Minggu, 17 April 2016

JIN YANG DIWARISKAN

JIN YANG DIWARISKAN

Sebagian kita ketahui bahwa jin adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang diciptakan dari api. Dan kerap kali kita sebagai manusia bertanya-tanya untuk apa diciptakannya jin. Dan jawaban dari pertanyaan tersebut terdapat dalam firman Allah SWT yang artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.” (QS. Adz Dzariyat 56).

Namun nyatanya ada tidak semua jin patuh pada Allah SWT, sama halnya manusia terdapat manusia shaleh dan terdapat pula yang tidak. Hal tersebut disebut oleh Allah SWT dalam firmannya: “Dan sesungguhnya diantara kami ada yang orang yang shalih dan diantara kami ada yang tidak demikian. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. Al Jin 11).

Oleh karena itu tidak sedikit jin yang mengganggu manusia untuk menggoyahkan akhlak para manusia dan banyak juga yang mengatakan bahwa jin tersebut dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi lain yang mempunyai hubungan darah orang tersebut.

Benarkah dalam islam terdapat jin yang diwariskan?

Bukan hanya di Indonesia namun jin yang diwariskan juga cukup terkenal dinegara-negara tetangga seperti contohnya Malaysia, nama dan sebutan bagi jin-jin yang diwariskan juga berbagai macam. Di Malaysia jin yang diwariskan tersebut disebut saknat, jin tersebut sudah ada sekian lama dalam sebuah keluarga dan akan terus diwariskan dari generasi ke generasi. Mengenai wujudnya juga berbagai macam, beberapa jin yang diwariskan berwujud seperti nenek moyang yang terdahulu namun beberapa lainnya berbentuk seperti hewan seperti contohnya macan.

Dan hubungan antara manusia dengan jalan ini terdapat dalam Al Quran: “Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin. Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin 6).
Jin yang diwariskan inilah yang disebut saka yang diturunkan dari kakek ke ayahnya, dari ayah kepada anaknya dan seterusnya. Kepada keturunan mereka yang lain yang mempunyai pertalian darah.

Al Lajnah Ad Daimah Lembaga Fatwa Arab Saudi Arabia menjelaskan bahwa meminta bantuan kepada jin menjadikan mereka tempat tergantung dalam menunaikan segala kebutuhan seperti mengirimkan bencana kepada seseorang atau memberikan manfaat termasuk kesyirikan kepada Allah dan termasuk bersenang-senang kepada mereka dengan terkabulkannya permintaan dan tertunaikannya segala hajat termasuk dikategori istimta atau bersenang-senang dengan mereka. Perbuatan ini terjadi dengan cara mengagungkan mereka, berlindung kepada mereka dan kemudian meminta bantuan agar bisa tertunaikan segala yang dibutuhkan.

Mengetahui adanya jin dalam tubuh kita apalagi jin tersebut diwariskan dari generasi ke generasi rasanya kita ingin menghilangkannya karena hal tersebut akan mengganggu orang-orang yang menerimanya. Seseorang yang mendapat jin warisan biasanya akan hidup dalam kegelisahan dan sulit fokus dalam bekerja. Oleh karena itu banyak yang ingin menghilangkan jin warisan tersebut.

Salah satu terbaik menghilangkan jin yang diwariskan tersebut ialah dengan cara ruqiyah. Ruqiyah ialah bacaan untuk pengobatan syar’i berdasarkan riwayat shahih atau sesuai ketentuan yang berlaku disepakati oleh para ulama. Ruqiyah bukan hanya dilakukan melindungi diri tetapi juga mengeluarkan jin yang ada dalam diri kita. Bacaan ruqiyah biasanya berupa ayat-ayat dan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al Quran dan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berupa ruqiyah bermanfaat sekaligus penawar yang baik bagi segala penyakit hati dan fisik.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman” (QS. Fushilat 44).

Mengenai ruqiyah kita harus mencari tau ruqiyah yang baik dianjurkan oleh Rasulullah SAW, Rasulullah bersabda yang artinya: “Tunjukan padaku ruqiyah-ruqiyah kalian, Ruqiyah-ruqiyah itu tidak mengapa selama tidak mengundang syirik” (HR. Muslim no 2200).

Ada baiknya sebelum berhubungan dengan jin dan segala sesuatu yang akan merugikan kita dan juga keturunan kita. Kita berpikir dosa dan akibat yang akan kita tanggung kemudian hari.
Karena Allah berfirman:”Dan ingatlah hari dimana Alah menghimpun mereka semuanya dan Allah berfirman: Wahai segolongan jin (setan), sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia. Kemudian berkatalah kawan-kawan mereka dari kalangan manusia. Ya Rabb kami sesungguhnya sebagian dari kami telah mendapatkan kesenangan dari sebagian yang lain dan kami telah sampai kepada wanita yang telah engkau tentukan bagi kami” (QS Al An’am 128).

Dan firman Allah SWT yang lain: “Jika kamu melakukan kesyirikan niscaya amalmu akan terhapus “ ( QS. Az Zumar 65).

Semoga kita semua tidak termasuk golongan manusia yang bersekutu dengan jin apalagi mewariskan jin tersebut kepada keluarga kita.

Amin ya robal ‘alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar