Rabu, 04 Mei 2016

SAKARATUL MAUT

SAKARATUL MAUT

Kematian tidak pernah ada yang tau kapan akan datang, kita juga tak bisa mencegah apalagi menolaknya. Dan sebagai umat muslim yang dapat kita lakukan adalah menyambutnya. “Kematian telah ditentukan waktunya tidak dapat ditunda atau dipercepat dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Munafiqun 11).

Sebelum kematian datang menjemput maka seseorang akan mengalami sakaratul maut. Benar adanya bahwa sesungguhnya mahluk yang hidup itu pasti akan merasakan kematian dan akan kembali kepada sang pencipta Allah SWT. Proses pencabutannya ruh dari jasad bagi mereka yang beriman dan maupun yang ingkar dari Allah SWT itulah yang disebut peristiwa sakaratul maut. Rasulullah SAW bersabda: “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang.” (HR. Tirmidzi).

Maka diutamakan bagi orang-orang yang saleh untuk mendampingi mereka yang akan meninggal dunia guna mengingatkan pada Allah. Dalam firman Allah SWT bersabda: “Jika kamu menjenguk orang yang sakit atau melawat yang meninggal. Hendaklah kamu mengucapkan kata-kata yang baik. Karena para malaikat akan turut mengaminkan apa-apa yang kamu ucapkan itu.” (HR. Ahmad dan Muslim).

Proses pencabutan mulai dari ujung kaki naik kebetis, paha sampai ke ubun-ubun dan saat dikerongkongan pintu tobat bagi mereka ditutup dan yang ada hanya penyesalan. Maka sekaranglah waktunya untuk bertobat senantiasa melakukan kebaikan dan beriman kepada Allah SWT. Pada sebagian orang ada yang mengatakan kalau orang yang akan meninggal merasakan kedatangan tamu istimewa yang melakukan hal aneh dari biasanya. Pada saat sakaratul maut mereka akan merasa kesakitan karena rasa haus yang sangat dasyat saat minum air seluasnya samudra tidak bisa menghilangkan rasa haus itu.kemudian dalam keadaan itu datanglah setan dengan membawa minuman yang tampak sangat menggoda dan menyegarkan khususnya pada orang muslim berimannya sangat kuat. Setan ini tidak rela manusia meninggal dengan khusnul khotimah sehingga seorang mukmin sedang mengalami sakaratul maut hendaklah membimbingnya dengan bacaan kalimat talqin Laa illaha illallah ditelinganya.

Nabi SAW bersabda: “Talqinkanlah orang yang sekarat (diantara) kalian (dengan Laa ilaha ilallah).” (HR. Muslim). Dengan membaca kalimat laa illaha illallah maka akan menjadi kesempatan terakhir saat seorang tengah sakaratul maut. Sebagaimana Nabi SAW bersabda: “Siapa saja yang ucapan terakhirnya adalah Laa ilaha ilallah dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud dan Al Hakim).

Selain itu pihak keluarga juga bisa membaca surat yasin, surat yasin tak hanya dibacakan saat orangnya sudah meninggal tapi juga bisa dibacakan pada orang yang dekat dengan ajalnya. Begitu pedihnya kesakitan sakaratul maut itu membuat lebih patuh pada kata-kata setan. Bagi orang beriman sakaratul maut yang dihadapi terasa lebih mudah dan ringan. Malaikat yang mendatangi orang mukmin yang mencabut nyawanya dilakukan dengan baik serta membawa kabar gembira bahwa mereka akan diampuni dengan ridho Allah SWT. Allah SWT mengatakan bahwa para malaikat menghampiri orang-orang yang beriman dengan mengatakan jangan takut dan sedih serta membawa berita gembira tentang surga. Sementara itu bagi orang tak beriman sakaratul maut datang dengan kejam, ruh orang tak beriman akan keluar dengan susah payah tak hanya itu didalam kubur dan neraka orang tak beriman akan menirima azab terlebih dahulu oleh Allah SWT. Malaikat memukul wajah dan bagian belakang mereka, ruhnyapun diperintahkan untuk keluar sendiri dari jasad mereka.

Sebagaimana Alah SWT berfirman: “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu malihat diwaktu orang-orang yang zalim (kafir) berada dalam tekanan sakaratul maut, sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata) “Keluarkanlah nyawamu” dihari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan. Karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” (QS. Al An’am 93).

Dikisahkan pula tentang detik-detik ketika ajal Rasulullah SAW, Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah, ia bercerita: “Menjelang ajal menjemput Nabi SAW bahwa dihadapan Rasulullah ada bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukan tangan kedalamnya dan membasuh muka dengan seraya berkata Laa illaha illallah sesungguhnya kematian memilki sakaratul maut. Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata “Menuju rafiqila’la sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya lemas.” (HR. Bukhari).

Selasa, 03 Mei 2016

KEHADIRAN MALAIKAT DAPAT DIRASAKAN OLEH HEWAN

KEHADIRAN MALAIKAT DAPAT DIRASAKAN OLEH HEWAN

Pernahkah anda mendengar binatang seperti ayam jantan tiba-tiba berkokok atau anjing yang tiba-tiba menggonggong atau bahkan keledai yang tiba-tiba meringkik. Apa yang sedang terjadi pada binatang tersebut? Saat itulah binatang tersebut meihat makhluk lain yang tidak dapat dilihat manusia seperti malaikat jin dan setan. Manusia bukanlah satu-satunya mahluk yang diciptakan Allah SWT yang juga tinggal dan berada didunia ini. Namun setiap mahluk yang tidak terlihat oleh manusia memiliki dunianya sendiri. Seperti alam jin adalah alam yang diri sendiri, terpisah dengan alam manusia. Namun keduanya hidup didunia yang sama, keduanya juga memilki kesamaan yaitu berkuwajiban untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman: “Danaku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.” (QS AdZ Dzariyat 56).

Secara bahasa jin artinya yang tersembunyi, terhalang aau tertutup dan menusia tidak diberi kemampuan untuk melihat mahluk ini secara langsung. Namun bagaimana dengan hewan? Sebuah penelitian mengungkapkan bila keledai dan anjing itu dapat melihat dibawah sinar inframerah sedangkan setan sendiri berasal dari jin yang diciptakan dari api. Dengan kata lain setan termasuk dalam lingkup inframerah. Karena itulah anjing dan keledai dapat melihat setan tetapi tidak dapat melihat malaikat.

Dari Jabir Bin Abdullah ia berkata Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kalian mendengar anjing menggonggong dan himar (keledai) meringkik, maka berindunglah kepada Allah karena sesungguhnya mereka itu melihat sesuatu yang kalian tidak dapat melihatnya.” (HR. Abu Daud).

Saat hewan-hewan tersebut melihat sesuatu yang tak kasat mata hewan-hewan itu akan bertingkah aneh. Anjing dan keledai yang ketakutan melihat setan karena mereka juga mempunyai insting yang luar biasa peka terhadap bahaya. Anjing biasanya akan menggongong atau melonglong sedangkan keledai akan pekikikannya yang keras. Bagitu juga suara itu dimaksudkan untuk memperingatkan pemiliknya atau kehadiran setan yang mungkin membahayakan atau ketakutan dari hewan sedang melihat kehadiran jin dan setan sekitarnya. Karena sesungguhnya jin atau setan memiliki bentuk yan sangat jelek, hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran ketika Allah SWT menyamakan pohon zaqum yang tumbuh dibawah dasar neraka dengan kepala setan dalam hal sama-sama buruk dan rupanya. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya dia (pohon zaqum) adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala. Mayangnya seperti kepala setan-setan.” (QS Ash Shaffat 64-65).

Adapun ayam jantan memiliki kelebihan pengelihatan yang berbeda dengan anjing dan keledai, ayam jantan mampu melihat sinar ultraviolet yang terpancar. Sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya dan sinar ultraviolet termasuk kedalam cahaya. Oleh karena itulah kehadiran malaikat dapat dirasakan dan dilihat oleh ayam jantan. Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kalian mendengar ayam jantan berkokok maka mintalah karunia dari Allah karena sesungguhnya ayam itu melihat malaikat. Dan apabila kelian mendengar ringkikan keledai berlindunglah kepada Allah dari godaan dan tipu daya setan karena keledai itu telah melihat setan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Seekor ayam memiliki kerucut retina tambahan jika dibandingkan dengan manusia yang memungkinkan unggas ini memiliki kemampuan untuk melihat warna tambahan seperti sinar ultraviolet. Hal ini yang menambahkan kemampuan untuk melihat keseluruhan warna diseluruh bidang visualnya. Hewan seperti ayam jantan akan bersikap gembira ketika melihat datangnya malaikat seraya mengepakkan kedua sayap dan berkokok dengan merdunya. Karena berbeda dengan jin Allah SWT menciptakan malaikat dengan bentuk yang baik dan indah. Didalam Al Quran Allah SWT juga menyebutkan salah satu ciri malaikat. “Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagi utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga, atau empat.

“Aku pernah bertanya kepada Aisyah tentang shalat-shalat Nabi SAW diwaktu malam. Lalu ia menjawab: “Apabila mendengar kokok ayam jantan, beliau bangun lalu shalat.” (HR. Ahmad).

Betapa Allah SWT menciptakan mahluk untuk saling mengingatkan dalam menyembah dan beribadah hanya kepada Allah sang pemilik alam semesta dan saat pagi hari ketika matahari mulai terbit seringkali terdengar ayam berkokok. Hal ini terjadi bukan hanya karena pancaran sinar matahari tetapi juga melihat cahaya yang terpancar dari malaikat-malaikat Allah yang sedang sibuk membagikan rejeki dari Allah SWT untuk mahluknya setiap hari.

Meski manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikatpun dapat dilihat oleh manusia. Hal ini pernah terjadi seperti kisah dalam Al Quran ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Luth dikunjungi oleh 3 malaikat yang hendak menyampaikan kabar kepada mereka.

Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya utusan-utusan kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira. Mereka mengucapkan “Selamat” Ibrahim menjawab, “Selamatlah”, maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya. Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka dan merasa takut kepada mereka, malaikat itu berkata, “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.” (QS. Huud 69-70).

Itulah kekuasaan tak terbatas Allah SWT kepada mahluk ciptaannya. Semoga kelebihan-kelebihan berbeda yang Allah berikan kepada mahluk ciptaannya dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk senantiasa beribadah kepada Allah SWT sang Maha Pencipta.

ASAL USUL JIN PENGGODA MANUSIA

ASAL USUL JIN PENGGODA MANUSIA

Sebagian kita beranggapan untuk apa membicarakan dunia lain atau alam gaib jika dunia kita saja sudah penuh masalah. Anggapan ini tak sepenuhnya salah, setumpuk persoalan hidup kita yang nyata didepan mata perlu mendapat perhatian lebih. Namun kita juga tak bisa menutup mata bahwa setumpuk persoalan hidup kita yang perlu mendapat perhatian itu justru sebagian kita senang mencari jalan keluarnya melalui dunia lain atau alam gaib. Meminta pertolongan pada makhluk yang tak bisa dilihat, akhirnya kita bisa melihat fakta yang sudah menjadi rahasia umum. Orang lebih senang membentengi diri dengan kekuatan gaib seperti jin, setan, iblis kepada mereka kita meminta kekayaan, meraih posisi dan mempertahankan jabatan, meraih pasangan bahkan memperebutkan pundi-pundi rejeki dalam berdagang, alam lain itulah dunia jin, iblis dan setan. Sebagai seorang muslim kita tak bisa menolak keberadaan makhluk itu karena memang mereka ada dan faktual. Allah SWT menciptakan mereka tentu ada hikmahnya.

Lalu siapakah sebenarnya mereka itu? Apa hubungannya dengan kita? Dan pantaskah kita takut pada mereka?

Badan antariksa nasional Amerika (NASA) menyebutkan bahwa usia bumi kita sekitar 12-18 milyar tahun. Sementara sejumlah riwayat menyebutkan bahwa manusia pertama atau Adam AS mulai hidup didunia sekitar 10.000 tahun silam. Ini artinya bahwa bumi telah ada jauh sebelum manusia menempati bumi. Lalu siapakah penghuni bumi kita ini sebelum Nabi Adam AS diciptakan. Ilmu pengetahuan modern tidak pernah mengungkap adanya makhluk yang menghuni bumi sebelum manusia akan tetapi sebenarnya Allah SWT dalam Al Quran telah mengisyaratkan sebuah informasi bahwa sebelum manusia, bumi telah dihuni makhluk-makhluk Allah SWT dari bangsa jin. Bangsa jin ini selalu melakukan kerusakan dan pertumpahan darah diantara sesama mereka. Hal ini bisa kita pahami dari ucapan malaikat kepada Allah SWT saat Allah memutuskan menciptakan Adam AS.

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata, “Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau? Tuhan berfirman, “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah 30).

Allah SWT kemudian mengirim para malaikat untuk mengusir bangsa jin sampai ke pulau terpencil ditengah lautan. Imam Ibnu Kasir dalam tafsirnya mengutip satu riwayat dari Abdulah Bin Umar yang mengatakan dulu bangsa jin menempati bumi ini sebelum Adam diciptakan 2000 tahun sebelumnya. Namun mereka membuat kerusakan dibumi, mereka menumpahkan darah sampai akhirnya Allah mengutus tentaranya dari kalangan malaikat untuk menyerang mereka sampai kepulau-pulau yang ada dilautan lepas. Oleh karena itu keberadaan jin dibumi kita ini merupakan fakta yang harus kita yakini bahwa mereka itu ada.

Lalu untuk apa keberadaan jin dibumi kita ini?

Allah SWT menjelaskan dalam firmannya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.” (QS. Adz Dzariyat 56).

Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS dari unsur tanah kemudian perkembangbiakan selanjutnya diciptakan Allah dari percampuran air mani lelaki dan perempuan demikian pula dengan bangsa jin. Allah menciptakan mereka dari unsur api, api ini menurut ulama tafsir merupakan api murni. Allah berfirman: “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. Ar Rahman 14-15).

Makhluk jenis ini terkadang disebut Al Quran dengan jin, terkadang iblis dan ada pula disebut setan. Apakah mereka satu jenis atau mereka tergolong makhluk yang berbeda-beda? Iblis termasuk dari kalangan bangsa jin. Sebagaimana firman allah: “Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam. Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutlah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaKu, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagi pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al Kahfi 50).

Saat Allah memerintahkan iblis bersujud kepada Adam AS, iblis menolaknya dengan dalih dirinya lebih mulia dari Adam AS. Karena ia diciptakan dari api dan Adam dari tanah, api menurunya lebih mulia dari tanah. Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu aku menyuruhmu? Iblis menjawab, saya lebih baik daripadanya, engkau ciptakan saya dari api sedang dia engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al A’raf 12).

Lalu bagaimana dengan setan apakah berbeda dengan bangsa jin? Setan merupakan makhluk dari bangsa jin yang kafir. Al Hafiz Ibnu Hajar Asqolani dalam kitabnya Fathul Bari menjelaskan, jin dan setan adalah sebutan untuk satu jenis yang sama, perbedaannya terletak pada bentuk kekafiran dan keimanan mereka. Maka jin yang beriman tidak boleh disebut dengan setan. Lebih menegaskan akan fakta ini Al Quran menyebutkan bahawa: iblis termasuk golongan bangsa jin dan anak cucunya disebut setan.

Allah berfirman: “Dia adalah dari golongan jin maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Petutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaku. Sedangkan mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al Kahfi 50).

Antara jin dan manusia secara fisik dan bentuknya serta dimensinya alamnya sangatlah berbeda namun kedudukannya dihadapan Allah SWT sama. Keduanya sama-sama diciptakan dengan satu tujuan yaitu tunduk dan untuk beribadah kepada Allah SWT. Artinya manusia dan jin sama-sama makhluk mudalat atau yang dibebani Allah untuk beribadah. Itu sebabnya tidak ada alasan bagi kita sebagai manusia untuk takut pada gangguan makhluk jin. Karena jin adalah makhluk lemah yang sama-sama diciptakan untuk mengabdi kepada Allah SWT. Gangguan jin terhadap manusia tidak akan berakibat apapun kecuali izin dan kehendak Allah justru sebaliknya rasa takut berlebih kita pada jin akan menjadikan mereka semakin berani untuk menakuti kita.

Allah berfirman: “Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin. Maka jin jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin 6).

Imam Ibnu Kasir menjelaskan bahwa ayat ini mengisyaratkan akan kebiasaan kaum jahiliyah dizaman Nabi SAW apabila mereka melewati sebuah lorong lembah yang dianggap angker mereka meminta perlindungan kepada jin penguasa lembah itu. Justru sikap seperti mereka ini menjadikan jin semakin berani terhadap mereka. Ayat ini sekaligus mencela perbuatan manusia yang meminta perlindungan kepada jin. Karena sesungguhnya posisi jin dan manusia adalah sama. Sama-sama hamba Allah yang lemah dan memiliki tujuan hidup yang sama maka tidak masuk akal bila kita meminta pertolongan atau perlindungan kepada makhluk yang sama-sama lemah. Seharusnya pertolongan dan perlindungan hanya layak dimohon kepada zat yang Maha Agung dan perkasa yaitu hanya kepada Allah SWT. Itu sebabnya Rosul kita Muhammad SAW mengajarkan agar membaca doa saat memasuki rumah yang dianggap seram atau tempat yang dianggap angker. Karena hanya Allah yang dapat menyelamatkan manusia dari ketakutan apapun.

Khaulah Binti Hakim menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:“Siapa saja yang singgah disuatu tempat maka hendaknya ia membaca: Aku berlindung kepadaMu Ya Allah dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala keburukan apa-apa yang telah Allah ciptakan.” (HR. Muslim).

Jin dan manusia sama-sama memiliki kemampuan mendengar dan berbicara tapi beda dengan jin mempunyai kemampuan bisa melihat manusia. Sebaliknya indra kita tak mampu menangkap sosoknya, apa yang kita lakukan ditempat terbuka atau tersembunyi mereka bisa melihat kita. Oleh karena itulah kita diajarkan oleh Nabi SAW sebuah zikir yang menutupi penglihatan jin terhadap aurat kita.

Nabi SAW bersabda: “Penghalang antara mata jin dan auratnya anak Adam ketika seseorang dari mereka masuk toilet ia membaca “Bismilah”. (HR. Tirmidzi).
Dengan demikian tidak benar jika ada orang yang bercerita melihat jin dalam bentuk dan wujud aslinya. Apakah dengan demikian kita tidak bisa melihat wujud asli bangsa jin? Persoalan ini sebenarnya telah diisyaratkan dalam Al Quran. “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”(QS. Al A’raf 27).

Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Fathul Bari menyebutkan bahwa berdasarkan ayat inilah Ibnu As Syafi’i membantah pengakuan orang-orang yang mengaku pernah melihat bentuk asli jin. Imam Syafi’i menegaskan siapa saja yang mengira dirinya melihat jin kesaksianya tidak bisa diterima. Namun para ulama menjelaskan bahwa hanya Nabi kita Muhammad SAW yang diberikan kekhususan mampu dan bisa melihat jin dalam bentuk aslinya. Abu Hurairah menuturkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya malam tadi jin ifrit menyerangku, supaya shalatku menjadi putus. Lalu Allah memberikanku kemampuan mengalahkannya maka aku menangkapnya dan aku mau mengikatnya disalah satu tiang masjid agar kalian semua bisa melihatnya. Namun kemudian aku teringat dengan permohonan saudaraku Nabi Sulaiman yang pernah berdoa: Ya Allah berikanlah kepadaku kekuasaan yang tidak akan pantas dimiliki oleh siapapun setelahku.” (HR. Bukhari).

Imam Al ‘Aini dalam kitab Umdatul Qari menegaskan bahwa kemampuan Nabi SAW melihat jin ifrit dalam bentuk aslinya adalah jenis keistimewaan yang diberikan Allah kepada Nabi SAW. Seperti halnya Rasulullah SAW diberikan kekhususan dapat melihat malaikat jibril dalam wujud aslinya. Nabi Muhammad SAW diutus sebagai penyampaikan risalah Allah kesegenap bangsa jin dan manusia dan sampai detik inipun bangsa jin wajib menjaankan syariat islam sama seperti kita. Hal ini sudah sebagai kesepakatan atau ijma para ulama. Kesepakatan ini berdasarkan sabda Rasul SAW: “Sesungguhnya tak satu apapun yang ada diantara langit dan bumi kecuali ia mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah seorang Nabi kecuali pendosa dari bangsa jin dan manusia.” (HR. Ahmad).

Namun dalam menyikapinya kaum jin tidak jauh berbeda dengan kita diantara mereka ada yang kafir ada yang beriman. Dan bahkan ada sosok jin yang saleh, sementara sebagaimana disebutkan dalam Al Quran: “Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang saleh dan diantara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS. Al Jin 11).

Seperti halnya kita, bangsa jin juga bisa mendengar bacaan Al Quran bahkan mereka terkagum-kagum saat mendengarkan Al Quran dibacakan. Allah SWT menceritakan sekelompok jin yang terkesima dengan bacaan Al Quran dalam firmannya: “Katakanlah (hai Nabi Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasannya: “Telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran) lalu mereka berkata: “Sesungguhnya kami telah mendengar Al Quran yang menabjubkan. (Yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami.” (QS. Al Jin 1-2).

Sebuah riwayat menyebutkan bahwa ayat ini diturunkan karena hal yang sangat luar biasa. Bangsa jin yang sebelumnya bebas berkeliaran menembus langit bisa mencuri berita-berita dari langit, tiba-tiba terhalang. Abdullah Bin Abas menuturkan bahwa Nabi SAW pernah bersama para sahabatnya berangkat menuju pasar ukas, saat itu setan telah dihalangi dari berita-berta langit, telah dikirim bintang kepada setan sebagai penghalang. Maka setan-setan kembali menemui kembali kaumnya lalu kaumnya berkata, apa yang terjadi katanya. Setan-setan menjawab, telah ada penghalangan dari kami dan berita-berita langit dengan dengan dikirimkan bintang. Kaumnya berkata tidak ada penghalang antara kalian dan berita-berita langit kecuali ada sosok suatu yang terjadi. Pergilah kalian keseluruh penjuru timur bumi dan baratnya, lalu perhatikanlah apa penghalang yang ada diantara kalian dan berita-berita dari langit. Maka berangkatlah setan-setan yang ada didaerah mihama untuk mendatangi Nabi SAW. Saat itu para sahabat sedang berada dipasar ukas, ketika Rasul dan para sahabat sedang melaksanakan shalat subuh, setan-setan datang mendengar bacaan Al Quran. Mereka menyimak jalan-jalan yang benar lalu kami beriman kepadanya dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorang dengan Tuhan kami. (HR. Bukhari).

Hubungan jin dengan Al Quran sudah lama terjalin hingga hari ini bahkan sampai kiamat nanti. Semua ini adalah mukjizat Al Quran yang diberikan hanya pada Nabi Muhammad SAW. Inilah isyarat yang ditunjukan Allah dalam firmannya: “Dan (ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran. Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: Diamlah kamu (untuk mendengarnya), ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.” (QS. Al Ahqaf 29).

Kedatangan sekelompok jin pada Nabi SAW menunjukan akan jangkauan akan ke Nabian beliau emban bahwa Nabi Muhammad SAW telah diutus kepada jin dan manusia. Oleh karena itu sekalian jin dan manusia memilki sama-sama tujuan yang sama beribadah kepada Allah. Tidak ada utusan Allah dari bangsa jin. Didalam kitabnya Imam Al Qurtubi menegaskan sesungguhnyapara rasul hanya dari bangsa manusia dan bukan dari jin. Penegasan ini juga oleh Imam Ibnu Kasir dalam tafsirnya dlam surat Al Ahqaf ayat 29 bahwa Nabi hanya diangkat dari manusia. Sedangkan bangsa jin hanyalah ada seorang yang memberi peringatan kepada sesama jin tidak ada Rasul dari kalangan mereka.

Minggu, 01 Mei 2016

KISAH BURUNG HUD HUD YANG ADA DALAM AL QURAN

KISAH BURUNG HUD HUD YANG ADA DALAM AL QURAN

Umat islam kaya akan kisah dan pelajaran dari umat-umat terdahulu. Kisah yang dialami oleh saudara seiman kita menegakan tauhid dan memakmurkan bumi sesuai ajaran islam. Kisah dan kejadian yang dialami umat terdahulu dapat kita lihat pada Al Quran untuk diambil pelajaran atasnya. Diantara kisah kejadian unik yang diceritakan dalam Al Quran bukan hanya dari umat manusia terdahulu bahkan hewan-hewan ajaib yang memberi pengaruh besar dalam islam juga disebutkan dalam Al Quran.

Apa saja hewan-hewan ajaib yang disebutkan dalam Al Quran tersebut?

Yang pertama unta milik Nabi Saleh , unta ini pernah dijadikan sebuah bukti akan kebenaran yang dibawa Nabi Saleh AS. Pada suatu ketika Nabi Saleh AS ditantang oleh kaumnya yaitu kaum samud untuk menunjukan mukjizat kapada mereka agar mereka percaya bahwa Nabi Saleh adalah benar-benar orang yang diutus Allah SWT. Kaum samud meminta Nabi Saleh untuk mendatangkan seekor unta dari batu besar. Kemudian Nabi Saleh berdoa memohon kepada Allah agar permintaan kaum samud dikabulkan dengan seketika akhirnya Allah mengabulkan doa Nabi Saleh dengan mengeluarkan seekor unta betina dari sebuah batu yang sangat besar.

Kemudian Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan dibumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat.” (QS. Hud 64).

Kaum samudpun tercengang melihat peristiwa tersebut, sebagian dari mereka akhirnya percaya pada Nabi Saleh dan sebagian yang lain tetap tidak percaya dan menganggap Nabi Saleh menggunakan ilmu sihir. Dan Allah pun memberikan azab kebinasahan kepada kaum samud seakan mereka tidak pernah ada dimuka bumi ini.

Kemudian yang kedua adalah kisah dari burung kecil yang berbulu indah dan memiliki jambul lucu, ini adalah burung hud hud milik Nabi Sulaiman AS. Seekor burung hud hud ini melakukan kerja dakwah tanpa ada perintah dahulu, ia mengintai aktivitas suatu kaum dan berkat kabar itulah segolongan umat mendapati hidayah Allah dan masuk agama islam. Ketika suatu hari menginspeksi pasukan, Sulaiman AS tidak menemukan burung hud hud yang ditemukan baginya.

Kemudian seperti yang dijelaskan Al Quran bahwa: “Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, “Mengapa aku tidak melihat hud hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang. Maka tak lama kemudian (datanglah hud hud), lalu ia berkata, “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya dan kubawa kepadamu dari negeri saba suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintahkan mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.” (QS. An Naml 22-23).

Kisah tersebut menggambarkan bahwa burung hud hud adalah hewan yang mempunyai kecerdasan dan kecemerlangan dalam berpikir. Sehingga dalam pengembaraannya untuk mencari makanan tidak semata-mata untuk tujuan dunia ini saja melainkan untuk penyebaran agama.

Lalu hewan ajaib berikutnya adalah ikan paus yang menelan Nabi Yunus AS. Kisah ini sangat terkenal dikalangan umat islam, karena ikan yang menelan Nabi Yunus bukanlah ikan pemangsa. Namun menjadikan ikan yang menyelamatkan Nabi Yunus ketika ketika melarikan diri dari kaumnya.

Kisah ini digambarkan jelas dalam Al Quran dalam surat Ash Shaffat yang artinya: “Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul, (Ingatlah) ketika ia lari kekapal yang penuh muatan. Kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal diperut ikan sampai hari berbangkit. Kamudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus. Sedang ia dalam keadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman karena itu kami menganugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS. Ash Shaffat 139-148).

Berikutnya adalah anjing bernama kithmir yaitu anjing yang menemani perjuangan para pemuda ashabul kahfi yang tertidur pulas didalam gua selama kurang lebih 300 tahun. Para pemuda ini melarikan diri dan bersembunyi kegua kahfi. Kisah ini diabadikan dalam Al Quran yang artinya: “Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur dan kami balik-balikan mereka kekanan dan kekiri sedang anjing mereka menjulurkan kedua lengannya dimuka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh katakutan terhadap mereka.” (QS. Al Kahfi 18).
Itulah beberapa hewan ajaib yang disebutkan dalam Al Quran.

Semoga informasi ini dapat menambah ilmu dan keimanan kita kepada Allah SWT.

Amin ya robal ‘alamin

Jumat, 29 April 2016

AKSI SEORANG ANAK 6 TAHUN YANG MEMULIAKAN IBUNYA



AKSI SEORANG ANAK 6 TAHUN YANG MEMULIAKAN IBUNYA

Seorang ibu akan rela berbuat apapun agar sang anak bahagia mulai dari sekedar memberi perhatian hingga memberi asupan dan segala yang terbaik bagi sang buah hati. Namun apa rasanya yang terjadi justru terbalik, sang anaklah yang justru memberikan perhatian. Mengajak makan malam bersama dan memperlakukan ibu bagai wanita bangsawan, tentunya hati ibu mana yang tidak meleleh. Kisah ini bukan isapan jempol semata, di Inggris seorang ibu mengunggah melalui facebook nya foto sang anak yang tengah menghitung uang dengan keterangan sang ibu mendapatkan like lebih dari 2 juta pengguna facebook, yang dibagikan lebih dari 500 ribu kali.

Ibu ini bernama Nikkole Paulun dari Monroe Inggris. Dalam akun facebooknya Paulun menuliskan bagaimana aksi anaknya memperlakukan dirinya dengan sangat romantis sekali dalam sebulan putra saya yang berusia 6 tahun mengajak saya pergi makan malam di restoran, ia membukakan pintu untuk saya, menyediakan kursi untuk saya, membicarakan harinya dan menanyakan hari saya. Ia juga membayar tagihan dengan uang yang ia dapatkan sendiri bahkan tip untuk pelayannya.

Menurut penjelasan Paulun berikutnya ia menuliskan bahwa dirinya tengah mengajarkan sang anak tentang bagaimana memperlakukan wanita dan bagaimana mengajak wanita kesebuah kencan yang layak. Tak hanya itu, Paulun juga ingin mengajarkan anaknya bagamana cara menghargai wanita yang kelak akan dicintainya nanti. Dalam tulisannya tersebut ia menerangkan kegiatan romantis antara ibu dan anak tersebut. Mereka menjauhi gadget mereka agar tidak merusak moment bak di film-film. Paulun juga mengajarkan sang bocah table manner dan menerangkan bahwa bermain gadget ketika tengah berkencan sangatlah tidak sopan.

Paulun juga mengajarkan sang anak untuk menghargai uang yang ia terima dan cara mengelolanya, sang anakpun diakui Paulun tengah belajar untuk menambah pendapatan dan menyisihkan 15% untuk tip pelayan sehabis makan malam. Saya menyadari ia sangat muda tapi saya yakin ia adalah seharusnya ia tahu. Tidak pernah terlalu dini untuk mengajari anak anda cara menghargai orang lain terutama wanita. Sebagai wanita yang pernah diperlakukan tidak sopan dan dianggap sampah dimasa lalu membuat saya sadar untuk mengajarkan anak saya cara menghargai sesuatu, tulis Paulun.

Berbakti kepada orang tua adalah sebuah kewajiban yang sangat besar dalam islam. Sebab hal tersebut merupakan salah satu kunci untuk masuk surga. Rasulullah SAW bersabda ketika beliau ditanya tentang amalan saleh yang paling tinggi dan mulia “Shalat tepat waktunya, berbuat baik kepada kedua orang tua, jihad dijalan Allah” (HR. Bukhari dan Muslim).

Lihatlah kedudukan berbakti kepada orang tua sangat agung dalam islam. Sebagai bentuk apresiasi seorang ibu, Rasulullah SAW sampai mengulang kata ibumu sebanyak 3x sebagai orang tua harus didahulukan. Diceritakan dalam sebuah hadis “Suatu ketika ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, laki-laki tersebut berkata, “Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berhak mendapat perlakukan baik dariku? Rasulullah SAW menjawab, “Ibumu”, kemudian siapa? Lagi-lagi Rasulullah menjawab dengan jawaban yang sama “Ibumu”. Kemudian siapa? Lagi-lagi Rasulullah menjawab dengan jawaban yang sama “Ibumu”. Orang itupun bertanya lagi, kemudian siapa? Maka beliau menjawab “Ayahmu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Setiap orangtua pasti memilki caranya sendiri dalam mendidik anak agar tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Paulun dengan anaknya merupakan salah satu contoh metode yang kita gunakan untuk mendidik anak yaitu dengan mengajarkan anak betapa pentingnya menghargai wanita khususnya ibunya sendiri. Dengan diajarkan sejak dini anakpun akan menyerap bagaimana ia akan memperlakukan ibunya ketika besar nanti bahkan terhadap orang-orang disekitarnya.

BERBISNIS DENGAN ALLAH SWT



BERBISNIS DENGAN ALLAH SWT

Dalam menjalani suatu bisnis untung atau rugi merupakan hal yang biasa terjadi sebagai seorang pengusaha tentu kita tidak ingin bisnis yang telah dibangun musnah begitu saja. Mengingat betapa susahnya kita untuk membangun bisnis tersebut maka disinilah pentingnya seseorang menjadi spiritual entrepreneur atau disebut juga pengusaha kesayangan Allah SWT yang selalu melibatkan Allah dalam segala tindak tanduk usahanya. Dan sejak awal memulai bisnis tidak lain untuk memperoleh rejeki yang halal dari Allah semata.

Sebenarnya bagaimana cara memulai bisnis dengan Allah SWT?

Perubahan ekonomi Indonesia semakin cepat mengakibatkan jumlah pengangguran didalam negeri bertambah. Mengenai hal tersebut badan pusat statistik atau BPS sudah mengkonfirmasi hingga Februari 2015 saja jumlah pengangguran di Indonesia bertambah dan menyentuh angka 7,45 juta jiwa. Jumlah pengangguran ini dirasakan makin memprihatinkan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu sebagai pengusaha selalu ingin berbisnis dengan Allah, hendaknya ia membuat bisnis atau usaha tersebut tidak lain untuk menolong para saudara kita yang sedang mencari kerja. Karena Allah SWT menyukai seserang yang menolong orang lain.

Dalam sebuah hadis Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannnya didunia dan diakhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya didunia dan diakhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama ia gemar menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

Jadi kita harus membenahi niat bisnis kita untuk membantu dan bukan hanya mencari keuntungan semata. Dengan begitu kita dapat membuka jalan rejeki bagi orang lain yang belum dapat lapangan pekerjaan, niscaya niat yang tulus untuk menolong orang lain akan mendapat keridhoan Allah SWT. Jika kita ingin menjadi orang pembisnis kesayangan Allah SWT rasa takut tentunya harus ditanam dalam diri kita. Namun bukan takut karena kerugian melainkan rasa takut memulai melaksanakan sesuatu yang mengundang dosa. Seperti contohnya tidak jujur dalam berbisnis, menipu, korupsi dan kegiatan sejenisnya yang membuat bisnis kita ternodai oleh dosa.

Adapun bentuk kezoliman lainnya yang dilakukan pada pembeli ialah dengan meletakkan harga berkali-kali lipat lebih tinggi sehingga membuat pembeli merasa terbebani dan juga menimbun barang yang mendapat permintaan tinggi agar dapat dijual lagi kemudian hari pada saat barang tersebut susah dicari, seperti contohnya menimbun beras atau bahan bakar. Seseorang yang mencintai Allah akan senantiasa merasa takut jika mereka ingin melakukan hal tersebut. Mereka takut apa yang dilakukannya menjadi tidak berkah dan tidak diridhoi Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan. Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.” (QS Al Qamar 52-53).

Sebagai seorang muslim tentunya kita tidak lupa bahwa terdapat hak orang lain yang juga dalam rejeki kita. Seperti contohnya hak orang miskin, yatim piatu dan saudara-saudara kita lainnya yang membutuhkan. Jangan sampai kita lupa akan hal tersebut karena berbisnis dengan melibatkan Allah berarti kita tidak melupakan kewajiban kita sebagai hamba Allah yang bertakwa.

Dan selalu ingat akan firman Allah SWT yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian adari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan menicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al Baqarah 267). Begitulah cara yang dapat dilakukan untuk menjadi pembisnis yang diridhoi Allah dan melibatkan bisnis kita dengan keridhoan Allah SWT.

Semoga informasi diatas menjadi pembelajaran berharga bagi pembisnis baik yang telah lama memulai bisnis atau yang baru saja akan memulai bisnis.

Rabu, 27 April 2016

BATASAN LAMANYA SUAMI JAUH DARI ISTRINYA

BATASAN LAMANYA SUAMI JAUH DARI ISTRINYA

Seperti kita tahu menjaga keutuhan rumah tangga bukanlah perkara yang mudah ada begitu banyak ujian pernikahan yang akan dihadapi dan hubungan pernikahan akan menjadi rumit, jika pasangan suami istri terpaut jarak alias pernikahan jarak jauh.

Lalu bagaimana islam memandang hal ini?

Dalam islam sendiri kebersamaan suami istri dalam satu rumah begitu penting disamping menumpahkan kasih sayang, kebutuhan biologis dan saling membantu serta mendukung saat masing-masing pribadi memiliki permasalahan. Tujuan pernikahan dalam islam juga untuk mewujudkan rasa aman, nyaman, tenang serta sakinah mawadah warohmah.

Seperti dalam firman Allah yang artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri. Supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Rum 21).

Dan pernikahan yang sakinah mawadah warohmah sejatinya dapat terbentuk jika pasangan tersebut mencari rejekinya didekat rumahnya. Maka hal ini mengisyaratkan jika memungkinkan pasangan suami istri sebaiknya hidup berdampingan untuk saling menjaga memberi nyaman dan bisa meluapkan kasih sayang lebih mudah serta mengamati tumbuh kembang anak secara bersama.

Namun bagaimana jika suami istri terpaksa harus tetap menjalani cinta jarak jauh? Berapakah lama maksimal waktu mereka tidak bertemu dalam islam dengan alasan bekerja atau sebab lain?

Syaikh doktor Suad Saleh mengatakan batasan maksimum suami diperbolehkan berada jauh dari istrinya adalah 4 bulan. Dan menurut Ulama Hanbali batasannya adalah 6 bulan dan batasan ini merupakan waktu maksimum seorang wanita dapat bertahan berpisah dari suaminya.

Mengapa dalam islam hal ini dibahas?

Karena ada sebuah kisah dari Khalifah Umar Bin Khatab, kala itu ia sedang berkeliling ditengah malam untuk melihat kondisi nyata masyarakat. Tiba-tiba disebuah rumah ia mendengar suara wanita yang tengah meratap, Umar lalu menyelidiki dan mengetahui ternyata wanita tersebut memang ditinggal suaminya untuk bertugas pada dinas militer atau berperang. Kemudian Umar bertanya kepada putrinya Hafzah atau janda Rasulullah SAW mengenai berapa lama seorang wanita dapat bertahan ditinggal pergi suaminya dan kemudian Hafzah menjawab selama 4 bulan.
Hingga peristiwa ini memicu umar membuat peraturan jika tentara yang berperang melawan musuh atau menjaga perbatasan maka ia harus pulang dan diganti yang lain tidak melebihi dari 4 bulan. Namun jika istri merelakan suami untuk pergi lebih dari 4 bulan untuk urusan tertentu dan ia ikhlas untuk tidak diberi hak-hak dari batiniah selama itu maka hal ini merupakan suatu pengecualian dan saat keduannya telah membuat kesepakatan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika sedang menjalani pernikahan jarak jauh. Yang pertama adalah ridho, jangan menganggap sepele hal satu ini. Perasaan ikhlas dan ridho atas pernikahan yang dijalani secara berjauhan memang harus terbentuk kedua belah pihak dengan jalan komunikasi yang dibina dengan baik. Namun jika salah satu pihak keberatan dikemudian hari pasti akan membuat ketidak harmonisan dalam keluarga.

Yang kedua, kita juga harus ingat bahwa kita sering meluangkan waktu untuk pulang kerumah atau menjenguk maka hal ini lebih baik. Jika ada waktu senggang maka suami atau istri bisa saling bertemu dan harus sampai hari kesepakatan bertemu. Dan apabila suami tak bisa pulang kerumah karena kesibukannya maka jika memungkinkan sang istri bisa bergantian mendatangi suami.

Selanjutnya mencoba mengikuti anjuran Umar Bin Khatab yakni maksimal 4 bulan berpisah dengan suami atau istri. Namun memang suatu darurat seperti dalam keadaan perang kondisi gawat disuatu daerah konflik atau mengerjakan proyek yang tak bisa ditinggalkan maka hal ini menjadi pengecualian dengan pembicaraan yang intens dengan istri.

Hati-hati dengan perangkap media sosial dan semacamnya, tanpa pengawasan masing-masing pihak maka kemudahan dunia hanya di zaman sekarang ini akan menjadi racun dan buah simalakama bagi keharmonisan rumah tangga. Karena hubungan pernikahan jarak jauh mengandung resiko besar yakni masuknya hati lain dikehidupan suami istri untuk menjaga komitmen pernikahan memang harus diperkuat.

Dan yang terakhir jika tidak ada alasan yang penting bagi suami istri untuk bertahan dikota asal maka sebaiknya dimana suami bertugas istri cobalah untuk mengalah menerimanya walau pedalaman sekalipun. Karena pada dasarnya dukungan istri dan keluarga amat sangat penting untuk kesuksesan dan keharmonisan rumah tangga. Dan surga adalah hadiah terindah buat istri yang mau mengorbanan kesenangan termasuk kenyamanan dikota asal untuk mengikuti suami. Jangan sampai karena alasan pekerjaan hubungan suami istri terpaksa berpisah padahal sebenarnya masih bisa dijangkau atau dikomunikasikan hal terbaiknya bersama-sama.

Pernikahan jarak jauh memang memiliki tingkatan resiko yang tinggi dari pernikahan pada umumnya. Namun jika memang komitmen pernikahan diperkuat maka resiko yang mengintai keutuhan rumah tangga tentu lebih kecil. Banyak-banyaklah berdoa dan memohon kepada Allah untuk melindungi dan terus menyatukan kehidupan pernikahan dijalani baik secara biasa saja terlebih jika pernikahan dijalankan secara jarak jauh karena hanya Allah lah yang Maha tau yang terbaik bagi kehidupan rumah tangga kita.