yang Maha Mengetahui perkara yang ghaib. Ya Allah, bila engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku di waktu dekat atau dimasa nanti, maka takdirkan lah buatku dan mudahkanlah, kemudian berikanlah berkah padanya. Namun sebaliknya Ya Allah, bila engkau mengetahui bahwa urusanku ini buruk untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku di waktu dekat atau dimasa nanti. Maka jauhkanlah urusan dariku dan jauhkanlah aku darinya. Dan tetapkanlah buatku urusan yang baik saja dimanapun adanya kemudian jadikanlah aku ridha dengan ketetapanMu itu. (HR. Al Bukhari No. 1162).

Setelah hal itu lainnya harus dilakukan adalah hendaklah kita tetap memilih atau menentukan pilihan kita. Karena banyak anggapan yang salah dalam masyarakat kita. Bahwa bagi siapa saja yang telah melakukan shalat isthikharah maka ia tidak melakukan apa-apa sampai mendapatkan mimpi yang baik atau yang buruk akan mengarahkannya. Hal ini sungguh perbuatan salah kaprah yang sering terjadi tak kala menyandarkan urusan sebuah mimpi. Karena shalat isthikharah itu sebenarnya dilakukan untuk mendapatkan ketetapan hati itu dapat dicape setelah melaksanakan shalat. Maka daripada itu, jika kita telah melakuakan shalat isthikharah dan memohon kepada Allah untuk memberikan petunjuk dalam memilih mana yang terbaik. Hal selanjutnya kita lakukan adalah menentukan pilihan kita. Karena Insyaallah Allah akan memudahkan itu jika memang yang terbaik bagi kita. Namun jika memang itu merupakan kejelekan maka Insyaallah Allah kan memalingkannya dari hal tersebut.

Muhammad Bin Ali Al Zamnakalni Allah berkata: ”Jika seseorang sudah shalat isthikharah dua rakaat untuk sesuatu urusan, maka setelah itu hendaklah dia mengerjakan urusan yang ingin dia kerjakan baik hanya tenang dalam mengerjakan urusan itu apakah tidak. Karena pada urusan tersebut terdapat kebaikan walaupun mungkin hatinya tidak tenang dalam mengerjakannya. (Thabaqat Asy-Syafi’iah Al-Kurba : 9/206).

Namun bagaimana jika kita masih ragu dengan pilihan kita?

Bahkan kita telah melakukan shalat isthikharah. Apakah kita boleh mengulangi shalat isthikharah kita?

Berdasarkan beberapa dalil disebutkan bahwa sesungguhnya seseorang boleh mengulangi shalat isthikharah. Karena sesungguhnya isthikharah merupakan doa, dan diantara kebiasaan Rasulullah dalam berdoa adalah mengulanginya sebanyak 3 kali. Namun buka berarti diharuskan untuk shalat isthikharah diulang sebanyak 3 kali. Akan tetapi hanya menunjukan bahwa bolehnya mengulang doa. Selain itu, shalat isthikharah adalah shalat disyariat karena adanya sebab. Karena itulah sebeb itu masih ada dan belum hilang, maka disyariatkan mengerjakan shalat ini. Inilah yang dijelaskan oleh sejumlah ulama diantaranya Imam Badrudin Al Aini dalam Umdah Al Qori 7:235, Ali Al Qori dalam Mirqoh Al Mafathih 3:406, dan Imam Alisalqani dalam Nailul Al Qoutar 3:89)

Dari penjelasan tersebut terdapat kita dapat kita simpulkan bahwa ketika kita dihadapakan dua atau lebih pilihan sulit untuk menentukan jodoh kita, kita dianjurkan melakukan shalat isthikharah sesuai ajaran Rasulullah. Namun bukan cukup denagn shalat isthikharah lalu kita menyuruh Allah untuk memilihkan pasangan kita tanpa harus berbuat sesuatu karena shalat isthikharah dan sesungguhnya adalah doa. Agar pada saat memilih kita diberikan kekuatan oleh Allah dan tidak salah pilih dan untuk perkara memilih jodoh itu sendiri harus kita lakukan dengan baik. Bisa dilakukan dengan cara menganalisa atau cari tau seperti apa orang yang tepat yang patut kita jadikan pasangan kita dan setelah proses tersebut dan disertai dengan doa yaitu setelah shalat isthikharah mudah-mudahan Allah SWT membantu kita agar tidak salah dalam menentukan pasangan hidup kita.

Amin amin ya robal’alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar