KASUS KEJAHATAN PERTAMA YANG DIADILI DIHADAPAN ALLAH
Tidak hanya di film-film Hollywood saja terjadi kasus yang menjadi misteri baik itu motif atau siapa pelaku atas berbagai kasus-kasus yang menjadi misteri tak terpecahkan. Hingga kini tidak hanya di komik detektif conan saja terjadi kasus pembunuhan dengan cara diracun, di Indonesia pun kasus pembunuhan dengan cara diracun semacam ini pernah terjadi.
Berikut adalah beberapa kasus pembunuhan di Indonesia yang hingga kini tetap menjadi misteri dan belum tuntas penyelesaiannya baik secara hukum maupun keadaan fisik atau siapa pelaku sebenarnya.
Kasus Wayan Mirna Salihin baru-baru ini kita dibingungkan dengan kasus kopi beracun misterius. Wayan Mirna Salihin alias Mirna meninggal dunia usai meminum kopi Es Vietnam di restoran Oliver. Sebelumnya mirna merasa ada yang aneh pada kopinya tersebut, bahkan manajer kafe dan salah satu pelayan menyicipi kopi yang diminum mirna, mereka mengaku hanya menyicipi seteguk saja namun lidah langsung terasa kebas dan panas. Manajer kafe mengaku tangannya mati rasa selama setengah jam sedangkan pelayan kafe mengalami mutah-mutah.
Sebelum meninggal Mirna sempat dibawa ke klinik pusat perbelanjaan terkenal tersebut, lalu dirujuk ke rumah sakit Abdi Waluyo Menteng Jakarta Pusat.
Mirna meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di rumah sakit tersebut. Polisi menemukan ada kandungan zat beracun sianida dalam kopi Es Vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin di restoran Oliver tersebut.
Kandungan sianida dalam kopi tersebut mencapai 15 gram yang merusak lambung Mirna hingga menyebabkan dirinya tewas. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan pihaknya saat ini menyelidiki siapa pelaku yang memasukan zat mematikan itu didalam kopi diminum Mirna.
Kisah mirna mengingatkan kita dengan kasus Munir yang belum terpecahkan hingga saat ini yang meninggal akibat diracun. Kasus Munir dalam kronologi kasus pembunuhan aktivis HAM tersebut disebutkan bahwa Munir akan meneruskan S2 nya di Utrecht Belanda. Munir bertemu dengan Pollycarpus orang pilot yang sedang tak bertugas dan Pollycarpus melewatkan pada Munir untuk bergantian tempat duduk pesawat dimana Munir menempati kursi Pollycarpus ditempat bisnis, dan Pollycarpus menempati kursi Munir dikelas ekonomi.
Saat pesawat lepas landas flight attendant membagikan makanan dan minuman kepada para penumpang. Munir memilih mie goreng dan jus jeruk sebagai minumannya. Dalam perjalannya dari Singapura menuju Belanda Munir meminta pada flight attendant Tia segelas teh hangat, dan Tia pun menyajikan segelas teh hangat yang dituangkan dari teko ke gelas diatas troli dilengkapi gula sachet. Dua jam sebelum pesawat mendarat mulut munir mengeluarkan air yang tidak berbusa dan telapak tangan yang membiru. Awak pesawat mengangkat tubuh munir, memejamkan matanya dan menutupi tubuh Munir dengan selimut.
Munir meninggal dunia dipesawat diatas langit Negara Rumania. Setelah dilakukan penyelidikan termasuk oleh pihak otoritas Belanda ditemukan bahwa didalam tubuh Munir ditemukan kandungan racun arsenic sebanyak 460 miligram didalam lambungnya dan 3,1 miligram didalam darahnya. Apapun itu penyebab kematian aktivis HAM tersebut hingga kini kasus tersebut belum tuntas mengusut siapa pelaku sebenarnya dan apa motifnya.
Walaupun ada beberapa orang yang dijatuhi vonis oleh pengadilan, namun Suciwati selaku istri Munir tetap mera tidak puas dan meminta pemerintah mengusut secara tuntas kematian suaminya. Lepas dari apa motif siapa pelaku dibalik dua kasus tersebut, dalam islam pembunuhan adalah perbuatan manusia yang pertama kali dihisab.
Rasulullah SAW bersabda: “Suatu (sengketa) diantara manusia yang pertama kali dituntaskan (pada hari kiamat) adalah soal pembunuhan.” (HR. Bukhari dan Tirmidzi).
Pernyataan tersebut dikuatkan lagi oleh sabda Rasulullah SAW seperti berikut ini: “Amalan yang pertama kali dihitung pada diri seorang hamba adalah shalat, sedangkan perbuatan yang pertama kali diadili adalah pembunuhan.” (HR. Imam An Nasa’i).
Sedangkan mengenai kasus pembunuhan yang masih misterius Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang dibunuh (di hari kiamat) akan datang bersama orang yang membunuhnya, sedangkan uban-uban dan kepalanya serta urat lehernya masih berlumuran darah sambil berkata, Tuhan orang inilah yang telah membunuhku, sehingga ia mendekat pada Arsy.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menjelaskan bahwa pada hari pembalasan nanti orang yang dibunuh akan mengadu kepada Allah SWT tentang siapa orang yang membunuhnya.sedang orang yang membunuh diikat urat lehernya dan akan memberi keterangan pada hari itu.
Allah SWT berfirman yang artinya: “Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya. Maka kelak mereka akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam 59).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar