Sabtu, 07 Mei 2016

HUKUM MAKAN DIRESTORAN YANG MENJUAL BABI

HUKUM MAKAN DIRESTORAN YANG MENJUAL BABI

Sebagaimana kita tahu bahwa babi termasuk golongan hewan najis dan diharamkan dalam islam. Dalam hal ini berdasarkan firman Allah SWT yang artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi.” (QS. Al Maidah 3).

Mengetahui haramnya babi untuk dikonsumsi tentunya kita sebagai umat muslim merasa was-was dan juga berhati-hati terhadap makanan yang kita makan direstoran. Namun bagaimana jika didalam restoran tersebut menjual menu halal seperti sayuran dan ayam dan kita ingin mencicipi menu halal direstoran yang juga menjual menu babi.

Menurut Imam Nawawi didalam ayat digunakan lafaz daging karena bagian iniah yang paling penting dan oleh karena itu para ulama kaum muslimin telah bersepakat dengan pengharaman lemak darah seluruh bagian tubuhnya. Dokter wahbah memasukan daging babi kedalam kelompok najis yang disepakati nasab walaupun babi disembelih sesuai dengan syariat islam ia tetap saja haram karena nasab Al Quran menunjukan bahwa babi adalah najis ‘ain atau najis karena zatnya. Oleh karena itu daging dan seluruh bagian tubuhnya berupa bulu, tulang dan kulitnya tetaplah najis walaupun sudah disamak. Terkait dengan alat-alat yang digunakan untuk memasak atau alat-alat makan yang tersentuh najis babi terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang cara mensucikannya.

Pendapat pertama dari ulama Syaf’i dan Hambali mengatakan bahwa alat-alat yang terkena bagian harus dicuci sebanyak 7x dan salah satunya ialah dengan tanah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah yang berbunyi: Sucikanlah bejana seorang diantara kalian dan bila terkena jilatan anjing dengan mencucinya sebanyak 7x salah satunya dengan tanah. Dalam riwayat lain dikatakan bahwa permulaannya dengan tanah dan dalam riwayat lainnya campurkan dalam kali kedelapan dengan tanah. Para ulama Syaf’i dan Hambali beranggapan bahwa babi disertakan sama dengan anjing karena keadaan babi lebih buruk dari anjing dan berdasarkan firman Allah atau daging babi sesungguhnya adalah najis.

Adapun menurut ulama Hanafi dan Maliki peralatan yang terkena bagian babi cukup dicuci tanpa menggunakan tanah. Alasan mereka adalah karena riwayat-riwayat menyebutkan dengan tanah ialah simpangsiur ada yang mengatakan tanah digunakan saat pertama mencuci ada yang mengatakan ketiga ketujuh dan pada riwayat lain disebutkan pada pencucian kedelapan baru mencampur dengan tanah.

Dengan demikian apabila juru masak atau tukang cuci restoran telah mencuci alat-alat masaknya dan telah mengelap alat masak dan peralatan dengan bersih maka kita boleh saja makan direstoran tersebut. Namun yang perlu diperhatikan ialah makanan kita halal. Tidak tercampur menu babi dan tempat memasaknya terpisah dari tempat memasaknya babi. Boleh saja kita makan direstoran menu daging babi asalkan tidak ada unsur babi tercampur didalamnya dan alat-alat masaknya telah dicuci secara bersih dan dikeringkan.

Namun bila kita ragu alangkah baiknya jika kita memilih restoran yang jelas memasang logo tidak mengandung babi.
Semoga apa yang disampaikan menambah pengetahuan baru untuk kita dan kita senantiasa berharap hati-hati dalam memilih makanan yang ingin kita konsumsi.

Amin ya robal ‘alamin

PENGHUNI NERAKA

PENGHUNI NERAKA

Nerapa merupakan tempat yang paling menyengsarakan, tak seorangpun bercita-cita diakhirat nanti akan menjadi salah satu penghuninya. Keberadaannya, kedasyatannya, kadalaman jurang-jurangnya yang mengerikan tak terbayangkan dalam imajinasi kita. Lalu siapakah yang termasuk daftar penunggu para penghuninya? Apa menu makanan dan minuman sehari-hari mereka?

Neraka merupakan tempat yang menjadi balasan bagi orang-orang yang tidak beriman, orang-orang yang ingkar kepada Allah dan orang-orang musyrik yang menyukutakan Allah. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki iman sedikitpun dalam hatinya. Sehingga tak ada yang akan menyelamatkan mereka dan membawa mereka ke surga. Mereka kekal dineraka untuk menebus dosa kekafiran dan kesyirikan yang dilakukan selama didunia. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firmannya: “Adapun orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (QS. Al Baqarah 39).

Orang-orang muslim yang banyak berbuat dosapun akan menghuni neraka yaitu mereka yang dosa dan keburukannya lebih banyak dibanding pahala dan kebaikannya. Mereka dibakar dalam waktu lama untuk melebur dosa-dosa mereka. Kemudian pada akhirnya mereka dikeluarkan setiap yang masih punya iman akan dikeluarkan dari neraka. Tentang kelompok ini Rosulullah SAW bersabda: “Adapun penduduk neraka yang mereka menjadi penduduknya maka mereka tidak akan mati didalam neraka dan tidak akan hidup tetapi orang-orang yang tertimpa siksa neraka dengan sebab dosa-dosa mereka, maka dia (Allah) akan mematikan mereka sehingga apabila mereka telah menjadi arang diberi izin mendapatkan syafaat maka mereka didatangkan dalam keadaan kelompok-kelompok yang berserakan lalu mereka ditebarkan disungai-sungai surga kemudian dikatakan: “Wahai penduduk surga tuangkan (air) kepada mereka maka merekapun tumbuh sebagaimana tumbuhnya biji-bijian yang ada pada tanah yang dibawa aliran air.” (HR. Muslim).

Jika ada orang yang dijamin masuk surga tentu juga ada orang-orang yang dijamin masuk neraka, nama mereka disebutkan secara jelas dalam Al Quran dan hadis. Diantaranya adalah Firaun yang hidup dijalan Nabi Musa AS. Raja yang mengaku dirinya tuhan yang memperdaya rakyatnya agar tunduk kepada ketuhanan dirinya yang membunuh dan memperbudak Bani Israil. Bahkan dineraka kelak Firaun menjadi penghuninya yang istimewa yang memimpin kaumnya merasakan pedihnya siksa neraka. Dalam hal ini Allah SWT menjelaskan dalam firmannya: “Ia Firaun berjalan dimuka kaumnya dihari kiamat lalu memasukan mereka kedalam neraka, neraka itu seburuk-buruknya tempat yang didatangi.” (QS. Hud 98).

Selain Firaun tamu istimewa neraka adalah istri Nabi Nuh AS dan Nabi Luth AS. Kenapa istimewa, karena keduanya menjadi orang terdekat seorang Nabi yang seharusnya menjadi orang pertama menyambut seruan sang Nabi dan menjadi membantu misi sang suami. Tapi mereka berkhianat dan mendustai ajaran-ajaran yang dibawa suaminya. Mereka lebih senang bergabung dengan kaumnya yang ingkar. Kelak mereka juga akan dikumpulkan bersama kaumnya yang kafir terhadap nabi-nabinya. Tentang nasib mereka berdua Allah SWT menceritakan: “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir, keduanya berada dibawah pengawasan dua orang hamba yang saleh diantara hamba-hamba kami. Lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya, maka kedua suami mereka itu tidak dapat membantu mereka sedikitpun dari siksa Allah, dikatakan: Masuklah keneraka bersama orang-orang yang masuk neraka.” (QS. At Tahrim 10).

Kemudian secara khusus Allah menyebut Abu Lahab dan istrinya kelak akan menghuni neraka. Sama dengan istri Nabi Nuh dan Luth. Abu Lahab juga menghianati Nabi Muhammad SAW yang seharusnya ia bela dan perjuangkan karena Nabi Muhammad SAW adalah keponakannya. Bahkan Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil termasuk penentang utama dakwah Nabi Muhammad SAW. Begitu besar konstribusinya mengganggu dan menyakiti Nabi SAW hingga Allah mengkhususkan satu surat tersendiri dalam Al Quran yang membahas masa akhirnya kelak diakhirat.

Bahkan nama surat itu menggunakan namanya. Allah SWT berfirman: “Binasahlah kedua tangan Abu Lahab dan binasahlah ia. Tidaklah bermanfaat baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk kedalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Dilehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” (QS. Al Lahab 1-5).

Untuk meningkatkan siksaan yang diterima oleh penghuni neraka ukuran tubuh mereka diperbesar berkali-kali lipat. Rasul SAW menjelaskan ukuran tubuh penghuni neraka sangat besar. Jarak antar kedua bahu mereka seperti perjalanan tiga hari, geraham mereka sebesar gunung uhud, tebal kulit mereka 42 hasta, panjang majlis mereka seperti jarak mekah dan madinah. Semakin besar ukuran fisik semakin pedih siksaan yang diterima, karena bidang yang menerima azab semakin besar, syaraf yang merasakannya juga semakin banyak. Sungguh sangat mengerikan semoga kita terhindar dari api neraka.

Selama dineraka para penghuninya diberikan makan dan minum, namun bukan kenikmatan didapat dari makanan dan minuman itu melainkan siksaan yang pedih. Setelah mereka tersiksa dengan rasa lapar dan dahaga siksaan mereka rasakan bertambah ketika mereka makan dan minum. Penjelasan lain mengatakan Doriq merupakan pohon yang bau dan kotor sehingga hewanpun enggan memakannya. Sedangkan doriq diakhirat nanti pastinya “Mereka tiada diperoleh makanan selain pohon yang berduri yang tidak menggemukan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al Ghasyiah 6-7).

Selain doriq penghuni neraka juga mendapat hidangan yang bernama Zaqum, apa itu zaqum? Zaqum merupakan nama pohon yang tumbuh dineraka, akarnya ada didasar neraka, serbuk sarinya seperti kepala setan. Menurut para ulama betapa buruk dan menjijikannya pohon tersebut. Meski manusia tidak bisa melihat setan secara langsung tapi bayangkan tentang sosok setan pastilah sosok buruk yang ada dipikiran manusia. Mengenai pohon zaqum ini diceritakan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Bertakwalah kepada Allah, seandainya setetes pohon zaqum jatuh ke laut dunia, maka akan merusak seluruh kehidupan dibumi. Bagaimana bagi orang itu justru menjadi makanannya.” (HR. Tirmidzi).

Tentu tak lengkap makanan tak ada minumannya, sajian makanan yang mengerikan dineraka semakin sempurna dengan minuman yang tak kalah buruknya. Minuman pertama yang disebut ghisling, apa itu ghisling? Yaitu cairan yang busuk dan sangat menjijikan yang merupakan cairan yang keluar dari kulit daging dan darah penduduk neraka. Jika kita menderita luka bakar didunia biasaya keluar cairan dari bekas luka tersebut kira-kira seperti itulah gambaran dari ghisling yang akan menjadi minuman penghuni neraka. Allah SWT berfirman: “Dan tiada pula makanan sedikitpun baginya kecuali ghisling. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” (QS. Haqqah 36-37).

Al Quran juga menyebutkan minuman lain dalam neraka yang disebut ghazaqo dan adapula hanim. Hanim merupakan air mendidih yang amat sangat panas, saking panasnya ketika diminum akan mencerai beraikan usus peminumnya. Allah SWT berfirman: “Dan diberi minum dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya.” (QS. Muhammad 15).

Dalam ayat lain Allah SWT menjelaskan bawa hanim bagaikan besi yang mendidih sehingga pastinya akan menghanguskan muka para peminumnya. Allah SWT berfirman:”Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al Kahfi 29).

Ada minuman lain yang disajikan bagi penduduk neraka yang bernama mahl. Minuman jenis ini dijelaskan Rasulullah SAW seperti minyak mendidih, apabila didekatkan pada wajah seseorang maka kulit wajahnya akan meleleh kedalamnya. Lalu bagaimana pakaian yang dikenakan penghuni neraka. Allah SWT menjelaskan bahwa bahan pakaian yang dikenakan mereka terbuat dari api neraka. “Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sangat mendidih keatas kepala mereka.” (QS. Al Hajj 19).

Bahan lain yang membungkus penghuni neraka adalah ter. Dalam bahasa sekarang berarti sejenis cairan hasil penyulingan batu bara.biasanya digunakan untuk pengeras jalan, peka terhadap temperatur dan beracun. Sedengkan ter menjadi bahan pakaian penghuni neraka merupakan cairan yang berasal dari tembaga yang dilelehkan. Allah SWT berfirman: “Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah pelangkin (ter) dan wajah mereka ditutup dengan api neraka.” (QS. Ibrahim 49-50).

Sebagaimana surga yang memiliki tingkatan-tingkatan neraka juga demikian memiliki tingkatan setiap tingkatan mencerminkan hukuman dan siksaan yang berbeda-beda yang dirasakan oleh penghuninya. Rasul SAW menjelaskan bahwa penghuni neraka ada yang dibakar api sampai dua mata kakinya, ada yang sampai lututnya ada yang sampai pusarnya dan ada juga yang sampai tulang belikatnya. Bahkan siksaan paling ringan disebutkan Nabi SAW dalam sabdanya: “Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya adalah seseorang diletakan bara api dibawah telapak kakinya kemudian kepalanya mendidih.” (HR. Muslim).

Itulah siksaan neraka yang paling ringan, meski ringan namun tetap saja sangat pedih. Salah satu orang diberitakan Rasulullah akan mendapat siksa neraka ringan ini adalah paman tercinta Rasul SAW yang melindungi dan mengayomi dakwahnya sekalipun tidak beriman yaitu Abu Tholib. Rasulullah SAW bersabda: “Semoga saja syafaatku berguna bagi Abu Thalib pada hari kiamat nanti. Dia dipakaikan sandal dari neraka kemudian otaknya mendidih.” (HR. Bukhari).

Selain siksa yang mendidihkan otak para penghuni neraka juga dibakar dengan api yang sangat panas. Ketika kulitnya rusak dan melepuh Allah mengganti kulit mereka agar merasakan siksa yang amat pedih. Siksaan ini Allah gambarkan dalam firmannya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak kami akan masukan mereka kedalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang baru, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An Nisa 56).

Dalam ilmu dermatologi disebutkan bahwa pusat terrasa sakit adalah diujung-ujung syaraf yang terletak dikulit sehingga kalau ada seorang yang terluka bakar yang sangat luas maka dia akan kehilangan rasa sakitnya juga terjadi syok karena kehilangan cairan. Tap hal ini tidak terjadi pada penduduk neraka, setiap kali kulit mereka hangus terbakar akan langsung diganti dengan kulit baru sehingga mereka kembali merasakan perihnya siksaan neraka. Itulah yang terjadi terus menerus hingga waktu yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Seluruh bagian tubuh penduduk neraka mengalami siksaan yang hebat, tapi ada satu bagian yang berulang kali disebut dalam Al Quran yaitu wajah. Karena wajah merupakan bagian paling indah dari tubuh seorang manusia, wajah biasanya bagian tubuh yang diutamakan untuk dirawat. Orang dinilai cantik atau ganteng pastilah dari wajah, mata hidung mulut ada diwajah. Bahkan dalam islampun jika harus memukul dilarang pada bagian wajah. Bagian yang sangat indah dan senantiasa dijaga ini kelak akan dihina dan disiksa dineraka. Hingga mereka menjadi buta tuli dan bisu pada hari kiamat nanti. “Dan kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat dengan cara menyeret pada mereka pada wajah dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahanam, tiap kali nyala api jahanam itu padam kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.” (QS. Al Isra 97).

Setelah mereka dikumpulkan dalam keadaan buta, tuli dan bisu, mereka dilempar keneraka dan wajah mereka dibolak balikan dineraka. “Pada hari ketika wajah mereka dibolak balikan dalam neraka mereka berkata:”Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat kepada Rasul.” (QS. Al Ahzab 66).

Wajah para pendurhaka dan pendosa kelak juga akan diseret keneraka, mereka diseret dalam keadaan terbelenggu dengan rantai yang dipasang diwajah mereka. Tidak saja rasa sakit diterima tapi juga kehinaan yang serendah-rendahnya. “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (didunia) dan dalam neraka. (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka diatas muka mereka (dikatakan kepada mereka). “Rasakanlah sentuhan api neraka.” (QS. Al Qamar 47-48).

Mereka dibakar dineraka meskipun tubuh mereka berukuran raksasa sama sekali tidak menghalangi api neraka untuk membakar sampai keorgan tubuh mereka yang paling dalam. Salah satu yang kelak dibakar jantungnya adalah para pengumpat dan pencela serta mereka yang hanya sibuk menghitung-hitung harta dan memikirkan dunia. Allah SWT berfirman: “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya ia benar-benar akan dilemparkan kedalam huthamah. Dan tahukah kamu apa huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan yang membakar sampai kejantung.” (QS. Al Humazah 4-7).

Api huthamah membakar hingga kejantungnya kemudian Allah menciptakan jantung yang baru. Selama proses situ mereka tetap hidup sehingga betul-betul merasakan sakit yang tak terhingga. Rasul bahkan mengabarkan pada kita bahwa orang-orang yang tak singkron anatara perkataan dan perbuatan menyuruh orang berbuat baik tapi ia tidak melakukannya, melarang orang lain berbuat kejahatan tapi ia sendiri melakukannya. Mereka akan mendapat siksaan yang mengerikan. Seseorang akan ditarik dan dilempar kedaam neraka pada hari kiamat nanti, nanti semua isi perutnya akan keluar dan terurai didalam neraka dan ia dipaksa berjalan berkeliling seperti seekor keledai yang menarik sebuah jentera.

Penduduk neraka mengumpul disekelilingnya dan berkata: Hai Fulan apa kesalahanmu, bukankah kamu menyuruh kami berbuat baik dan melarang kami melakukan kejahatan. Ia menjawab: Saya selalu menyuruh kamu berbuat baik tapi saya sendiri tidak melakukannya. Dan saya selalu melarang kamu melakukan kejahatan tapi saya sendiri melakukannya. Kemudian ia berjalan berkeliling seperti keledai menarik jentera.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Para penghuni neraka juga akan diikat dengan rantai belenggu dan martil. Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai belenggu dan neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Insan 4).

Persis seperti penjahat kakap didunia, diakhirat mereka dibelenggu dengan rantai-rantai yang mengikat leher mereka. Tidak ada tempat untuk melarikan diri, jikapun ada mencoba maka cambuk-cambuk dari besi langsnung menghantam mereka. Dan mereka dilempar keneraka yang lebih dalam. “Dan untuk mereka cambuk-cambuk besi, setiap kali mereka hendak keluar neraka lantaran kesengsaraan mereka niscaya mereka dikembalikan kedalamnya kepada mereka dikatakan: Rasakanlah azab yang membakar ini.” (QS. Al Hajj 21-22).

Kamis, 05 Mei 2016

BELAJAR DARI RATU BALQIS

BELAJAR DARI RATU BALQIS

Satu-satunya wanita yang pernah mendapat pengakuan dari Allah SWT sebagai wanita yang memiliki pemerintahan super power sudah disebutkan dalam firmannya yang artinya: “Sesungguhnya aku menjumpai seseorang wanita yang memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgahsana yang besar.” (QS. An Naml 23).

Negeri yang dipimpin wanita tersebut dilukiskan dengan negeri yang subur, makmur, adil dan aman. Wanita yang memimpin negeri tersebut ialah Ratu Balqis. Lalu apa rahasia kesuksesan Ratu Balqis sampai diberitakan dalam dua surat dalam Al Quran yaitu An Naml dan An Anbiya. Mengapa dia mendapatkan pujian manajemen pemerintahan paling tinggi dalam Al Quran?

Ternyata rahasia keberhasilan Ratu Balqis yang ditonjolkan dalam Al Quran ialah kemampuannya didalam membangun etika politik didalam memimpin masyarakat Saba. Dia mempraktekan prinsip-prinsip demokrasi yang santun, transparasi yang beradab, keadilan yang bertanggungjawab, kejujuran yang sejati, diplomasi yang agung dan keteladanan yang tinggi. Sikap ini disambut santun oleh para pembesar dan rasa cinta dari masyarakatnya.

Ratu Balqis dari beberapa sumber diceritakan sebagaimana putri mantan Raja Yaman. Informasi keberadaan Ratu Balqis sebagai pemimpin yang tangguh dan solid oleh Nabi Sulaiman diperoleh dari burung hud hud. Melalui perantara burung ini Nabi Sulaiman mengirim surat mulia yang intinya mengajak Ratu Balqis untuk menjalin hubungan diplomatik.

Kisah tersebut diabadikan dalam firman Allah SWT yang artinya: “Berkata Sulaiman, “Akan kami lihat, apa kamu benar ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta. Pergilah dengan (membawa) surat ini, lalu jatuhkan kepada mereka. Kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan. Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS. An Naml 27-31).

Ketika pembaca surat tersebut, Ratu Balqis pun tidak secara langsung membalas surat Nabi Sulaiman meskipun dia ratu dan memiliki wewenang dan segala keputusan akan tetapi ia memberikan kesempatan kepada pembesarnya untuk memberikan saran dan opsi mengenai apa yang harus dilakukan terhadap pemerintahan Nabi Sulaiman AS. Ratu Balqis pun mengajak pembesarnya melukiskan dalam firman Allah yang artinya: “Wahai para pembesar berikanlah aku pertimbangan dalam urusan ini, aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kalian berada didalam majlisku.” (QS. An Naml 32).

Pelajaran yang bisa dipetik dari Ratu Balqis, pelajaran itu lebih kebijakan politik yang dijalankan Ratu Balqis tidak hanya itu ia juga mengajarkan bagaimana terjalin komunikasi yang baik. Diantara sang ratu dengan para elit politiknya sama sekali tidak tidak diceritakan hubungan negatif diantara berbagai pihak diantara elit politik. Tidak ada manufer yang mengarah pada sikap yang menjatuhkan satu sama lain meskipun ia seorang ratu ia selalu memberikan kepercayaan dan otoritas kepada pembesar lain untuk mengatakan pendapatnya. Sebaliknya hak dan kewenangan itu dipakai dengan baik oleh pembesar dengan berbagai segi tetapi bagaimana caranya agar mereka tidak merasa kalah dan merasa dipermalukan. Diplomasi dalam kondisi daruratpun dilakukannya tentu dengan berpikir jernih disaat-saat genting. Inilah yang Ratu Balqis diterima dan diperlakukan baik oleh Nabi Sulaiman.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda sehingga kita dapat memetik pelajaran dari hal-hal baik yang ada dalam kisah Ratu Balqis.

Amin ya robal ‘alamin

Rabu, 04 Mei 2016

SAKARATUL MAUT

SAKARATUL MAUT

Kematian tidak pernah ada yang tau kapan akan datang, kita juga tak bisa mencegah apalagi menolaknya. Dan sebagai umat muslim yang dapat kita lakukan adalah menyambutnya. “Kematian telah ditentukan waktunya tidak dapat ditunda atau dipercepat dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Munafiqun 11).

Sebelum kematian datang menjemput maka seseorang akan mengalami sakaratul maut. Benar adanya bahwa sesungguhnya mahluk yang hidup itu pasti akan merasakan kematian dan akan kembali kepada sang pencipta Allah SWT. Proses pencabutannya ruh dari jasad bagi mereka yang beriman dan maupun yang ingkar dari Allah SWT itulah yang disebut peristiwa sakaratul maut. Rasulullah SAW bersabda: “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang.” (HR. Tirmidzi).

Maka diutamakan bagi orang-orang yang saleh untuk mendampingi mereka yang akan meninggal dunia guna mengingatkan pada Allah. Dalam firman Allah SWT bersabda: “Jika kamu menjenguk orang yang sakit atau melawat yang meninggal. Hendaklah kamu mengucapkan kata-kata yang baik. Karena para malaikat akan turut mengaminkan apa-apa yang kamu ucapkan itu.” (HR. Ahmad dan Muslim).

Proses pencabutan mulai dari ujung kaki naik kebetis, paha sampai ke ubun-ubun dan saat dikerongkongan pintu tobat bagi mereka ditutup dan yang ada hanya penyesalan. Maka sekaranglah waktunya untuk bertobat senantiasa melakukan kebaikan dan beriman kepada Allah SWT. Pada sebagian orang ada yang mengatakan kalau orang yang akan meninggal merasakan kedatangan tamu istimewa yang melakukan hal aneh dari biasanya. Pada saat sakaratul maut mereka akan merasa kesakitan karena rasa haus yang sangat dasyat saat minum air seluasnya samudra tidak bisa menghilangkan rasa haus itu.kemudian dalam keadaan itu datanglah setan dengan membawa minuman yang tampak sangat menggoda dan menyegarkan khususnya pada orang muslim berimannya sangat kuat. Setan ini tidak rela manusia meninggal dengan khusnul khotimah sehingga seorang mukmin sedang mengalami sakaratul maut hendaklah membimbingnya dengan bacaan kalimat talqin Laa illaha illallah ditelinganya.

Nabi SAW bersabda: “Talqinkanlah orang yang sekarat (diantara) kalian (dengan Laa ilaha ilallah).” (HR. Muslim). Dengan membaca kalimat laa illaha illallah maka akan menjadi kesempatan terakhir saat seorang tengah sakaratul maut. Sebagaimana Nabi SAW bersabda: “Siapa saja yang ucapan terakhirnya adalah Laa ilaha ilallah dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud dan Al Hakim).

Selain itu pihak keluarga juga bisa membaca surat yasin, surat yasin tak hanya dibacakan saat orangnya sudah meninggal tapi juga bisa dibacakan pada orang yang dekat dengan ajalnya. Begitu pedihnya kesakitan sakaratul maut itu membuat lebih patuh pada kata-kata setan. Bagi orang beriman sakaratul maut yang dihadapi terasa lebih mudah dan ringan. Malaikat yang mendatangi orang mukmin yang mencabut nyawanya dilakukan dengan baik serta membawa kabar gembira bahwa mereka akan diampuni dengan ridho Allah SWT. Allah SWT mengatakan bahwa para malaikat menghampiri orang-orang yang beriman dengan mengatakan jangan takut dan sedih serta membawa berita gembira tentang surga. Sementara itu bagi orang tak beriman sakaratul maut datang dengan kejam, ruh orang tak beriman akan keluar dengan susah payah tak hanya itu didalam kubur dan neraka orang tak beriman akan menirima azab terlebih dahulu oleh Allah SWT. Malaikat memukul wajah dan bagian belakang mereka, ruhnyapun diperintahkan untuk keluar sendiri dari jasad mereka.

Sebagaimana Alah SWT berfirman: “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu malihat diwaktu orang-orang yang zalim (kafir) berada dalam tekanan sakaratul maut, sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata) “Keluarkanlah nyawamu” dihari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan. Karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” (QS. Al An’am 93).

Dikisahkan pula tentang detik-detik ketika ajal Rasulullah SAW, Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah, ia bercerita: “Menjelang ajal menjemput Nabi SAW bahwa dihadapan Rasulullah ada bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukan tangan kedalamnya dan membasuh muka dengan seraya berkata Laa illaha illallah sesungguhnya kematian memilki sakaratul maut. Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata “Menuju rafiqila’la sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya lemas.” (HR. Bukhari).

Selasa, 03 Mei 2016

KEHADIRAN MALAIKAT DAPAT DIRASAKAN OLEH HEWAN

KEHADIRAN MALAIKAT DAPAT DIRASAKAN OLEH HEWAN

Pernahkah anda mendengar binatang seperti ayam jantan tiba-tiba berkokok atau anjing yang tiba-tiba menggonggong atau bahkan keledai yang tiba-tiba meringkik. Apa yang sedang terjadi pada binatang tersebut? Saat itulah binatang tersebut meihat makhluk lain yang tidak dapat dilihat manusia seperti malaikat jin dan setan. Manusia bukanlah satu-satunya mahluk yang diciptakan Allah SWT yang juga tinggal dan berada didunia ini. Namun setiap mahluk yang tidak terlihat oleh manusia memiliki dunianya sendiri. Seperti alam jin adalah alam yang diri sendiri, terpisah dengan alam manusia. Namun keduanya hidup didunia yang sama, keduanya juga memilki kesamaan yaitu berkuwajiban untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman: “Danaku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.” (QS AdZ Dzariyat 56).

Secara bahasa jin artinya yang tersembunyi, terhalang aau tertutup dan menusia tidak diberi kemampuan untuk melihat mahluk ini secara langsung. Namun bagaimana dengan hewan? Sebuah penelitian mengungkapkan bila keledai dan anjing itu dapat melihat dibawah sinar inframerah sedangkan setan sendiri berasal dari jin yang diciptakan dari api. Dengan kata lain setan termasuk dalam lingkup inframerah. Karena itulah anjing dan keledai dapat melihat setan tetapi tidak dapat melihat malaikat.

Dari Jabir Bin Abdullah ia berkata Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kalian mendengar anjing menggonggong dan himar (keledai) meringkik, maka berindunglah kepada Allah karena sesungguhnya mereka itu melihat sesuatu yang kalian tidak dapat melihatnya.” (HR. Abu Daud).

Saat hewan-hewan tersebut melihat sesuatu yang tak kasat mata hewan-hewan itu akan bertingkah aneh. Anjing dan keledai yang ketakutan melihat setan karena mereka juga mempunyai insting yang luar biasa peka terhadap bahaya. Anjing biasanya akan menggongong atau melonglong sedangkan keledai akan pekikikannya yang keras. Bagitu juga suara itu dimaksudkan untuk memperingatkan pemiliknya atau kehadiran setan yang mungkin membahayakan atau ketakutan dari hewan sedang melihat kehadiran jin dan setan sekitarnya. Karena sesungguhnya jin atau setan memiliki bentuk yan sangat jelek, hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran ketika Allah SWT menyamakan pohon zaqum yang tumbuh dibawah dasar neraka dengan kepala setan dalam hal sama-sama buruk dan rupanya. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya dia (pohon zaqum) adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala. Mayangnya seperti kepala setan-setan.” (QS Ash Shaffat 64-65).

Adapun ayam jantan memiliki kelebihan pengelihatan yang berbeda dengan anjing dan keledai, ayam jantan mampu melihat sinar ultraviolet yang terpancar. Sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya dan sinar ultraviolet termasuk kedalam cahaya. Oleh karena itulah kehadiran malaikat dapat dirasakan dan dilihat oleh ayam jantan. Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kalian mendengar ayam jantan berkokok maka mintalah karunia dari Allah karena sesungguhnya ayam itu melihat malaikat. Dan apabila kelian mendengar ringkikan keledai berlindunglah kepada Allah dari godaan dan tipu daya setan karena keledai itu telah melihat setan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Seekor ayam memiliki kerucut retina tambahan jika dibandingkan dengan manusia yang memungkinkan unggas ini memiliki kemampuan untuk melihat warna tambahan seperti sinar ultraviolet. Hal ini yang menambahkan kemampuan untuk melihat keseluruhan warna diseluruh bidang visualnya. Hewan seperti ayam jantan akan bersikap gembira ketika melihat datangnya malaikat seraya mengepakkan kedua sayap dan berkokok dengan merdunya. Karena berbeda dengan jin Allah SWT menciptakan malaikat dengan bentuk yang baik dan indah. Didalam Al Quran Allah SWT juga menyebutkan salah satu ciri malaikat. “Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagi utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga, atau empat.

“Aku pernah bertanya kepada Aisyah tentang shalat-shalat Nabi SAW diwaktu malam. Lalu ia menjawab: “Apabila mendengar kokok ayam jantan, beliau bangun lalu shalat.” (HR. Ahmad).

Betapa Allah SWT menciptakan mahluk untuk saling mengingatkan dalam menyembah dan beribadah hanya kepada Allah sang pemilik alam semesta dan saat pagi hari ketika matahari mulai terbit seringkali terdengar ayam berkokok. Hal ini terjadi bukan hanya karena pancaran sinar matahari tetapi juga melihat cahaya yang terpancar dari malaikat-malaikat Allah yang sedang sibuk membagikan rejeki dari Allah SWT untuk mahluknya setiap hari.

Meski manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikatpun dapat dilihat oleh manusia. Hal ini pernah terjadi seperti kisah dalam Al Quran ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Luth dikunjungi oleh 3 malaikat yang hendak menyampaikan kabar kepada mereka.

Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya utusan-utusan kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira. Mereka mengucapkan “Selamat” Ibrahim menjawab, “Selamatlah”, maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya. Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka dan merasa takut kepada mereka, malaikat itu berkata, “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.” (QS. Huud 69-70).

Itulah kekuasaan tak terbatas Allah SWT kepada mahluk ciptaannya. Semoga kelebihan-kelebihan berbeda yang Allah berikan kepada mahluk ciptaannya dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk senantiasa beribadah kepada Allah SWT sang Maha Pencipta.

ASAL USUL JIN PENGGODA MANUSIA

ASAL USUL JIN PENGGODA MANUSIA

Sebagian kita beranggapan untuk apa membicarakan dunia lain atau alam gaib jika dunia kita saja sudah penuh masalah. Anggapan ini tak sepenuhnya salah, setumpuk persoalan hidup kita yang nyata didepan mata perlu mendapat perhatian lebih. Namun kita juga tak bisa menutup mata bahwa setumpuk persoalan hidup kita yang perlu mendapat perhatian itu justru sebagian kita senang mencari jalan keluarnya melalui dunia lain atau alam gaib. Meminta pertolongan pada makhluk yang tak bisa dilihat, akhirnya kita bisa melihat fakta yang sudah menjadi rahasia umum. Orang lebih senang membentengi diri dengan kekuatan gaib seperti jin, setan, iblis kepada mereka kita meminta kekayaan, meraih posisi dan mempertahankan jabatan, meraih pasangan bahkan memperebutkan pundi-pundi rejeki dalam berdagang, alam lain itulah dunia jin, iblis dan setan. Sebagai seorang muslim kita tak bisa menolak keberadaan makhluk itu karena memang mereka ada dan faktual. Allah SWT menciptakan mereka tentu ada hikmahnya.

Lalu siapakah sebenarnya mereka itu? Apa hubungannya dengan kita? Dan pantaskah kita takut pada mereka?

Badan antariksa nasional Amerika (NASA) menyebutkan bahwa usia bumi kita sekitar 12-18 milyar tahun. Sementara sejumlah riwayat menyebutkan bahwa manusia pertama atau Adam AS mulai hidup didunia sekitar 10.000 tahun silam. Ini artinya bahwa bumi telah ada jauh sebelum manusia menempati bumi. Lalu siapakah penghuni bumi kita ini sebelum Nabi Adam AS diciptakan. Ilmu pengetahuan modern tidak pernah mengungkap adanya makhluk yang menghuni bumi sebelum manusia akan tetapi sebenarnya Allah SWT dalam Al Quran telah mengisyaratkan sebuah informasi bahwa sebelum manusia, bumi telah dihuni makhluk-makhluk Allah SWT dari bangsa jin. Bangsa jin ini selalu melakukan kerusakan dan pertumpahan darah diantara sesama mereka. Hal ini bisa kita pahami dari ucapan malaikat kepada Allah SWT saat Allah memutuskan menciptakan Adam AS.

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata, “Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau? Tuhan berfirman, “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah 30).

Allah SWT kemudian mengirim para malaikat untuk mengusir bangsa jin sampai ke pulau terpencil ditengah lautan. Imam Ibnu Kasir dalam tafsirnya mengutip satu riwayat dari Abdulah Bin Umar yang mengatakan dulu bangsa jin menempati bumi ini sebelum Adam diciptakan 2000 tahun sebelumnya. Namun mereka membuat kerusakan dibumi, mereka menumpahkan darah sampai akhirnya Allah mengutus tentaranya dari kalangan malaikat untuk menyerang mereka sampai kepulau-pulau yang ada dilautan lepas. Oleh karena itu keberadaan jin dibumi kita ini merupakan fakta yang harus kita yakini bahwa mereka itu ada.

Lalu untuk apa keberadaan jin dibumi kita ini?

Allah SWT menjelaskan dalam firmannya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.” (QS. Adz Dzariyat 56).

Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS dari unsur tanah kemudian perkembangbiakan selanjutnya diciptakan Allah dari percampuran air mani lelaki dan perempuan demikian pula dengan bangsa jin. Allah menciptakan mereka dari unsur api, api ini menurut ulama tafsir merupakan api murni. Allah berfirman: “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. Ar Rahman 14-15).

Makhluk jenis ini terkadang disebut Al Quran dengan jin, terkadang iblis dan ada pula disebut setan. Apakah mereka satu jenis atau mereka tergolong makhluk yang berbeda-beda? Iblis termasuk dari kalangan bangsa jin. Sebagaimana firman allah: “Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam. Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutlah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaKu, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagi pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al Kahfi 50).

Saat Allah memerintahkan iblis bersujud kepada Adam AS, iblis menolaknya dengan dalih dirinya lebih mulia dari Adam AS. Karena ia diciptakan dari api dan Adam dari tanah, api menurunya lebih mulia dari tanah. Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu aku menyuruhmu? Iblis menjawab, saya lebih baik daripadanya, engkau ciptakan saya dari api sedang dia engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al A’raf 12).

Lalu bagaimana dengan setan apakah berbeda dengan bangsa jin? Setan merupakan makhluk dari bangsa jin yang kafir. Al Hafiz Ibnu Hajar Asqolani dalam kitabnya Fathul Bari menjelaskan, jin dan setan adalah sebutan untuk satu jenis yang sama, perbedaannya terletak pada bentuk kekafiran dan keimanan mereka. Maka jin yang beriman tidak boleh disebut dengan setan. Lebih menegaskan akan fakta ini Al Quran menyebutkan bahawa: iblis termasuk golongan bangsa jin dan anak cucunya disebut setan.

Allah berfirman: “Dia adalah dari golongan jin maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Petutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaku. Sedangkan mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al Kahfi 50).

Antara jin dan manusia secara fisik dan bentuknya serta dimensinya alamnya sangatlah berbeda namun kedudukannya dihadapan Allah SWT sama. Keduanya sama-sama diciptakan dengan satu tujuan yaitu tunduk dan untuk beribadah kepada Allah SWT. Artinya manusia dan jin sama-sama makhluk mudalat atau yang dibebani Allah untuk beribadah. Itu sebabnya tidak ada alasan bagi kita sebagai manusia untuk takut pada gangguan makhluk jin. Karena jin adalah makhluk lemah yang sama-sama diciptakan untuk mengabdi kepada Allah SWT. Gangguan jin terhadap manusia tidak akan berakibat apapun kecuali izin dan kehendak Allah justru sebaliknya rasa takut berlebih kita pada jin akan menjadikan mereka semakin berani untuk menakuti kita.

Allah berfirman: “Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin. Maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin 6).

Imam Ibnu Kasir menjelaskan bahwa ayat ini mengisyaratkan akan kebiasaan kaum jahiliyah dizaman Nabi SAW apabila mereka melewati sebuah lorong lembah yang dianggap angker mereka meminta perlindungan kepada jin penguasa lembah itu. Justru sikap seperti mereka ini menjadikan jin semakin berani terhadap mereka. Ayat ini sekaligus mencela perbuatan manusia yang meminta perlindungan kepada jin. Karena sesungguhnya posisi jin dan manusia adalah sama. Sama-sama hamba Allah yang lemah dan memiliki tujuan hidup yang sama maka tidak masuk akal bila kita meminta pertolongan atau perlindungan kepada makhluk yang sama-sama lemah. Seharusnya pertolongan dan perlindungan hanya layak dimohon kepada zat yang Maha Agung dan perkasa yaitu hanya kepada Allah SWT. Itu sebabnya Rosul kita Muhammad SAW mengajarkan agar membaca doa saat memasuki rumah yang dianggap seram atau tempat yang dianggap angker. Karena hanya Allah yang dapat menyelamatkan manusia dari ketakutan apapun.

Khaulah Binti Hakim menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:“Siapa saja yang singgah disuatu tempat maka hendaknya ia membaca: Aku berlindung kepadaMu Ya Allah dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala keburukan apa-apa yang telah Allah ciptakan.” (HR. Muslim).

Jin dan manusia sama-sama memiliki kemampuan mendengar dan berbicara tapi beda dengan jin mempunyai kemampuan bisa melihat manusia. Sebaliknya indra kita tak mampu menangkap sosoknya, apa yang kita lakukan ditempat terbuka atau tersembunyi mereka bisa melihat kita. Oleh karena itulah kita diajarkan oleh Nabi SAW sebuah zikir yang menutupi penglihatan jin terhadap aurat kita.

Nabi SAW bersabda: “Penghalang antara mata jin dan auratnya anak Adam ketika seseorang dari mereka masuk toilet ia membaca “Bismilah”. (HR. Tirmidzi).
Dengan demikian tidak benar jika ada orang yang bercerita melihat jin dalam bentuk dan wujud aslinya. Apakah dengan demikian kita tidak bisa melihat wujud asli bangsa jin? Persoalan ini sebenarnya telah diisyaratkan dalam Al Quran. “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”(QS. Al A’raf 27).

Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Fathul Bari menyebutkan bahwa berdasarkan ayat inilah Ibnu As Syafi’i membantah pengakuan orang-orang yang mengaku pernah melihat bentuk asli jin. Imam Syafi’i menegaskan siapa saja yang mengira dirinya melihat jin kesaksianya tidak bisa diterima. Namun para ulama menjelaskan bahwa hanya Nabi kita Muhammad SAW yang diberikan kekhususan mampu dan bisa melihat jin dalam bentuk aslinya. Abu Hurairah menuturkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya malam tadi jin ifrit menyerangku, supaya shalatku menjadi putus. Lalu Allah memberikanku kemampuan mengalahkannya maka aku menangkapnya dan aku mau mengikatnya disalah satu tiang masjid agar kalian semua bisa melihatnya. Namun kemudian aku teringat dengan permohonan saudaraku Nabi Sulaiman yang pernah berdoa: Ya Allah berikanlah kepadaku kekuasaan yang tidak akan pantas dimiliki oleh siapapun setelahku.” (HR. Bukhari).

Imam Al ‘Aini dalam kitab Umdatul Qari menegaskan bahwa kemampuan Nabi SAW melihat jin ifrit dalam bentuk aslinya adalah jenis keistimewaan yang diberikan Allah kepada Nabi SAW. Seperti halnya Rasulullah SAW diberikan kekhususan dapat melihat malaikat jibril dalam wujud aslinya. Nabi Muhammad SAW diutus sebagai penyampaikan risalah Allah kesegenap bangsa jin dan manusia dan sampai detik inipun bangsa jin wajib menjaankan syariat islam sama seperti kita. Hal ini sudah sebagai kesepakatan atau ijma para ulama. Kesepakatan ini berdasarkan sabda Rasul SAW: “Sesungguhnya tak satu apapun yang ada diantara langit dan bumi kecuali ia mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah seorang Nabi kecuali pendosa dari bangsa jin dan manusia.” (HR. Ahmad).

Namun dalam menyikapinya kaum jin tidak jauh berbeda dengan kita diantara mereka ada yang kafir ada yang beriman. Dan bahkan ada sosok jin yang saleh, sementara sebagaimana disebutkan dalam Al Quran: “Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang saleh dan diantara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS. Al Jin 11).

Seperti halnya kita, bangsa jin juga bisa mendengar bacaan Al Quran bahkan mereka terkagum-kagum saat mendengarkan Al Quran dibacakan. Allah SWT menceritakan sekelompok jin yang terkesima dengan bacaan Al Quran dalam firmannya: “Katakanlah (hai Nabi Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasannya: “Telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran) lalu mereka berkata: “Sesungguhnya kami telah mendengar Al Quran yang menabjubkan. (Yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami.” (QS. Al Jin 1-2).

Sebuah riwayat menyebutkan bahwa ayat ini diturunkan karena hal yang sangat luar biasa. Bangsa jin yang sebelumnya bebas berkeliaran menembus langit bisa mencuri berita-berita dari langit, tiba-tiba terhalang. Abdullah Bin Abas menuturkan bahwa Nabi SAW pernah bersama para sahabatnya berangkat menuju pasar ukas, saat itu setan telah dihalangi dari berita-berta langit, telah dikirim bintang kepada setan sebagai penghalang. Maka setan-setan kembali menemui kembali kaumnya lalu kaumnya berkata, apa yang terjadi katanya. Setan-setan menjawab, telah ada penghalangan dari kami dan berita-berita langit dengan dengan dikirimkan bintang. Kaumnya berkata tidak ada penghalang antara kalian dan berita-berita langit kecuali ada sosok suatu yang terjadi. Pergilah kalian keseluruh penjuru timur bumi dan baratnya, lalu perhatikanlah apa penghalang yang ada diantara kalian dan berita-berita dari langit. Maka berangkatlah setan-setan yang ada didaerah mihama untuk mendatangi Nabi SAW. Saat itu para sahabat sedang berada dipasar ukas, ketika Rasul dan para sahabat sedang melaksanakan shalat subuh, setan-setan datang mendengar bacaan Al Quran. Mereka menyimak jalan-jalan yang benar lalu kami beriman kepadanya dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorang dengan Tuhan kami. (HR. Bukhari).

Hubungan jin dengan Al Quran sudah lama terjalin hingga hari ini bahkan sampai kiamat nanti. Semua ini adalah mukjizat Al Quran yang diberikan hanya pada Nabi Muhammad SAW. Inilah isyarat yang ditunjukan Allah dalam firmannya: “Dan (ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran. Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: Diamlah kamu (untuk mendengarnya), ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.” (QS. Al Ahqaf 29).

Kedatangan sekelompok jin pada Nabi SAW menunjukan akan jangkauan akan ke Nabian beliau emban bahwa Nabi Muhammad SAW telah diutus kepada jin dan manusia. Oleh karena itu sekalian jin dan manusia memilki sama-sama tujuan yang sama beribadah kepada Allah. Tidak ada utusan Allah dari bangsa jin. Didalam kitabnya Imam Al Qurtubi menegaskan sesungguhnyapara rasul hanya dari bangsa manusia dan bukan dari jin. Penegasan ini juga oleh Imam Ibnu Kasir dalam tafsirnya dlam surat Al Ahqaf ayat 29 bahwa Nabi hanya diangkat dari manusia. Sedangkan bangsa jin hanyalah ada seorang yang memberi peringatan kepada sesama jin tidak ada Rasul dari kalangan mereka.

Minggu, 01 Mei 2016

KISAH BURUNG HUD HUD YANG ADA DALAM AL QURAN

KISAH BURUNG HUD HUD YANG ADA DALAM AL QURAN

Umat islam kaya akan kisah dan pelajaran dari umat-umat terdahulu. Kisah yang dialami oleh saudara seiman kita menegakan tauhid dan memakmurkan bumi sesuai ajaran islam. Kisah dan kejadian yang dialami umat terdahulu dapat kita lihat pada Al Quran untuk diambil pelajaran atasnya. Diantara kisah kejadian unik yang diceritakan dalam Al Quran bukan hanya dari umat manusia terdahulu bahkan hewan-hewan ajaib yang memberi pengaruh besar dalam islam juga disebutkan dalam Al Quran.

Apa saja hewan-hewan ajaib yang disebutkan dalam Al Quran tersebut?

Yang pertama unta milik Nabi Saleh , unta ini pernah dijadikan sebuah bukti akan kebenaran yang dibawa Nabi Saleh AS. Pada suatu ketika Nabi Saleh AS ditantang oleh kaumnya yaitu kaum samud untuk menunjukan mukjizat kapada mereka agar mereka percaya bahwa Nabi Saleh adalah benar-benar orang yang diutus Allah SWT. Kaum samud meminta Nabi Saleh untuk mendatangkan seekor unta dari batu besar. Kemudian Nabi Saleh berdoa memohon kepada Allah agar permintaan kaum samud dikabulkan dengan seketika akhirnya Allah mengabulkan doa Nabi Saleh dengan mengeluarkan seekor unta betina dari sebuah batu yang sangat besar.

Kemudian Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan dibumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat.” (QS. Hud 64).

Kaum samudpun tercengang melihat peristiwa tersebut, sebagian dari mereka akhirnya percaya pada Nabi Saleh dan sebagian yang lain tetap tidak percaya dan menganggap Nabi Saleh menggunakan ilmu sihir. Dan Allah pun memberikan azab kebinasahan kepada kaum samud seakan mereka tidak pernah ada dimuka bumi ini.

Kemudian yang kedua adalah kisah dari burung kecil yang berbulu indah dan memiliki jambul lucu, ini adalah burung hud hud milik Nabi Sulaiman AS. Seekor burung hud hud ini melakukan kerja dakwah tanpa ada perintah dahulu, ia mengintai aktivitas suatu kaum dan berkat kabar itulah segolongan umat mendapati hidayah Allah dan masuk agama islam. Ketika suatu hari menginspeksi pasukan, Sulaiman AS tidak menemukan burung hud hud yang ditemukan baginya.

Kemudian seperti yang dijelaskan Al Quran bahwa: “Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, “Mengapa aku tidak melihat hud hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang. Maka tak lama kemudian (datanglah hud hud), lalu ia berkata, “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya dan kubawa kepadamu dari negeri saba suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintahkan mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.” (QS. An Naml 22-23).

Kisah tersebut menggambarkan bahwa burung hud hud adalah hewan yang mempunyai kecerdasan dan kecemerlangan dalam berpikir. Sehingga dalam pengembaraannya untuk mencari makanan tidak semata-mata untuk tujuan dunia ini saja melainkan untuk penyebaran agama.

Lalu hewan ajaib berikutnya adalah ikan paus yang menelan Nabi Yunus AS. Kisah ini sangat terkenal dikalangan umat islam, karena ikan yang menelan Nabi Yunus bukanlah ikan pemangsa. Namun menjadikan ikan yang menyelamatkan Nabi Yunus ketika ketika melarikan diri dari kaumnya.

Kisah ini digambarkan jelas dalam Al Quran dalam surat Ash Shaffat yang artinya: “Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul, (Ingatlah) ketika ia lari kekapal yang penuh muatan. Kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal diperut ikan sampai hari berbangkit. Kamudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus. Sedang ia dalam keadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman karena itu kami menganugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS. Ash Shaffat 139-148).

Berikutnya adalah anjing bernama kithmir yaitu anjing yang menemani perjuangan para pemuda ashabul kahfi yang tertidur pulas didalam gua selama kurang lebih 300 tahun. Para pemuda ini melarikan diri dan bersembunyi kegua kahfi. Kisah ini diabadikan dalam Al Quran yang artinya: “Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur dan kami balik-balikan mereka kekanan dan kekiri sedang anjing mereka menjulurkan kedua lengannya dimuka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh katakutan terhadap mereka.” (QS. Al Kahfi 18).
Itulah beberapa hewan ajaib yang disebutkan dalam Al Quran.

Semoga informasi ini dapat menambah ilmu dan keimanan kita kepada Allah SWT.

Amin ya robal ‘alamin