Senin, 07 Maret 2016

KONDISI SETAN SAAT ADZAN BERKUMANDANG

KONDISI SETAN SAAT ADZAN BERKUMANDANG

Seperti kita tau saat adzan berkumandang adalah saat bagi umat islam untuk menunaikan ibadah shalat. Tidak hanya sebagai pengingat waktu shalat, saat lantunan suara adzan dikumandangkan saat itulah waktu dimana setan berhenti menggoda manusia. Ternyata adzan bukan perkara sederhana bagi setan, mereka akan mengalami kondisi buruk ketika panggilan shalat diserukan.

Seperti apa kondisi setan saat adzan berkumandang?

Saat adzan dikumandangkan ternyata setan begitu takut mendengar seruan tersebut. Terdapat hadis yang menjelaskan bahwa: “Apabila panggilan shalat (adzan) dikumandangkan, maka setan akan lari sambil kentut hingga dia tidak mendengarkan adzan lagi.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Lalu mengapa setan begitu ketakutan ketika mendengar adzan?

Seperti kita tau, adzan berisi kalimat tauhid, dan syiar islam. Adzan juga merupakan suara keras berisi Likrullah Aza Wajallah dan hal itu sudah pasti menyakitkan bagi setan. Ketika itu merekapun putus asa sehingga lari dan menjauh dari manusia dan ketika mendengar suara kebaikan ini dbebani kewajiban untuk menyakini dan menjalankan isi dari seruan kebaikan tersebut. Dan alasan lain yang membuat setan lari terbirit-birit adalah karena mereka tidak mau menjadi saksi atas muadzin yan mengumandangkan adzan. Karena Nabi dalam sabdanya mengatakan bahwa semua benda baik kering maupun basah, nantinya akan menjadi saksi bagi muadzin yang mendapatkan keutamaan pada hari kiamat seperti pada hadis yang berbunyi: “Tidaklah adzan didengar oleh jin dan manusia, batu dan pohon, kecuali mereka akan bersaksi untuknya.” (HR. Abu Ya’la).

Kemudian setelah adzan selesai dikumandangkan, setan akan kembali lagi dengan cepat menggoda manusia. Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan saat adzan berkumandang?

Ada lima amalan yang semestinya diamalkan ketika mendengar adzan.
Yang pertama adalah mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kedua bershalawat pada Nabi Muhammad SAW seperti Allah homisoli a’lamuhamad atau membaca shalawat ibrahimiyah seperti yang dibaca saat tasyahud. Selanjutnya memanjatkan doa sesuai dengan yang diinginkan. Lihatlah Jala’ul Alham 329-331, dalil untuk amalan saat mendengar adzan disebutkan dalam hadis Abdul Bin Amar Bin Alas ia berkata bahwa mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Jika kalian mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat disurga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah. Aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR. Muslim no 384).

Adapun meminta wasilah pada Allah, Nabi Muhammad SAW disebutkan pada hadis Jabir Bin Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mengucapkan kalimat yang artinya : “Ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini (dakwah tauhid) shalat yang ditegakkan berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi) dan fadilah (kedudukan lain yang mulia). Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqom (kedudukan) terpuji yang telah engkau janjikan padanya, maka dia akan mendapatkan syafa’atku kelak.” (HR. Bukhari no 614).

Ada pula amalan sesudah mendengar adzan dan jika diamalkan akan mendapatkan ampunan dari dosa. Dari Sa’ad Bin Abiwaqoz Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mengucapkan setelah mendengar adzan: Asyhadu alla illallah wahdahu laasyarika lah wa anna muhammadan’abuduhu warasuluh radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rasulaa wa bil islami diinaa (yang artinya: aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, aku ridha sebagai Rabbku, Muhammad sebagai rasul dan islam sebagai agamaku) maka dosanya akan diampuni.” (HR. Muslim no 386).

Namun dari Abdullah Bin Amar menceritakan bahwa seseorang pernah berkata: Wahai Rasulullah sesungguhnya muadzin selalu mengungguli jami dalam amalan, mendengar ini Rasulullah SAW kemudian bersabda : “Ucapkanlah sebagimana disebutkan oleh muadzin lalu jika sudah selesai kumandang adzan, berdoalah maka akan dijabahi (dikabulkan).” (HR. Abu Daud no 524 dan Ahmad 2:172 Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadis ini hasan). Maksud dari hadis tersebut adalah jika berdoa setelah mendengar adzan, maka doa tersebut termasuk dalam doa yang dijabah.

Demikian penjelasan mengenai amalan-amalan yang bisa kita lakukan saat mendengar adzan ataupun setelah mendengar adzan. Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk melakukan amalan-amalan tersebut.

Amin amin ya robal’alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar