Rabu, 20 April 2016

BISAKAH MANUSIA BERBICARA DENGAN RUH

BISAKAH MANUSIA BERBICARA DENGAN RUH

Bisakah manusia berbicara dengan ruh orang yang telah meninggal?

Pernakah anda mendengar cerita tentang orang-orang disekitar anda yang pernah dialog dengan ruh atau arwah orang-orang yang telah meninggal. Mungkin diantara kita sering mendengar cerita-cerita tersebut.

Contohnya saja terdapat cerita dari seorang wanita sebut saja ani, singkat cerita ani baru saja kehilangan adik tercintanya. Ani selalu dihinggapi gelisah dan badannya terasa berat. Setelah dia konsultasi kepada kyai atau orang pintar ternyata ia selama ini dibuntuti arwah atau adiknya yang telah meninggal. Sontak saja ia terkejut, sang kyai pun menawarkan kepada ani agar dia berdialog dengan arwah adiknya. Ani setuju dan kemudian sang kyai memanggil adik ani dan memasukkannya arwah kesalah satu keluarga ani. Tiba-tiba orang yang dirasuki arwah tersebut tergulai lemas dan mengeluarkan suara laki-laki yang persis dengan suara adiknya. Dan mulailah dialog antara ani dan arwah adiknya. Ia mengatakan agar adiknya tidak membututi ani dan keluarganya san seraya mendoakan agar adiknya bahagia dialam kubur.
Mungkin cerita-cerita semacam ini kita dengar ditengah masyarakat kita.

Namun benarkah seorang manusia yang masih hidup bisa berbicara dengan arwah atau ruh yang telah meninggal? Dan bagaimana islam memandang hal-hal seperti ini?

Cerita-cerita tentang manusia yang bisa berbicara dengan ruh yang sudah meninggal tak luput dengan peran orang-orang yang memanggil ruh tersebut untuk diajak berkomunikasi. Namun pada dasarnya masalah ruh merupakan perkara gaib yang hakikatnya hanya diketahui oleh Allah SWT. Orang tidak boleh sibuk membicarakannya kecuali berdasarkan dalil syar’i. Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu tetantang ruh, katakanlah: Ruh itu termasuk urusan RabbKu dan tidakah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS Al Isra 85).

Dari ayat ini maka jelaslah ilmu memanggil ruh adalah ilmu yang bathil dan ilmu tersebut merupakan permainan syetan yang bertujuan merusak aqidah dan akhlak. Menipu kaum muslimin dan menyeret mereka hingga sampai sikap mengaku mengetahui perkara gaib dalam banyak masalah. Tidaklah benar pengakuan para orang-orang tentang kemampuan mereka mendatangkan ruh orang-orang mati yang diinginkan lau mengajaknya berbicara dan bertanya-tanya tentang berbagai hal kepadanya. Ini adalah pengakuan yang bathil karena tidak ada dalil baik dalam Al Quran maupun hadis shahih yang menguatkannya.
Bahkan Allah SWT telah menjelaskan bahwa ruh yang telah meninggal tidak bisa kembali lagi kealam dunia.

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Hingga pabila datang kematian kepada seseorang dari mereka (orang kafir) dia berkat: Ya Tuhanku kembalikanlah aku kedunia, agar aku berbuat amal yang saleh terhadap apa yang telah aku tiggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding (barzakh) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS Al Mu’minun 99-100).

Apa yang diaku-aku oleh orang yang memanggil ruh ini sebenarnya adalah ruh-ruh syetan. Mereka memberikan pelayanan kepada syetan-syetan itu dengan menyembahnya dan memenuhi permintaannya. Ruh-ruh syetan membantu para manusia ini dengan bantuan yang diminta dengan cara berdusta dengan cara berbuat dosa, menjiplak nama orang-orang yang mati yang dipanggil.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh. Yaitu syetan-syetan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin. Sebagian mereka membisikan kepada yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Rabbmu menghendaki niscaya mereka tidak mengerjakannya. Maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syetan) kerjakan.” (QS Al An’am 112-113).

Namun dibalik itu semua Allah SWT juga telah menjelaskan bahwa ruh yang masih hidup bisa saja bertemu dengan ruh orang yeng telah meninggal. Sebaimana firman Allah SWT yang artinya: “Allah memegang jiwa (ruh seseorang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (seseorang) yang belum mati diwaktu tidurnya. Maka ia tahan jiwa (ruh orang) yang telah ia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan lagi jiwa (ruh) yang lain sampai waktu yang ditentukan.” (QS. Az Zumar 42).

Ayat ini menunjukan bahwa ruh orang yang tidur dan ruh yang meninggal digenggam oleh Allah, maka bisa saja mereka bertemu dan berkomunikasi dalam mimpi. Kemudian Ibnu Qoyim mengutip perkataan Ibnu Abbas yang juga menafsirkan ayat tersebut, bahwa sungguh pertemuan antara ruh orang-orang yang masih hidup dengan ruh orang-orang yang sudah meninggal menunjukan orang yang masih hidup bisa melihat orang yang sudah meninggal dalam mimpinya. Dan menanyainya hingga yang sudah mati menceritakan apa yang tidak diketahui oleh yang masih hidup. Atas dasar inilah terkadang orang yang hidup tentang orang sudah mati bisa sesuai dengan kenyataan namun bukan berarti semua mimpi bertemu orang yang sudah meninggal adalah pasti ruh orang tersebut bisa juga yang hadir dalam mimpi tersebut adalah syetan yang menjelma menjadi ruh manusia yang sudah meninggal demi merusak keimanan orang tersebut. Misalnya kita dalam mimpi tersebut bertemu orang yang sudah meninggal disuruh melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariat islam maka itu perlu diwaspadai.

Dengan penjelasan ini semoga kita dapat selalu waspada terhadap tipu daya para syetan yang akan merusak keimanan kita melalui hal gaib disekitar kita karena tidak ada seorang pun dilangit dan dibumi mengetahui perkara gaib kecuali Allah SWT. Dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita dari godaan para syetan dan menyelamatkan dari lobang kesyirikan.

Selasa, 19 April 2016

ARWAH GENTAYANGAN DISEKITAR KITA

ARWAH GENTAYANGAN DISEKITAR KITA

Benarkah ada arwah gentayangan disekitar kita?

Arwah gentayangan merupakan hal menyeramkan dikalangan masyarakat, tidak hanya di Indonesia namun kisah arwah gentayangan juga terdapat diluar negeri. Hal tersebut jelas saja membuat kita takut dan ngeri. Namun sebagai umat islam seharusnya kita tidak boleh merasa takut kecuali pada Allah SWT. Berbicara mengenai arwah gentayangan, benarkah disekitar kita terdapat arwah gentayangan yang kerap kali mengganggu untuk menuntut balas apa yang dialaminya ketika ia hidup.

Jika mengunjungi Semarang tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Lawang Sewu. Namun beberapa orang langsung dapat ngeri ketika mendengar lawang sewu disebut. Pasalnya gedung tua yang berada dipusat kota Semarang ini sangat terkenal dengan kisah arwah gentayangan didalamnya. Disekian banyak cerita mengenai arwah gentayangan yang beredar adalah kisah noni Belanda yang sangat melegenda.

Kisah ini mengenai noni Belanda yang mengalami kekerasan seksual lalu dibunuh oleh serdadu Jepang yang saat itu ingin merebut kuasa Indonesia dari tangan Belanda. Tidak terima atas kematiannya yang tragis dikabarkan arwah noni Belanda ini juga selalu memakai kebangsaan Belanda dan rambut panjang tersebut bergentayangan dan bersliweran diarea Lawang Sewu.

Sebagian rakyat Jakarta terowongan Casablanca memang tidak asing lagi. Terowongan yang selalu ramai silintasi ribuan pengendara dan terlihat selayaknya terowongan biasa disiang hari. Ternyata menyimpan kisah misteri mengenai sesosok arwah wanita penasaran dan gentayangan. Sosok arwah wanita tersebut dikabarkan korban pembunuhan yang jasadanya ditinggalkan diterowongan Casablanca.

Beberapa pengendara mobil mengatakan bahwa kerapkali arwah gentayangan tersebut menampakan diri dengan berdiri ditengah-tengah terowongan sambil mengenakan pakaian berwarna merah dan kabarnya untuk menghindari penampakan arwah tersebut setiap pengendara yang lewat harus mengklakson sebanyak tiga kali.

Saat menyaksikan film berlatar genre Hollywood maka kita terpaku pada tulisan besar berwarna putih yang terpasang di Puncak Gunung Lee di Griffith Park yang diresmikan 92 tahun yang lalu itu. Dikabarkan menyimpan misteri tersendiri karena kabarnya seorang wanita yang ingin menjadi aktris tenar di Hollywood yang awalnya terpilih menjadi salah satu pemeran teater di Hollywood namun kandas.

Akhirnya merasa depresi dan mumutuskan bunuh diri dengan menggantung dirinya dihuruf H dipapan Hollywood. Konon arwah sang artis yang merasa gagal itu bergentayangan. Cerita mengenai hantu ditulisan Hollywood ini telah beredar luas dan dimuat dibeberapa artikel online maupun cetak.

Fenomena mengenai arwah gentayangan memang tidak asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia sebagian orang percaya bahwa seseorang yang mati membawa hutang atau yang tidak terima karena kematiannya tragis akhirnya akan menjadi arwah gentayangan untuk membalas dendamnya didunia.

Namun benarkah arwah gentayangan terdapat dalam islam?

Mengenai pertanyaan tersebut perlu diluruskan bahwa orang yang sudah meninggal arwahnya tidak bisa mengganggu manusia masih hidup didunia. Hal ini diperkuat dengan firman Allah SWT yang artinya: “Demikianlah keadaan orang-orang kafir yang hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka dia berkata: “Ya Tuhan kembalikanlah aku (kedunia) agar aku berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali Tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al Mukminun 99-100).

Dan pada firman Allah SWT yang lain “Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): “Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah sampai hari berbangkit: maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak menyakininya.” (QS. Ruum 56).

Jadi jelas bahwa orang yang telah meninggalkan dunia dan memasuki alam kubur tidak mempunyai kekuatan untuk kembali kedunia ini. Rasulullah SAW mengabarkan bahwa setelah ruh keluar dari tubuh manusia, ruh diantar oleh malaikat menuju penciptanya yaitu Allah SWT, setelah itu dikembalikan kealam kubur dan dialam kubur ruh mendapat pemerikasaan oleh malaikat munkar dan nakir.

Berdasarkan keterangan Al Quran dan hadis maka jelaskah bahwa tidak ada ruh gentayangan. Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Muslim telah menegaskan bahwa tidak ada hantu didalam arti ruh mati kedunia mengganggu manusia, yang ada ialah tipu daya setan dari bangsa jin yang menyamar seperti orang-orang yang telah meninggal dunia.

Semoga informasi diatas membuat kita berhati-hati terhadap tipu daya setan ataupun jin. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhya setan (jin) beredar didalam diri manusia seperti aliran darah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Senin, 18 April 2016

MEMELIHARA JIN UNTUK PESUGIHAN

MEMELIHARA JIN UNTUK PESUGIHAN

Bisakah membeli jin peliharaan?

Dizaman modern seperti ini masih banyak orang yang memiliki kepercayaan pada hal gaib, sampai-sampai kepercayaan hal gaib tersebut melewati batas dan tidak sewajarnya sehingga masih banyak orang meminta bantuan untuk membeli jin dan memeliharanya untuk membantu dalam hal pekerjaan ataupun perekonomian keluarga.

Padahal telah kita ketahui didalam agama islam hal tersebut hukumnya adalah haram. Sesungguhnya sejak zaman Nabi Sulaiman AS manusia dilarang meminta bantuan, termasuk memelihara jin untuk kepentingan apapun. Meski karena kelihatannya jin itu mau menuruti kemauan manusia sebagai tuannya, namun pada hakikatnya justru menusia itu sendiri yang sedang dijerat oleh jin untuk dibawa kesesatan.

Didalam sebuah ayat Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta pelindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin. Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin 6).

Menjadi kaya dan bergelimang harta memang menjadi impian setiap orang, karena tidak sedikit manusia yang menginginkan kesuksesan dan kebahagiaan secara cepat. Dan merekapun meminta bantuan pada jin dan setan untuk mempermudah usaha yang dilakukannya tersebut dengan cara membeli jin peliharaan melalui dukun atau datang sebuah tempat yang dianggapnya keramat lalu melakukan cara tidak lazim untuk mendapatkan jin pada tempat tersebut.

Kemudian yang perlu kita ketahui banyak macam-macam jin yang dipelihara manusia karena tergantung kebutuhannya.

Diantara macam-macam jin peliharaan tersebut adalah jenis jin pertama yang sering dijadikan pemeliharaan adalah tuyul. Tuyul merupakan salah satu jenis jin yang dilakukan dapat dilihat manusia. Dengan penampakan seperti kecil gundul, tuyul disebut-sebut bertubuh kecil berukurusan 6 inci berkepala gundul matanya memancarkan sinar merah karena tugasnya untuk mencuri uang. Maka banyak masyarakat memelihara tuyul untuk tujuan mencari kekayaan sebanyak-banyaknya. Sehingga jika terjadi kehilangan harta tanpa terlihat adanya kerusakan pada rumah korban, masyarakatpun menganggap hal tersebut adalah ulah tuyul.

Kemudian jenis jin selanjutnya adalah jin pelaris. Banyak masyarakat menuding bahwa terdapat restoran tempat makan menggunakan jin penglaris, sehingga terdapat mitos beredar mengenai ciri restoran menggunakan jin penglaris. Salah satu contoh ialah keramaian restoran yang tidak sebanding dengan rasanya. Dan jika makanan tersebut dibawa pulang rasanya tidak enak.

Memang pada dasarnya ada sebagian orang telah mempercayainya bahwa jin ada yang islam ataupun kafir. Namun kita perlu hati-hati karena jika ada jin mengaku islam belum tentu jin yang saleh dan penting kita ketahui apabila jin itu muslim maka ia tidak pernah diperintah oleh Allah untuk mengabdi pada manusia. Jin adalah makhluk yang mukhalaf yang beriman kepada Allah serta beribadah sesuai dengan syariat Nabi Muhammad SAW. Kemudian apabila jin itu kafir tentu saja ia berkepentingan tertentu dengan berpura-pura mau dipelihara oleh manusia. Padahal manusia itulah yang sedang diperbudak oleh para jin.

Berikut didalam sebuah ayat Allah SWT  berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya diantara kami ada yang saleh dan diantara kami ada yang tidak demikian halnya adalah kami menempuh jalan yang berbeda.” (QS. Al Jin 11).

Syirik merupakan dosa besar, sesungguhnya sebagai seorang muslim kita tidak boleh meminta batuan bertujuan apapun karena hal termasuk pada hal perbuatan syirik. Karena pada kenyataannya para jin tak akan membantu manusia kecuali jika kita menaati jin dalam berbuat maksiat dan juga kesyirikan.

Didalam sebuah ayat Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah bener-bener kezaliman yang besar.” (QS. Luqman 13).

Dan sebagaimana kita tau bahwa meminta bantuan yang lain selain Allah ialah perbuatan syirik. Dan syirik merupakan perbuatan dosa amat besar, sesungguhnya Allah SWT telah mengingatkan kita dalam sebuah firman yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak kan mengampuni dosa syirik. dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu. Bagi siapa yang dikehendakiNya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah maka sengguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An Nisa 48).

Dalam proses tersebut bisa saja jin itu beracting seolah-olah mereka taat, tunduk dan patuh, padahal mereka telah menyiapkan rencana dan langkah-langkah licik pada tuannya dalam kesesatan. Karena itu umumnya para ulama tidak memperbolehkan manusia memelihara jin maupun muslim atau kafir.
Semoga dengan penjelasan diatas tadi dapat menyadarkan kita bahwa sesungguhnya memiliki jin peliharaan adalah hal yang diharamkan. Sebagai seorang muslim tentu kita dapat menghindari dan menjauhi hal tersebut dengan cara selalu mendekatkan diri dan bertakwa kepada Allah SWT dimanapun kita berada.

Minggu, 17 April 2016

JIN YANG DIWARISKAN

JIN YANG DIWARISKAN

Sebagian kita ketahui bahwa jin adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang diciptakan dari api. Dan kerap kali kita sebagai manusia bertanya-tanya untuk apa diciptakannya jin. Dan jawaban dari pertanyaan tersebut terdapat dalam firman Allah SWT yang artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.” (QS. Adz Dzariyat 56).

Namun nyatanya ada tidak semua jin patuh pada Allah SWT, sama halnya manusia terdapat manusia shaleh dan terdapat pula yang tidak. Hal tersebut disebut oleh Allah SWT dalam firmannya: “Dan sesungguhnya diantara kami ada yang orang yang shalih dan diantara kami ada yang tidak demikian. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. Al Jin 11).

Oleh karena itu tidak sedikit jin yang mengganggu manusia untuk menggoyahkan akhlak para manusia dan banyak juga yang mengatakan bahwa jin tersebut dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi lain yang mempunyai hubungan darah orang tersebut.

Benarkah dalam islam terdapat jin yang diwariskan?

Bukan hanya di Indonesia namun jin yang diwariskan juga cukup terkenal dinegara-negara tetangga seperti contohnya Malaysia, nama dan sebutan bagi jin-jin yang diwariskan juga berbagai macam. Di Malaysia jin yang diwariskan tersebut disebut saknat, jin tersebut sudah ada sekian lama dalam sebuah keluarga dan akan terus diwariskan dari generasi ke generasi. Mengenai wujudnya juga berbagai macam, beberapa jin yang diwariskan berwujud seperti nenek moyang yang terdahulu namun beberapa lainnya berbentuk seperti hewan seperti contohnya macan.

Dan hubungan antara manusia dengan jalan ini terdapat dalam Al Quran: “Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin. Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin 6).
Jin yang diwariskan inilah yang disebut saka yang diturunkan dari kakek ke ayahnya, dari ayah kepada anaknya dan seterusnya. Kepada keturunan mereka yang lain yang mempunyai pertalian darah.

Al Lajnah Ad Daimah Lembaga Fatwa Arab Saudi Arabia menjelaskan bahwa meminta bantuan kepada jin menjadikan mereka tempat tergantung dalam menunaikan segala kebutuhan seperti mengirimkan bencana kepada seseorang atau memberikan manfaat termasuk kesyirikan kepada Allah dan termasuk bersenang-senang kepada mereka dengan terkabulkannya permintaan dan tertunaikannya segala hajat termasuk dikategori istimta atau bersenang-senang dengan mereka. Perbuatan ini terjadi dengan cara mengagungkan mereka, berlindung kepada mereka dan kemudian meminta bantuan agar bisa tertunaikan segala yang dibutuhkan.

Mengetahui adanya jin dalam tubuh kita apalagi jin tersebut diwariskan dari generasi ke generasi rasanya kita ingin menghilangkannya karena hal tersebut akan mengganggu orang-orang yang menerimanya. Seseorang yang mendapat jin warisan biasanya akan hidup dalam kegelisahan dan sulit fokus dalam bekerja. Oleh karena itu banyak yang ingin menghilangkan jin warisan tersebut.

Salah satu terbaik menghilangkan jin yang diwariskan tersebut ialah dengan cara ruqiyah. Ruqiyah ialah bacaan untuk pengobatan syar’i berdasarkan riwayat shahih atau sesuai ketentuan yang berlaku disepakati oleh para ulama. Ruqiyah bukan hanya dilakukan melindungi diri tetapi juga mengeluarkan jin yang ada dalam diri kita. Bacaan ruqiyah biasanya berupa ayat-ayat dan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al Quran dan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berupa ruqiyah bermanfaat sekaligus penawar yang baik bagi segala penyakit hati dan fisik.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman” (QS. Fushilat 44).

Mengenai ruqiyah kita harus mencari tau ruqiyah yang baik dianjurkan oleh Rasulullah SAW, Rasulullah bersabda yang artinya: “Tunjukan padaku ruqiyah-ruqiyah kalian, Ruqiyah-ruqiyah itu tidak mengapa selama tidak mengundang syirik” (HR. Muslim no 2200).

Ada baiknya sebelum berhubungan dengan jin dan segala sesuatu yang akan merugikan kita dan juga keturunan kita. Kita berpikir dosa dan akibat yang akan kita tanggung kemudian hari.
Karena Allah berfirman:”Dan ingatlah hari dimana Alah menghimpun mereka semuanya dan Allah berfirman: Wahai segolongan jin (setan), sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia. Kemudian berkatalah kawan-kawan mereka dari kalangan manusia. Ya Rabb kami sesungguhnya sebagian dari kami telah mendapatkan kesenangan dari sebagian yang lain dan kami telah sampai kepada wanita yang telah engkau tentukan bagi kami” (QS Al An’am 128).

Dan firman Allah SWT yang lain: “Jika kamu melakukan kesyirikan niscaya amalmu akan terhapus “ ( QS. Az Zumar 65).

Semoga kita semua tidak termasuk golongan manusia yang bersekutu dengan jin apalagi mewariskan jin tersebut kepada keluarga kita.

Amin ya robal ‘alamin

Sabtu, 16 April 2016

BENDA-BENDA YANG DISUKAI JIN

BENDA-BENDA YANG DISUKAI JIN

Dizaman yang semakin maju seperti saat ini masih banyak mitos atau kepercayaan mengenai jin atau sejenisnya. Salah satu mitos dalam masyarakat ialah jin menyukai benda-benda layak manusia.

Benda-benda apa sajakah yang disukai jin? Dan benarkah jin menyukai benda-benda tersebut sehingga menjadi benda tersebut keramat?

Benda pertama yang kabarnya disukai para kalangan jin ialah guci. Sebuah pajangan biasanya terdapat dirumah dan menjadi penghias sudut ruangan. Guci yang kecil maupun besar dipercayai masyarakat sebagai salah satu benda yang disukai oleh bangsa jin. Hal ini karena guci mempunyai ruang lapang dan kosong didalamnya.

Pernakah anda mendengar bambu pethuk, bambu ini ialah sebuah bambu secara alamiah mempunyai ruas-ruas atu buku bambu saling berdekatan antara satu dan yang lainnya karena keunikan ruasnya ini bambu tersebut dinamakan bambu pethuk. Dan diyakini sebagai salah satu hal yang disukai oleh jin dan didiami oleh bangsa jin.

Benda selanjutnya yang dipercayai merupakan benda-benda kesukaan jin ialah keong buntet. Keong atau dalam bahasa indonesianya ialah siput. Jika mati fosilnya akan mengeras dan berubah menjadi batu. Keong buntet disebut-sebut memiliki kekuatan gaib karena masyarakat percaya keong buntet disukai bangsa jin.

Fenomenan batu akik yang terjadi beberapa waktu belakangan memang menyedot perhatian dari masyarakat. Bukan hanya orang dewasa bahkan anak muda dan kaum wanita juga mengikuti perkembangan batu akik tersebut. Namun banyak kabar beredar yang menyebutkan bahwa batu akik yang bisa dijadikan cincin atau perhiasan lainnya disukai oleh jin dan bangsanya.

Meskipun opini dan mitos mengenai benda yang disukai jin beredar luas dimasyarakat tetapi tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa jin menyukai benda-benda tersebut dan masuk didalam benda-benda tersebut. Yang ada ialah beberapa tempat yang jin suka seperti:

Tempat peristirahatan unta, mengenai hal ini terdapat hadis yang menguatkannya dari Abdulah Bin Muhota berkata bersabda Rasulullah SAW: “Shalatlah kalian ditempat peristirahatan (kandang) kambing dan janganlah kalian shalat ditempat peristirahatan (kandang) unta, karena sesungguhnya unta itu diciptakan dari syetan.” (HR. Ahmad 85, Ibnu Majah 769 dan Ibnu Hibban 5657 dan selainnya).

Toilet atau tempat buang air besar dan kecil memang terdapat dirumah kita juga kantor dan semua gedung didunia ini. Namun toilet yang kotor ialah salah satu tempat yang disukai jin. Dari Said Bin Arkamah Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para setan, pen) maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC) ucapkanlah, “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.” (HR. Ahmad 373).

Sesungguhnya jin dan setan ditemukan dilembah-lembah dan tidak ditemukan dipegunungan. Syaikhul islam Ibnu Taimiyyah berkata dalam Majmu Fatawa lembah-lembah adalah tempatnya kaum jin karena sesungguhnya mereka banya ditemukan dilembah-lembah daripada didataran tinggi.

Lautan adalah salah satu tempat yang disukai jin, dalam hadis Jabir berkata bersabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya iblis meletakkan singgahsananya diatas lautan dalam riwayat lain diatas air dan kemudian diapun mengutus pasukannya.” (HR. Muslim 2813).

Tempat yang rusak dan kosong juga tidak luput dari perhatian jin, dari Suban Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kamu tinggal ditempat yang jauh dari pemukiman karena tinggal ditempat yang jauh dari pemukiman itu seperti tinggal dikuburan.” (HR. Bukhari).

Dan tempat lain yang disukai jin ialah lubang hidung, hal ini berdasarkan hadis: “Apabila bangun tidur hendaklah ia istintsar 3x karena setan bermalam dilubang hidungnya.” (HR. Abu Daud).

Dan tempat terakhir yang disukai jin ialah lubang-lubang ditanah, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah salah seorang diantara kalian kencing dilubang, “Mereka berkata kepada Qatadah: “Apa yang menyebabkan dibencinya kencing dilubang?” dia berkata: “Disebutkan bahwa itu adalah tempat tinggalnya jin.” (HR. Ahmad)

Dari apa yang disampaikan jelas bahwa benda-benda yang disukai jin tidak memiliki dalil yang kuat yang ada hanyalah tempat-tempat yang disukai.

Semoga informasi diatas membuat keimanan kita lebih bertambah dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dari gangguan bangsanya.

Jumat, 15 April 2016

IKATAN CINTA JIN DAN MANUSIA



IKATAN CINTA JIN DAN MANUSIA

Percaya pada hal gaib merupakan suatu ciri orang-orang yang bertakwa. “(Yaitu) mereka yang beriman kepada gaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rejeki yang kami anugerahkan kepada mereka” (QS. Al Baqarah 3). 

Allah SWT juga menciptakan jin, malaikat, dan makhluk gaib yang lain hanya saja manusia hidup didimensi dan frekuensi alam yang berbeda dengan jin maupun malaikat. Dalam kitab An Nubuwwaat Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa jin juga bisa jatuh cinta kepada manusia lainnya dan sebagaimana seorang pria mencintai wanita dan wanita mencintai pria. Maka jin pun bisa merasa cemburu pada manusia yang dicintainya dan bisa melakukan banyak hal untuk melampiaskan kecemburuannya. Jika sang manusia yang dicintai dengan wanita atau pria lain, jin bisa saja menghukumnya dengan membunuhnya atau dengan cara lainnya.

Namun ada tanda-tanda ketika jin jatuh cinta pada manusia. Diantara tanda-tanda manusia yang disukai jin adalah manusia yang menyukai keheningan dan tidak menyukai keramaian. Karena hal ini merupakan salah satu cara jin agar bisa berdua dengan manusia tersebut. Ciri atau tanda lainnya adalah sering merasa pusing tanpa sebab. Ini bisa menjadi indikasi jin jatuh cinta pada kita. Biasanya hal ini disertai tubuh sering lemas, selain itu seseorang yang dicintai jin selalu merasa dirinya diikuti oleh seseorang mulai saat sehari-hari bahkan saat tidur mereka selalu ada orang yang menemaninya. Tak jarang mereka bisa merasakan bayangan yang sama disamping tempat tidurnya.

Tanda yang lainnya adalah orang yang dicintai jin tersebut akan enggan untuk menikah bukan karena tak ada calon atau pendamping, ini adalah tipu daya jin agar dia bisa secara utuh memiliki orang tersebut. Para jin akan membuat orang dicintainya tidak suka dengan lawan jenis dan selalu ada masalah manusia batal untuk menikah.

Lalu bagaimana cara dapat dilakukan untuk terhindar dari cinta jin atau gangguan para jin dari kita?

Dengan cara membaca ayat kursi setiap selesai shalat lima waktu, sesudah membaca wirid setelah salam atau hendak tidur. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Apabila engkau mendatangi tempat tidur (dimalam hari) bacalah ayat kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi.” (HR. Al Bukhari).

Cara berikutnya yaitu dengan membaca ketiga surat dalam Al Quran yaitu Al Ikhlas, An Nas, dan Al Falaq, seperti yang dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi yang disahihkan oleh Al Albani bahwa dengan membaca ketiga surat tersebut ketika sore dan pagi tiga kali maka hal itu cukup menjadi pelindung bagimu dari segala sesuatu. Sebagaimana tercantum surat An Nas yang artinya: “Aku berlindung kepada pemilik manusia, raja manusia, Tuhan manusia dari kejahatan makhluk pembisik yang bersembunyi yang membisikan didada manusia dari golongan jin dan manusia.”

Kemudian dengan berdzikir pada Allah SWT ketika hendak keluar rumah seperti sabda Rasulullah SAW: “Jika seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca dzikir, Bismillahi tawakkaltu’alallahi laa huala wala quwwata illa bi llah (Dengan nama Allah, aku berserah diri kepadaNya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolonganNya) maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah), dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)” sehingga setan-setan pun tak bisa mendekat dan setan yang lain berkata kepada temannya, “Bagaimana (mungkin) kamu bisa (mencelakakan) seorang yang telah diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga (oleh Allah) ? (HR. Abu Dawud no 5097, At Tirmidzi no 3426). Bukan saat keluar rumah saja, apa saja kegiatan kita hendaknya disertai dengan dzikir pada Allah SWT, agar kita senantiasa dalam perlindungannya.

Semoga dari penjelasan ini kita dapat membentengi diri kita dari godaan jin dan setan yang menyesatkan dan semoga kita terlepas dari cinta jin pada diri kita.

Amin ya robal ‘alamin

Kamis, 14 April 2016

ADIK MELANGKAHI KAKAK MENGHAMBAT JODOH KAKAK

ADIK MELANGKAHI KAKAK MENGHAMBAT JODOH KAKAK

Benarkah jika adik melangkahi kakak menikah dapat menghambat jodoh kakak?

Pernikahan merupakan momen sakral dimana dua insan akan bersatu untuk mengucapkan janji suci sehidup semati. Tentu Allah SWT telah menganjurkan bagi umat islam yang sudah mampu secara financial agar segara menikah untuk menghindari perbuatan zina sesama lawan jenis. Namun dalam hal ini sering kali kita mendengar pendapat yang mengatakan bahwa jika adik ingin menikah terlebih dahulu dibandingkan kakak adik tersebut, hal itu akan menghambat jodoh si kakak.

Lalu bagaimana dalam pandangan islam mengenai hal tersebut?

Islam menganjurkan untuk segera menikah, seperti semua kita ketahui bahwa menikah itu wajib hukumnya bagi seorang yang sudah mampu secara financial dan juga sangat beresiko dalam perzinaan. Hal itu disebabkan bahwa menjaga diri dari zina adalah wajib, maka bila jalan keluarnya hanya dengan cara menikah tentu saja menikah bagi seseorang yang hampir jatuh dalam jurang zina wajib hukumnya. Kemudian islam juga menganjurkan agar kaum muslimin saling bekerjasama untuk mewujudkan pernikahan. Ketika ada diantara mereka yang belum menikah yang lain dianjurkan untuk membantunya agar segera menikah.

Berikut didalam firman Allah SWT yang artinya: “Nikahlah orang yang bujangan diantara kalian serta orang baik dari budak kalian yang laki-laki maupun perempuan.jika mereka miskin, Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan karuniaNya. Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nur 32).

Sesungguhnya islam hanya menerapkan syarat seorang muslim disyariatkan agar segera menikah ketika dia sudah mampu. Mampu secara financial sehingga bisa menanggung nafkah keluarganya dan mampu dalam menyediakan kehidupan layak bagi keluarganya. Yang perlu kita ketahui bahwa tidak ada persyaratan kakak harus menikah dan juga tidak pernah ada larangan untuk melangkahi sang kakak.

Sehingga ketika sebagian masyarakat mensyaratkan pernikahan adik dilakukan setelah kakak menikah berarti mereka menetapkan syarat yang bukan syarat. Hal tersebut menghalangi perwujudan pernikahan.
Sementara itu Rasulullah SAW telah melarang umat muslim untuk tidak menetapkan syarat yang bertentangan dengan aturan Allah SWT.

Didalam hadis Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Semua syarat yang tidak ada didalam kitabullah maka itu bathil, meskipun jumlahnya ratusan syarat.” (HR. Ahmad 26248 dan Ibnu Majah 2617).

Mengenai masalah yang sering timbul dilingkungan masyarakat tersebut salah satunya adalah masalah melangkahi kakak dalam menikah. Bagi sebagian masyarakat ini pantangan bahkan tindakan kedurhakaan adik dianggap melanggar hak kakaknya ketika mendahului menikah sebelum kakaknya. Namun disini kita akan mengukur bagaimana status Al Quran tersebut dan bagaimana islam mengaturnya.

Menghalangi seseorang untuk melakukan sesuatu yang dianjurkan dalam syariat tanpa alasan yang dibenarkan termasuk dalam tindakan kezoliman. Tentu kita semua bisa membayangkan ketika adik dilarang meikah selama kakak belum menikah sementara kadang sang kakak belum menemukan jodohnya. Lalu sampai kapan sang adik akan menikah, sementara batas mencarikan jodoh bagi si kakak belum jelas waktunya.

Tentu kita tidak boleh membela orang lain demi menzolimi orang lain, membela kakak dengan cara menzolimi adik dirasa hal tersebut tindakan yang bertentangan dengan prinsip keadilan.
Sering kali persoalan jika adik menikah mendahului kakak hal tersebut akan menghambat kakak untuk memdapatkan jodohnya.

Namun alasan ini jelas tidak dapat diterima, dapat dikatakan bahwa ini adalah keyakinan kesyirikan karena meyakini adanya sebab yang itu bukan sebab. Tentu kita sebagai umat muslim sepakat bahwa rejeki ada ditangan Allah SWT dan jodohpun ada ditangan Allah SWT. Hanya dialah yang dapat mengatur dan memberikannya kepada manusia dengan cara bijak dan tepat.

Dan hal yang lebih berbahaya lagi ketika aturan semacam ini dikembangkan oleh umat muslim, bisa jadi memicu permusuhan antara adik dan kakak dan pada akhirnya adik akan merasa artinya pilih kasih dan lebih berpihak pada sang kakak. Pada intinya pernikahan adik jelas bukan penghalang jodoh bagi sang kakak. Namun sang adik pasti tak mau jika sang kakak bersedih hati ketika berlangsungnya pernikahan tersebut.

Berikut hal yang dilakukan oleh adik untuk menyenangi hati sang kakak. Memberikan hadiah kepada sang kakak, dalam hal ini boleh saja sang adik memberikan hadiah kepada kakak barangkali hal tersebut bisa sebagai penglipur kesedihannya yang belum menemukan jodohnya.

Dan cara semacam ini telah dianjurkan sebagimana Nabi SAW bersabda yang artinya: “Hendaknya kalian saling memberi hadiah karena hadiah dapat menghilangkan kebencian yang ada dalam dada.” (HR. Tirmidzi).

Demikian tadi informasi mengenai adik melangkahi kakak menikah akan menghambat jodoh si kakak. Tentu hal tersebut tidaklah benar karena urusan menikah tidak boleh ditunda-tunda.

Semoga dengan informasi tadi dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada Allah SWT.