Senin, 04 April 2016

HUKUM MEMBACA AL QURAN DENGAN GADGET

HUKUM MEMBACA AL QURAN DENGAN GADGET

Apa bedanya mengaji di Al Quran dengan di gadget?

Sebagai umat islam tentu kita mengenal kitab suci Al Quran yang diwahyukan pada Rasulullah SAW sebagai kitab suci terakhir dari Allah SWT bagi umat islam. Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan kami turunkan kepadamu Alkitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS. An Nahl 89).

Mengaji atau membaca Al Quran ialah salah satu cara bagi kita untuk mendulang pahala dan rahmat sebanyak-banyaknya dari Allah SWT. Maka tidak heran jika kita merasa rugi melewatkan waktu begitu saja tanpa membaca Al Quran. Dengan kemajuan teknologi banyak orang yang mengaji melalui gadget dan perangkat elektronik lainnya.

Namun apa bedanya mengaji di Al Quran dengan gadget?

Karena rasa cinta kita kepada agama islam dan keinginan untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya. Maka kitapun senantiasa membaca Al Quran dimanapun dan kapanpun. Namun karena beberapa kondisi mungkin kita tidak dapat membaca Al Quran melalui mushaf.

Seperti contohnya pada wanita yang sedang datang bulan tetapi ingin membaca Al Quran oleh karena itu didukung teknologi di era modern telah tercipta smartphone atau HP yang didalamnya bukan hanya terdapat perangkat komunikasi tetapi juga aplikasi Al Quran di smartphone tersebut. Maka sangat memungkinkan bagi wanita yang sedang datang bulan untuk membaca Al Quran. Selain wanita yang sedang datang bulan tentu banyak dari kita memanfaatkan smartphone untuk membaca Al Quran. Karena dinilai praktis dan dapat dilakukan dimana saja.

Tetapi bagaimana hukumnya mengenai hal tersebut?

Syaikh Abdul Rahman Bin Nasir Al Baroq pernah ditanyai mengenai hukum membaca Al Quran melalui smartphone tanpa bersuci dahulu. Beliau menjawab telah diketahui bersama bahwa membaca Al Quran diluar kepala tidaklah disyaratkan ia bersuci dari hadas kecil maupun besar. Tetapi membaca Al Quran daam keadaan bersuci maupun diuar kepala adalah lebih diutamakan karena ia merupakan kalam Allah dan dianatara kesempurnaannya tidaklah membacanya kecuali keadaan bersuci.

Dari sini maka smartphone atau alat-alat sejenisnya yang direkam didalamnya Al Quran tidaklah mengambil hukum mushaf karena keberadaan huruf-huruf Al Quran didalam alat tersebut berbeda dengan keadaan huruf-huruf didalam mushaf. Oleh karena itu dibolehkan baginya untuk menyentuh handphone atau kaset yang didalamnya ada rekaman Al Quran serta dibolehkan membacanya walaupun tanpa bersuci. Berbeda dengan membaca Al Quran di mushaf yang dimana kita harus mensucikan diri lebih dahulu.

Adapun perbedaan ialah membaca Al Quran di mushaf akan membuat kita lebih fokus karena mushaf hanya berisi ayat-ayat Al Quran saja. Namun jika membaca di gadget akan banyak aplikasi dan notifikasi pesan singkat yang mengganggu konsentrasi membaca Al Quran. Jika ada mushaf dan Al Quran dalam gadget sebaiknya kita memilih mushaf. Namun jika hanya terdapat gadget yang didalamnya terdapat Al Quran itupun kita dapat pilih asalkan kita tepap membaca firman-firman Allah SWT.

Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhoanNya kejalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya dengan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al Ma’idah 15-16).

Minggu, 03 April 2016

ADAB DALAM MEMINTA TOLONG

ADAB DALAM MEMINTA TOLONG

Sebagai makhluk sosial merupakan suatu hal yang lumrah jika kita membutuhkan pertolongan orang lain. Terlebih lagi kepada Allah SWT karena kita tidak mungkin dapat bertahan hidup seorang diri didunia ini. Dalam islam sendiri meminta pertolongan disebut isti’anah dan ternyata berbagi dalam beberapa macam. Diantaranya:

Yang pertama adalah isti’anah atau meminta tolong kepada Allah SWT yaitu meminta tolong mengandung kesempurnaan sikap merendahkan diri dari seorang hamba kepada tuhannya. Menyerahkan seluruh perkara kepadanya serta meyakini bahwa hanya Allah lah yang bisa memberi kecukupan kepadanya.

Meminta tolong tolong seperti ini tidak boleh diserahkan kecuali kepada Allah SWT seperti dalam firmannya yang artinya: “Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al Fatihah :4).

Karenanya memalingkan isti’anah kepada selain Allah merupakan perbuatan kesyirikan yang mengeluarkan perlakuannya dari agama.

Selanjutnya isti’anah atau meminta tolong pada makhluk yang masih hidup dan ada ditempat, tapi pada perkara yang tidak mampu melakukannya maka hukumnya perbuatan ini sia-sia dan tidak ada gunanya. Contohnya meminta tolong pada orang yang lemah untuk mengangkat sesuatu yang berat. Sebaliknya adapula isti’anah atau meminta toong pada orang-orang yang mati secara mutlak yakni baik yang telah mati itu adalah nabi atau wali atau apalagi selain mereka. Meminta tolong jenis ini adalah kesyirikan karena dia tidak mungkin melakukannya kecuali dia meyakini orang-orang ini mempunyai kemampuan bersembunyi dalam mengatur alam. Dengan jelas meminta tolong seperti ini adalah haram dan merupakan kesyirikan.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu: dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu.” (QS. Fathir 13-14).

Selanjutnya isti’anah dengan perkara amal-amal sholeh dan keadaan-keadaan yang dicintai Allah. Isti’anah jenis ini disyariatkan berdasarkan perintah Allah dalam firmannya yang artinya: “Minta tolonglah kalian dengan sabar dan shalat.” (QS. Al Baqarah 153).

Dan yang terakhir isti’anah atau meminta tolong kepada orang lain dalam perkara yang ia mampu lakukan. Hukum bagi isti’anah jenis ini tergantung pada perkara yang dimintai pertolongan padanya. Jika perkara tersebut kebaikan maka boleh dilakukan oleh orang meminta tolong dan yang dimintai tolong disyariatkan untuk memenuhinya. Hal ini berdasarkan firman Allah yang artinya: “Dan tolong menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa.” (QS Al Maidah 2).

Namun jika permintaan tolongnya dalam perbuatan dosa maka hukumnya haram bagi yang meminta tolong dan juga haram bagi yang memberi pertolongan. Seperti dalam firman Allah yang artinya: “Dan janganlah kalian tolong meneolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al Maidah 2).

Adapun jika perkara mubah maka itu boleh dialakukan bagi yang meminta pertolongan dan bagi yang dimintai pertolongan bahkan orang yang menolong bisa jadi akan mendapatkan pahala karena berbuat baik pada orang lain dan jika demikian keadaanya maka justru menolong ini disyariatkan dirinya.

Berdasarkan firman Allah yang artinya: “Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqarah 195).

Namun meminta tolong tidak hanya sekedar meminta karena dalam islam kita harus memperhatikan adab atau tata cara meminta tolong. Seperti apa?

Seorang muslim yang beriman memang disyariatkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Namun bukan berarti setiap saat kita boleh terus menerus meminta bantuan kepada orang lain. Karena disamping diperintahkan untuk saling tolong menolong kita juga diperintahkan untuk menjadi muslim yang kuat. Ada 2 syarat utama dalam islam ketika kita meminta tolong kepada manusia.

Yang pertama adalah yang diminta pertolongan harus memiliki kemampuan. Kemampuan disini adalah kemampuan untuk memenuhi permintaan tersebut. Karena manusia sesungguhnya manusia adalah makhluk yang lemah dan memiliki banyak kekurangan, hanya Allah lah yang Maha Kuasa untuk mengabulkan segala permintaan hambanya.

Syarat kedua untuk meminta tolong adalah hadir atau berstatus hadir, maksud disini adalah orang tersebut ada dihadapan kita sehingga dapat mengutarakannya. Bisa juga orang yang kita mintai pertolongan terhalang jarak antara kita. Kita bisa memintanya melalui sarana komunikasi.

Disamping syarat utama tadi ada beberapa hal yang harus diingat dan diperhatikan ketika kita meminta bantuan kepada orang lain untuk menjaga hubungan baik kita pada saudara muslim lainnya. Seperti waktu, perhatikan apakah kita meminta banyak waktunya atau tidak, kalo iya apabila jika kita berusaha sendiri kalo perlu membalas dengan kebaikan yang lebih besar lagi. Karena waktu merupakan harta yang tidak dapat di kembalikan pada seseorang.

Tidak hanya itu kita juga harus memperhatikan intensitas dalam meminta bantuan karena meminta bantuan sesekali memang masih membuat seseorang yang dimintai bantuan tersenyum atau melakukanya dengan senang hati. Akan tetapi jika berlangsung terus menerus tiap hari ataupun jadi rutinitas si pemberi bantuan ini yang mesti dihindari. Karena hal ini dapat menyebabkan sesuatu yang menjadi ladang kebaikan pada si pemberi bantuan malah menjadi sebuah kezoliman untuknya.

Sabtu, 02 April 2016

HUKUM MENCELA ORANG YANG BERBUAT DOSA

HUKUM MENCELA ORANG YANG BERBUAT DOSA

Manusia memang makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak pernah luput dari dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil pasti kita pernah melakukannya. Dan malahan banyak juga diantara kita melakukan dosa tersebut dengan sengaja. Meskipun kita semua tahu bahwa kita sama-sama makhluk yang berdoa dan tidak sempurna, namun masih ada aja manusia yang mencela atau mengejek manusia lain yang melakukan perbuatan dosa. Hal ini mungkin lakukan lain karena mereka merasa bahwa dosa yang dilakukannya tidak sebesar dosa yang orang lain lakukan. Seperti contohnya ketika mengetahui orang lain mencuri terlontar kata: ih kok dia bisa mencuri, untung aku tak pernah melakukan perbuatan hina tersebut.

Padahal dalam islam terdapat hukum yang menjelaskan terkait manusia yang suka mencela dan mengejek orang yang berbuat dosa agar kita tidak termasuk golongan yang suka mencela orang lain yang berbuat dosa.

Sekecil apapun dosa yang dilakukan orang lain kita sebagai manusia juga kerap melakukan dosa tidak sepantasnya mencela orang lain yang berdosa. Karena didalam islam mengejek orang yang berbuat dosa hukumnya adalah tidak diperbolehkan.

Jangan sampai kita merasa diri kita ialah insan yang paling suci dan dapat bersih dari semua dosa. Mengenai mencela orang yang berbuat dosa terdapat sebuah hadis yang bersal dari Muaz Bin Jabal ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang menjelek-jelekan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” (HR Tirmidzi no 2505).

Syaikh Al Albani berkata bahwa hadis ini mau’du.
Mengenai hadis tersebut Imam Ahmad menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah dosa yang telah kita obati sebagia manusia, seharusnya kita tidak boleh merasa dirinya bisa selamat dari dosa sehinggga mencela orang lain yang berbuat dosa. Maksud meremehkan disini adalah ia menyombongkan diri karena tidak melakukan dosa yang demikian. Padahal sebenarnya jika kita menjelek-jelekan perbuatan maksiat yang dilakukan orang lain maka perbuatan tersebut akan dipastikan kita lakukan dikemudian hari.

Ibnu Qoyim berkata bahwa setiap maksiat yang dijelek-jelekan pada saudaramu maka itu akan kembali padamu maksudnya dapat dipastikan melakukan dosa hal tersebut. Sebagai orang yang bertakwa memang semestinya mengingkari dan tidak berbuat kemungkaran ialah kita tidak melakukan sembarang kemungkaran, ikhlas karena Allah SWT. Dan bukan karena kesombongan sehingga membuat kita merasa layak mencela orang yang berbuat dosa.

Ta’yir adalah menjelek-jelekan dan mengandung makna kesombongan karena seseorang yang ta’yir cenderung akan meremehkan orang lain dan merasa dirinya bersih dari dosa. Perbuatan ta’yir inilah yang harus kita hindari agar kita ingat bahwa Allah SWT ialah satu-satunya yang dapat menilai dan menghakimi hambanya. Dan kita sebagai hambanya hanya makhluk yang tidak luput dari kesalahan.

Oleh karena itu kita harus dapat membedakan antara menasehati tujuannya ialah orang tersebut taubat dari dosa yang dilakukannya dengan menjelek-jelekkan yang tujuannya ialah menyombongkan diri. Karena saat kita ikhlas menasehati yang kita inginkan hanyalah orang lain lebih baik. Namun jika menasehati dengan unsur celaan maka unsur tersebut tidak lain agar orang lain melihat kita lebih sempurna.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat maka mereka itu orang-orang yang zalim.” (QS. Al Hujuraat 11).

Demikianlah hukum mencela orang lain yang berbuat dosa. Semoga dengan pemaparan diatas dapat menjadi pengingat bagi kita bahwa didunia ini terkadang melakukan kesalahan dan dosa. Sehingga kita mengejek saudara kita yang berbuat dosa, baiknya ialah kita saling mengingatkan agar sama-sam terhindar dari perbuatan dosa.

Jumat, 01 April 2016

ASAL USUL AIR DIBUMI MENURUT AL QURAN

ASAL USUL AIR DIBUMI MENURUT AL QURAN

Seperti kita tau air meliputi bumi 70% yang terus menerus menghidupi manusia dan alam sekitar secara berulang melalui siklus air mulai dari air tanah, air sungai, air laut, awan hingga kembali lagi menjadi air tanah lewat hujan. Maka tak heran tanpa air manusia tak akan mampu bertahan hidup atau lebih parahnya tanpa air kehidupan dibumi ini akan punah.

Namun pernahkah anda berpikir dari mana air dibumi berasal?

Seperti kita ketahui bersama air merupakan zat cair yang tidak berasa tidak berbau serta tidak berwarna dan hanya ditemukan dibumi sepanjang penelitian hingga saat ini. Berdasarkan reaksi kimia air merupakan campuran dari hydrogen dan oksigen yang kemudian disebut sebagai H2O.

Menurut ilmuwan dizaman dahulu, air berasal dari hasil ledakan bigbang 14 milyar yang lalu, yang kemudian melahirkan bumi dan proses rumit. Namun ternyata hal ini masih menjadi perdebatan para ilmuwan, hingga akhirya sebuah penelitian dipimpin Adam Sarafian dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) di Woods Hole Massachusetts Amerika Serikat mengungkap bahwa laut dipergerakan ada lebih awal di planet bumi daripada yang diperkirakan sebelumnya. Tidak hanya sampai disitu para ilmuwan tersebut juga menduga bahwa bumi lahir dengan keadaan kering kemudian saat usia bumi masih muda suatu energi membuat permukaan mencair, adapula anggapan tabrakan dengan kometlah yang membuat air mengalir dibumi dan molekul air dibumi terjadi karena proses penguapan atau tiupan angin dari ruang angkasa.

Namun untuk memastikan kebenaran hadirnya air dibumi penelitipun menganalisis meteoric. Pertama mereka melihat kandungan chondrite karbon pada meteor yang terbentuk bersamaan matahari. Asteroid vesta berusia sekitar 14 juta tahun hampir sama dengan kelahiran tata surya. Juga tak luput dari penelitian ini merupakan meteorid limited komposisinya dengan menyerupai tata surya. Mereka mempunyai banyak air didalamnya sehingga para ilmuwan menduga sebagai calon asal air dibumi. Peneliti memeriksa juga kandungan karbon chondrite pada asteroid vesta dan batuan dibumi. Ternyata batuan dibumipun mempunyai kandungan serupa asteroid vesta.

Horst Marschall ahli geologi WHOI berpendapat bahwa study ini menunjukan bumi menjadi planet yang basah karena munculnya air dipermukaan.

Sementara Neilsen memaparkan dengan mengetahui asal muasal air dibumi maka manusiapun bahwa mungkin planet lain sedang terjadi perbentukan air.

Sejak 14 abad silam Allah SWT menyebutkan dalam Al Quran bahwa Allah telah menurunkan air dari langit dalam firmannya yang artinya: “Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap dibumi dan pasti Kami berkuasa melenyapkannya.” (QS. Al Mu’minun 18).

Dari ayat ini jelas bahwa sebelum ilmuwan meneliti dan mengetahui darimana asal mula air dibumi Allah lebih dahulu dalam Al Quran bahwa bumi dahulunya kering berulah Allah SWT menurunkan air dari langit. Sungguh Maha Benar Allah dengan segala firmannya.

Semoga informasi diatas dapat menambah pengetahuan serta meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.

Amin amin ya robal ‘alamin

Kamis, 31 Maret 2016

MENARA TEMPAT TURUNNYA NABI ISA AS

MENARA TEMPAT TURUNNYA NABI ISA AS

Zaman yang kita jalani sekarang ini adalah akhir zaman. Suatu periode yang diyakini sebagai ujung usia semesta. Rentang waktu dimana kehancuran semesta alam dan isinya tidak lama lagi. Dan mengenai hal ini hadis meriwayatkan dari Sahal disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jarak antara diutusnya aku dan kiamat adalah seperti dua ini.” Sambil beliau menunjuk dua jari dan membentangkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedatangan Rasulullah diangkatnya beliau sebagai Nabi terakhir merupakan salah satu tanda telah datangnya akhir zaman. Dan jarak antara diutusnya Rasulullah dan hari akhir atau kiamat adalah amat dekat. Mengenai hati kiamat Al Quran dan hadis telah banyak membahas menganainya dari mulai dari tanda-tanda hal tersebut terjadi. Dan diantara tanda-tanda hari kiamat adalah turunnya Nabi Isa AS seperti disabdakan Rasulullah SAW yang artinya: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil. Ia mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan jizyah dan melimpahkan harta sehingga tidak ada seorangpun yang mau menerima pemberian harta.” (HR. Bukhari 2296).

Seperti banyak disampaikan hadis bahwasanya diakhir zaman menjelang kiamat nanti dibumi ini akan hadir fitnah terbesar bagi umat manusia yaitu Al Masih, Ad Dajjal dan munculnya Imam Mahdi yang akan menyelamatkan umat islam. Setalah Dajjal muncul melakukan perusakan dan penghancuran dimuka bumi dan umat islam bersama Imam Mahdi melawannya. Saat itulah Allah SWT mengutus Nabi Isa AS untuk turun kebumi, beliau AS turun pada kelompok yang diberi pertolongan oleh Allah yang berperang untuk menegakkan kebenaran dan bersatu padu menghadapi Dajjal. Pada waktu beliau AS turun sedang di iqomati shalat, lantas beliau shalat dibelakang pemimpin kelompok itu.

Mengenai kejadian ini Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Ketika Allah telah mengutus Al Masih Ibnu Maryam maka turunlah ia dimenara putih disebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran dan kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua malaikat: bila ia menundukan kepala maka menurunlah rambutnya dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun yang mencium nafasnya kecuali pasti meninggal dunia. Padahal nafasnya itu sejauh mata memandang, lain Isa mencari Dajjal hingga menjumpai dipintu Lud lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi Allah dari Dajjal lalu Isa mengusap wajah mereka dan memberitahu mereka tentang derajat mereka di surga.” (HR. Muslim Kitab Al Fitan Wa Asyrathis Sa’ah Bab Dzikrad Dajjal 18: 67-68).

Pada hari tersebut dikatakan Nabi Isa AS turun dimenara putih sebalah timur Damsyiq atau kini dikenal dengan Damaskus. Mengenai menara tersebut menurut Samiq Bin Abdulah Al Maqruj dalam bukunya Alatlas Tarih Alamya Alrasul ada dua buah menara yang memiliki kemiripan yang disebutkan oleh hadis. Kedua menara itu adalah menara masjid Al Umawi atau masjid Al Umayah yang dibangun oleh Al Walid Bin Abdul Malik dan menara tembok Damaskus. Sebagian besar pendapat kini menara yang dimaksud adalah menara masjid Alumawi. Ibnu Katsir berkata bahwa tempat inilah yang sesuai dengan petunjuk hadis mengenai tempat turunnya nabi Isa AS yaitu di menara putih dibagian timur selain sebelah masjid jamiq umawi disebalah timur kota Damaskus. Selain itu alasan lainnya adalah ketika Nabi Isa AS turun kembali disebutkan dalam hadis kala itu sedang dibacakan iqomah yang artinya akan dilaksanakan shalat tepat dilokasi tersebut.

Masa tinggal Isa dibumi setelah turun dari langit menurut riwayat selama 7 tahun dan menurut sebagian riwayat lain lagi selama 40 tahun. Setelah itu wafat pula Imam Mahdi dan kemudian Al Khatani yang melanjutkan kepemimpinannya. Tak lama setelah itu tanda-tanda besar lain datangnya kiamat akan bermunculan hingga tiba saatnya semesta menemui ajalnya.

Semoga pembahasan diatas bisa memberi manfaat serta menambah keimanan dan keyakinan kita kepada agama islam. Mengenai kepastian waktu dan tempat seseungguhnya hanya Allah SWT lebih mengetahui. Semoga jika tiba saatnya kita berada dalam golongan yang berada dalam lindungan Allah SWT.

Amin amin ya robal ‘alamin

Rabu, 30 Maret 2016

KISAH IKRIMAH BIN ABU JAHAL

KISAH IKRIMAH BIN ABU JAHAL

Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu disemesta raya yang kita tinggali, baik hal yang tampak seperti manusia pada umumnya atau yang tidak bisa kita lihat seperti hati manusia. Terkadang sulit rasanya merubah sifat seseorang, bahkan segala cara dan upaya tidak mampu merubahnya menjadi lebih baik. Mengenai hal tersebut perlu diketahui bahwa hidayah atau petunjuk adalah milik Allah SWT.

Bagaimanapun upaya kita untuk merubah dan menyadarkan seseorang maka itu tidak ada artinya jika Allah tidak menghendaki hidayah kepadanya. Hal tersebut juga terjadi pada salah satu sahabat Rasulullah yaitu Ikrimah Bin Abu Jahal.

Berikut kisahnya!!!

Ikrimah merupakan putra Abu Jahal, lelaki yang kita ketahui sebagai junjungan kaumnya, lelaki terhormat, memiliki kekuasaan, namun memilih untuk menjadi musuh Allah dan Rasullullah. Ikrimah dikenal sebagai pemuda Qurais yang gagah berani dan merupakan penunggang kuda yang mahir dalam peperangan seperti ayahnya. Ikrimah Bin Abu Jahal tumbuh sebagai kaum Qurais yang membenci ajaran baru yang dibawa Rasulullah. Kebenciannya lahir tak lain karena didorong oleh sikap kepimpinan sang ayah yang begitu membenci Rasulullah SAW. Hal tersebut membuat turut memusuhi Rasulullah lebih keras dan menganiaya para sahabat lebih keras, kejam dan bengis untuk menyenangkan hati ayahnya.

Ketika perang Badar antara kaum muslimin dan Qurais, pada saat kaum Qurais dikalahkan dan Allah memberikan kemenangan bagi kaum muslimin diperang Badar.

Ikrimah mengetahui bahwa ayahnya turut menjadi korban pasukan islam dibawah pimpinan Rasulullah. Seketika kebencian beliau rasakan kepada kaum muslimin terutama Rasulullah semakin menjadi. Dan sikap Ikrimah pada kaum muslimin paska perang Badar pun berubah. Jika dulu kebencian yang dirasakannya pada niat menyenangkan ayahnya, hingga kebencian yang dirasakannya didasari oleh dendam atas kematian ayahnya. Hal ini beliau lampiaskan ketika pecahnya perang Uhud. Dimana beliau berada pada pasukan inti bersama Khalid Bin Walid yang kala itu belum masuk islam. Ikrimah mengendarai kudanya yang dikendalikan setan dan kebenciannya untuk memusuhui Allah dan Rasulullah. Dan meletakkan didepan matanya peristiwa tewasnya sang ayah dikarenakan kaum muslimin pada perang Badar sampai akhirnya perang berakhir kemenangan pada pasukan kafir.

Ikrimah masih memelihara kebenciannya pada perang hendak meletus. Kaum musrikin Qurais ataupun kota Madinah berhari-hari dan Ikrimah Bin Abu Jahal tak sabar dengan pengepungan yang membosankan itu. Lalu ia bertekad menyerbu benteng muslimin yang dikelilingi parit yang merupakan buah pemikiran Salman Alfarizi dan usahanya sia-sia bahkan merugikan ikrimah lari terbirit-birit dibawah hujan panah kaum muslimin.

Pertempuran besar maupun kecil kerap terjadi hingga akhirnya Allah memberikan kemenangan yang nyata bagi kaum muslimin melalui fathu Mekah. Ketika penaklukan kota Mekah terjadi, Ikrimah memutuskan untuk melarikan diri ke Yaman dan meninggalkan istrinya di Mekah. Istri Ikrimah Umu Hakim kemudian masuk islam dan memohonkan perlindungan bagi Ikrimah jika beliau kembali ke Mekah dan Rasulullah menyanggupinya. Umu Hakim kemudian mencari Ikrimah dengan tujuan menyampaikan kabar baik untuk mengajaknya kembali ke Mekah dan menerima agama islam. Pada akhirnya mereka bertemu ditepi pantai, kala itu Ikrimah siap menyebrang, kemudian terjadi pembicaraan dengan nahkoda kapal yang akan ditumpangi. Dengan perbincangan sang nahkoda hanya rasa kesal yang ia dapatkan dan sang nahkoda memintanya ikhlas dan mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai syarat mengangkutnya. Setelah perbincangan itu Ikrimah berbalik dan ditemuinya Umu Hakim yang menyampaikan jaminan Rasulullah serta mengajaknya kembali ke Mekah. Dalam perjalanan kembali ke Mekah bersama istrinya pikirannya kaco dan salah atau penyebabnya adalah ketika istrinya menolak berduaan dengannya karena istrinya muslimah dan Ikrimah masih musrik.

Saat Ikrimah dan istrinya kembali ke mekah Rasulullah SAW bersabda: “Ikrimah Bin Abu Jahal akan datang ke tengah-tengah anda sebagai mukmin dan muhajir karena itu janganlah anda memaki ayahnya. Sebab memaki orang yang sudah meinggal berarti menyakiti orang yang hidup. Padahal makian itu tidak terdengar oleh yang sudah meninggal.”

Setelah Ikrimah sampai pada kota Mekah, beliau menyadari bahwa Rasulullah mengajaknya pada kebenaran dan memerintah pada kebaikan. Maka tak lama kemudian menyatakan keislamannya dan meminta Rasulullah meminta ampunan kepada Allah atasnya. Setelah Rasulullah mengabulkannya Ikrimah Bin Abu Jahal berkata: “Wahai Rasulullah, tidaklah aku mengeluarkan satu hartapun yang telah aku gunakan untuk memusuhimu, kecuali juga aku akan  menginfakkan harta yang sama dijalan Allah.”

Setelah masuk islam Ikrimah Bin Abu Jahal yang dulu dikenal sebagai musuh Allah dan putra dari bapak kebodohan kini dikenal sebagai orang islam pemberani dan merupakan salah satu ahli ibadah serta pembaca Al Quran yang tekun di masjid.

Apa yang terjadi pada sahabat Ikrimah Bin Abu Jahal adalah bukti bahwa Allah berkuasa tiap-tiap manusia. Hidayah yang Allah berikan bahkan membuat orang yang begitu memusuhi kaum muslimin menjadi pahlawan yang menyesali perbuatannya. Begitu mencintai Allah dan Rasulnya hingga rela mati demi tegaknya panji-panji islam.

Semoga kisah tadi bisa memberikan manfaat dan tambahan ilmu serta dapat meningkatkan keimanan dan kecintaan pada agama yang Allah ridhoi yaitu islam.

Amin ya robal’alamin

Selasa, 29 Maret 2016

KELEBIHAN IBU YANG BEKERJA MENCARI NAFKAH

KELEBIHAN IBU YANG BEKERJA MENCARI NAFKAH

Apa untungnya memiliki ibu yang bekerja?

Semua orang menjalani bahtera rumah tangga tentu menginginkan keluarga yang utuh, harmonis, wamadah, warohmah, hanya saja tak jarang harapan besar itu sirna. Dimasyarakat biasanya anak dari orang tua tunggal akan tumbuh menjadi anak yang nakal dan pemberontak. Anggapan itu tak selamanya benar karena setiap anak memiliki ibu pekerja akan mendapatkan beberapa keberuntungan.

Lalu apa saja keberuntungan itu?

Seorang anak yang memiliki single mom dan pekerja keras secara tak lagsung akan mengharuskan dirinya untuk belajar mandiri senjak dini. Lagi-lagi jika ibu bekerja kantoran maka biasanya akan mendelegasikan pekerjaan rumah kepada anak-anak atau pada asisten rumah tangga. Dengan sedikitnya waktu yang diberikan kepada anak terkadang membuat anak lebih terbiasa mandiri dan menyelesaikan segala permasalahannya sendiri sebelum minta orang tua.
Dengan melihat cara ibu yang begitu apik dalam mengatur waktu dan mengerjakan tugasnya sang anak akan secara otomatis belajar dengan sendirinya sehingga insyaallah akan membuat anak lebih kaya wawasan dan cepat memahami keadaan.

Tetapi untuk ibu yang bekerja juga diharapkan untuk meluangkan waktunya untuk berbagi cerita kepada anaknya mengenai pekerjaannya dan hal-hal lainnya. Supaya tali kasih saying anatara ibu dan anak terjaga. Seorang anak yang ak selalu 24 jam bersama ibunya akan lebih bisa menghargai waktu kebersamaan dengan keluarga. Dia akan sangat memanfaatkan waktu disaat ibunya memiliki waktu senggang. Karena sesibuk apapun jika menjadi single mom tetap harus memprioritaskan anak. Begitu islam menanggapi ketika wanita harus bekarja.

Bekerja merupakan kewajiban seorang suami sebagai kepala rumah tangga, tetapi jika keadaan yang mengharuskan kita untuk bekerja karena satu dan lain hal. Apa yang bisa kita lakukan selain bekerja untuk bertahan hidup. Dalam islam wanita itu diperbolehkan untuk bekerja jika memenuhi syarat-syarat yang tidak mengandung hal-hal yang dilarang syariat. Syaikh Abdul Aziz mengatakan bahwa islam tak melarang wanita bekerja dan bisnis.

Karena Allah SWT mensyariatkan dan memerintahkan hambanya untuk bekerja dan sebagaimana dalam firman yang artinya: Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata. Lalu diberitahuNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At Taubah 105).

Tetapi meskipun wanita diperbolehkan bekerja untuk kelangsungan hidup dirinya dan anaknya namun alangkah lebih baik jika ibu bekerja dirumah seperti dapat membuka wirausaha. Karena memiliki momen kebersamaan dengan anak adalah hal yang lebih penting. Allah juga mensyariatkan bisnis kepada semua hambanya karenanya seluruh manusia diperintahkan untuk berbisnis, berikhtiar dan bekerja baik itu pria maupun wanita.

Dari Rafik bin Harits ia berkata ada yang bertanya kepada Nabi “Wahai Rasulullah pekerjaan apa yang paling baik, kemudian Rasulullah bersabda: “Pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan tangannya dan juga setiap perdagangan yang mabrur (baik).” (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubra).

Menjadi single mom tentu bukan hal yang mudah dimana kita diharuskan mengurus semuanya sendiri seperti mendidik anak bahkan bekerja untuk menghidupi anak. Tetapi sebagai single mom satu hal yang harus kita ingat jangan sampai kita lebih memprioritaskan pekerjaan daripada anak. Meskipun anak yang memilki ibu bekerja memiliki keuntungan, namun kasih sayang seorang ibu juga sangat diperlukan untuk tumbuh kembang sang anak. Menjalin komunikasi yang baik serta mengawasi anak dari jarak jauh juga harus diperhatikan.

Semoga informasi ini menjadi wawasan bagi sang ibu supaya tidak terlalu memprioritaskan pekerjaan dibanding anaknya sendiri. Insyaallah.